Prolog

863 69 21
                                    

Suasana di area pemakaman pribadi itu hening mencekam meski banyak vampir yang hadir. Pohon-pohon kelabu telah kehilangan daunnya. Burung gagak yang bertengger di atasnya sesekali mengeluarkan pekik pilu. Angin berhembus sejuk cenderung dingin mengikuti suasana kelam di sana.

Payung-payung yang terbuka, bergerombol di dekat pusara. Para vampir pria mengenakan setelan jas yang membuat kulit pucat mereka terlihat semakin pucat. Sementara para wanita mengenakan gaun hitam yang mempertegas kerupawanan mereka.

Seolah turut berduka akan kepergian Sang Raja vampir, hujan turun dengan deras. Beliau memang sudah sakit-sakitan sejak beberapa bulan terakhir. Para vampir penyembuh sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi penyakit Raja Oh Sehun tak pernah diketahui. Seluruh vampir berduka dan merasa kehilangan akan sosok Sang Pemimpin.

Prosesi pemakaman pun berlangsung lancar. Vampir Agung memberikan pidato singkat dan memimpin doa. Jasa Sang Raja pun pasti akan dikenang oleh seluruh vampir.

Namun, kepergian Raja Sehun mengundang tanda tanya akan penggantinya. Mengingat beliau yang memilih untuk hidup melajang, garis keturunan darah murni pun berhenti sampai di sana.

Lantas siapa yang kini akan menduduki tahta?

Beberapa vampir berpikir bahwa Lee yang akan mengambil tahta selanjutnya, mengingat mereka masih berkerabat dekat dengan Raja. Ada pula yang mendukung Jung untuk naik tahta, ditilik dari kekuatannya. Tetapi terdapat rumor simpang siur bahwa Seo yang akan dimahkotai. Sedangkan Na dengan maksud tersembunyinya, diam-diam juga mengincar tahta.

"Jadi, siapa yang akan menggantikan Raja Oh Sehun?" tanya Siwon sambil melirik kedua rekannya. "Kita tidak memiliki seorang darah murni yang tersisa," imbuhnya dengan desahan panjang.

"Oh benarkah?" sahut Donghae dengan satu sudut bibir terangkat. "Kau melupakan anak-anak itu," lanjutnya.

"Tetapi mereka memiliki darah manusia!" bantah Kyuhyun. "Lagi pula mereka masihlah anak-anak."

"Apa masalahnya dengan itu? Mereka sudah memasuki usia dewasa dan darah murni mereka hanya dinodai dengan setitik darah manusia. Itu tidak merubah fakta bahwa mereka tetaplah darah murni!" ujar Dewan Lee disertai lirikan tajam.

Mendengar itu, Kyuhyun pun menyadari sesuatu. "Ah, kau ingin mendudukkan salah satu sepupumu di atas tahta?" tebaknya sembari tersenyum penuh arti.

"Kenapa tidak?" jawab Donghae sambil menyeringai. "Kamilah yang memiliki kekerabatan paling dekat dengan Raja," jelasnya.

"Menurutku hal itu belum cukup untuk memahkotai salah satu sepupumu," sahut Kyuhyun dengan mata disipitkan.

"Sepupuku yang paling tua memiliki kekuatan listrik yang tidak ada tandingannya!" sergah Donghae dengan kesal.

"Tapi dia akan langsung mati dengan satu jentikan jari oleh Jung," bantah Sang Dewan Cho dengan suara tenang.

"Cukup!" sela Siwon dengan dingin. Dia tahu bahwa rapat hari ini akan menimbulkan perdebatan. Maka, ia sudah memikirkan satu solusi agar kedua rekannya bungkam. "Panggil saja keduapuluh tiga vampir itu!" ucapnya.

"Dua puluh tiga?" beo Donghae. "Kau akan mengikut sertakan vampir di bawah umur?" tanyanya tak percaya.

"Kau sendiri yang mengatakan bahwa mereka telah memasuki usia dewasa, ingat?" jawab Siwon.

Sementara itu, Kyuhyun sudah sibuk menghitung. "1 Moon, 2 Seo, 5 Lee, 2 Na, 1 Jeon, 2 Kim, 3 Jung, 1 Dong, 3 Hwang, 1 Ryu, dan 1 Osaki. Totalnya 22, apa kau tidak salah hitung, Dewan Choi?" tanyanya dengan dahi berkerut.

"Kau tidak memasukkan Park," Siwon mengingatkan.

Kali ini, sepertinya Donghae dan Kyuhyun memiliki pemikiran yang sama, "Tapi dia-"

"Tahun ini dia sudah memasuki usia legal," sahut Siwon. "Dia memiliki hak untuk ikut serta dalam pemilihan Raja," sambungnya.

Meskipun terlihat tidak setuju, tapi Donghae dan Kyuhyun memilih untuk tidak mengutarakannya. Lagi pula, apa yang dikatakan Siwon memang benar adanya. Donghae dan Kyuhyun pun mengangguk dan memulai pekerjaan mereka untuk menulis surat-surat undangan kepada calon pewaris selanjutnya.

Siwon menghirup napas dalam, berusaha menenangkan dirinya. Ia tidak pernah berpikir jauh soal keputusan Oh Sehun untuk melajang. Sekarang ia sampai pada karma itu.

Bagaimana cara memilih Raja selanjutnya? 

To be continued...


especially to  for her amazing idea!


Jadi, ada yang tertarik?

Immortal CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang