"Annaa!!"
Teriakan Lia-Ibu Anna-memenuhi ruangan bahkan suaranya terdengar sampai keluar rumah.
Tidak mendapat sahutan walau dirinya sudah berteriak, Lia menghapiri anak semata wayangnya itu, ia tidak bisa masuk karena pintunya dikunci dari dalam.
Lia menggedor pintu kamar Ana berulang kali. "Anna bangun sekarang juga!" Lia frustasi, membangunkan Anna memang sangatlah menguras tenaga. "Jika kau tidak bangun sekarang juga, maka tidak ada uang jajan selama seminggu."
Seketika Anna terbangun dari tidurnya. Jika uang jajannya tidak ada maka ia tidak bisa pergi kemana-mana. Dan hilang sudah harapannya bermain dengan temannya.
"Ih mama apaan sih ancemannya gitu." Sungut Anna.
"Dah kamu bangun, ada yang mau mama omongin."
Setelah 10 menit Anna turun dan menemui mama dan papanya yang berada diruang keluarga, dengan sebuah koper?. Anna duduk didepan Lia.
"Mama sama Papa mau kemana? Plislah jangan bulan madu lagi, Anna ga mau punya dede," bujuk Anna.
Leo-Papa Anna-melempar gumpalan kertas kearah Ana. "Ngomong sama orangtua ga da sopan-sopannya," tegur Leo.
"Mama sama Papa ada urusan bisnis di Jerman. Jadi mama sama papa harus berangkat." Jelas Lia.
"Wait wait wait. Duit jajan Anna gimana dong?"
"Dasar otak kamu tuh diisi dengan duit bukan pelajaran," tegur Leo.
"Ish papa mah ga asik."
"Terus Anna sendirian dong dirumah? Anna takut nanti kalo ada pencuri gimana? Kan ga lucu nanti ada yang nelpon mama dan papa dengan kalimat 'Selamat siang bu pak. Anak anda bersama kami, silahkan kirim uang senilai 100jt ke rekening tersebut' hiks," ucap Anna memperagakan suara seorang pria dengan suara berat yang berakhir sumbang.
Leo dan Lia menggeleng-gelengkan kepala tidak menyangka jika gadis kecil mereka sudah besar tetapi masih berpikiran layaknya seorang anak kecil atau bisa dibilang korban sinetron juga.
"Buang pikiranmu itu. Mama sudah meminta bantuan sama anaknya untuk menemani kamu selama kami pergi." Jelas Lia.
"What the fuck. Ma, yakali Ana seatap dengan cowok," ketus Anna.
"Anna!" tegur Leo. "Anak teman mamamu cewek bukan cowok." Terang Leo memijit keningnya.
"Owh yang jelas dong Pa, kalo gini kan Anna jadi aman hoaam."
Leo dan Lia memasukkan koper kedalam mobil yang disusul dengan Anna. "Anna ikut yah Pa."
"Yaudah masuk."
*****
Setelah mengantar Leo dan Lia ke bandara, Anna kembali kerumah tidak lupa singgah ke warung untuk membeli mie ayam kesukaannya. Anna terkejut melihat sebuah mobil sport terparkir dihalaman rumahnya.
Perasaan aku ga lagi ngundang seseorang deh, batinnya.
Anna memarkirkan mobil miliknya disamping mobil misterius tersebut. "Wait wait, ini orangnya kemana? Kok ga da? Atau jangan-jangan ini mobil hadiah buat gue? Yakali ah," ucap Anna pada dirinya sendiri.
Tidak ingin cape Lia masuk kerumah dan dibuat terkejut untuk kedua kalinya. Anna merasa horor, tidak mungkin ada hantu dirumahnya yang indah ini. Dan itu hantu juga kelihatannya cantik, putih, kakinya juga nyampe kelantai.
"Lo siapa?" tanya Anna to the point.
Orang yang ditanya pun menghadap ke Anna dan berdiri. "Gue Alexa Brigitha." Jawabnya cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axella Dan Anna
Romance[WARNING!!] [MENGANDUNG UNSUR LESBIAN 21+] SELAMAT MEMBACA!