🕸️BAGIAN IV🕸️

52 5 0
                                    

"WUUSSHH"

Seseorang muncul dari kabut gelap dan menyaksikan perkelahian mereka. Dia sedang menaiki kuda hitam peliharaan kesayangannya dan bahkan satu-satunya yang dekat dengannya. Dialah Putri Mircea Jiu. Putri Pertama dari Kerajaan Wallachia. Dia adalah noona dari Pangeran Seonghwa.

Jiu yang dikenal sebagai Putri yang kejam menuruni sifat ayahnya Vlad Tsepes, dia satu-satunya Putri tertua di Kerajaan Transylvania. Jiu sangat senang menyendiri.

"kalian tau ini tempat apa?" Tanya-nya sedikit tegas menatap adik-adiknya yang sedang berkelahi. "bisa-bisanya kalian memasuki tempat terlarang seperti ini. Dan melakukan perkelahian tidak berguna seperti itu!?"

"N-noona?" panggil Pangeran Seonghwa. Jiu menatap Seonghwa, ia turun dari kudanya dan berjalan kearah Seonghwa

"Tidak bisa kau menjadi sosok Pangeran yang dewasa? Menjaga nama baik Keluarga, dan tidak berkelahi seperti anak-anak!" bentak Jiu. Seonghwa terdiam dan memalingkan wajahnya. Siyeon masih memegangi bahu Seonghwa. "aku sudah bilang apa barusan?" bisik Siyeon pada Seonghwa.

"Pangeran Hongjoong!" sentak Putri Jiu kembali, Hongjoong menatap Jiu bersama dengan adiknya, Pangeran Wooyoung.

"Kau juga adalah Pangeran Pertama di Kerajaan Ottoman kan? Tidak bisakah kalian bersikap dewasa? Perkelahian tidak akan berakhir jika kalian masih berkelahi tidak penting seperti ini! Aku merasa sedih dengan Putri Jinkyong. Kenapa ia bisa disukai dengan Pria seperti kalian? Apa kata Jinkyong jika seandainya ia masih hidup?"

Jiu menutup matanya. Cahaya terang keluar dari krystal di dahi-nya

"aku menyukai mereka, tapi aku menganggap mereka sebagai sahabatku. Aku tidak perduli dengan peperangan yang terjadi di masa para pendahulu. Aku ingin membangun Kerajaan Transylvania lebih baik lagi seperti Pink Forest yang aku miliki kkkk. Jiu eonnie.. berhenti untuk selalu bersifat dingin. Aku tau kau sangat menyayangi adik-adik dan teman-temanmu kan? Aku bisa merasakan hatimu. Aku tau.. kau sebenarnya tidak jahat. Kau hanya butuh seorang teman di sisimu. Dan itu aku yang akan menemanimu.. eumm.. eonnie.. jika suatu hari nanti aku mati atau pergi dari Kerajaan karena ulahku sendiri.. aku boleh minta satu permintaan padamu?? Jaga Pangeran Seonghwa dan juga Pangeran Hongjoong.. aku mencintai mereka. Aku tidak ingin mereka terluka atau berkelahi karena suatu hal kecil. Kau boleh menghukum mereka jika mereka masih berkelahi. Aku menyayangi kalian..."

–Park Jinkyong–

Jiu kembali membuka matanya, cahaya itu ikut menghilang. Jinkyong ternyata menyimpan suatu rahasia yang ia ceritakan hanya pada Putri Jiu. Jinkyong menganggap Putri Jiu sebagai saudaranya. Meskipun Jinkyong juga mempunyai Putri Siyeon kakak kandungnya. Tetapi Jinkyong juga menyayangi Jiu.

"apa kalian mengerti sekarang?" Tanya Jiu. Seonghwa dan Hongjoong saling menatap. Itu yang mereka rindukan. Suara Putri Jinkyong yang lembut juga tulus dari dalam hati.

"hentikan perkelahian kekanakan kalian. Lebih baik kalian saling introspeksi diri kalian sendiri. Jangan seperti orang bodoh!" tegas Putri Jiu lagi dan kembali menaiki kuda hitam miliknya, Putri Jiu pergi tanpa pamit

"Jiu.. tunggu.." tahan Siyeon. Jiu hanya menengok "gomawo.. aku harap kau juga bisa dan mau mencoba terbuka pada kami.. kami adalah sahabatmu bagaimanapun juga. Kami akan selalu disisimu." Lanjut Siyeon pada Jiu. Jiu tidak menggubrisnya. Jiu kembali melanjutkan perjalanannya dengan kuda hitamnya.

Jiu menintikkan air matanya. Tapi kemudian ia cepat menyeka dengan tangannya dan memeluk kuda kesayangannya.

"tetesan air darimana ini?" Hongjoong memeriksa lengannya. "air mata? Air mata yang jatuh untuk pertama kalinya dalam suatu kehidupan" lanjutnya dalam hati. Hongjoong menengok ke langit "air mata Putri Jiu? Benarkah?". Hongjoong membekukan air mata cantik itu dan mengantonginya.

"WE NEVER KNOW (What's Next)"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang