Starring:
• Narendra Jeremia Pradhana
(Semendarasa, Semendakarsa)• Raymond Hernando
(10 Sins of Being Single; Senandung Usang; To Artha)• Artha Timotius Chandra
(To Artha)*
Scenario: Wawancara di kantor Mbak Salice Lee.
_____
Salice: Halo, halo. Mohon perhatiannya. Ini daritadi saya nanya kenapa nggak ada yang jawab?
Salice: Perlu saya ulangkah?
Narendra: ...
Artha: ...
Ray: ...
Salice: Ray. Biasa kamu paling aktif.
Ray: Ya, Lis? A-anu, jadi iya soal kenapa kami dikumpulkan di sini, kami juga nggak tahu. Kami salah apa, ya?
Artha: Kayaknya kita bertiga karakter "yang terlalu baik"?
Salice: Itu Dirgantara Wijaya, bukan kalian.
Ray: Idih, siapa itu?
Salice: Also, for your information, Tha, dalam Semesta Elisa, kamu termasuk jajaran lelaki 5B; baik-baik bajingan bikin baper b*ngsaaat.
Artha: Astaga, Tuhan. Kasar banget, Elisa.
Ray: El, aku lagi ngomong kenapa dicuekin? Huuu. Gua suapin arang juga lu.
Narendra: Mbak Elisa, permisi.
Salice: Apa? Mau pipis?
Narendr: Eh, bukan Mbak. Kayaknya saya tahu jawabannya.
Salice: Silahkan dicoba.
Narendra: Kumpulan tukang wayang?
Salice: ...
Narendra: Salah, ya?
Salice: Kamu pipis aja, dah.
Salice: Yang tukang wayang tuh kamu doang. Next.
Narendra: Nggih, maaf.
Salice: Next, next. Ray?
Ray: Apa kita ini kumpulan lelaki yang tidak mendapatkan wanita?
Salice: Itu kamu doang. Next.
Ray: Enggak, ya! Enak aja!
Narendra: Cerita saya belom tamat, Mas. Pamali sembarangan ngomong gitu, loh.
Ray: M-maaf, bro. Nggak maksud.
Narendra: Udah tau Mbak El kalau nulis suka-suka hati kapalnya berlabuh kemana. Kalau semua kapal pecah nabrak karam kayak titanic juga bisa aja.
Artha: *merasa tersindir*
Ray: Nah, saya juga kena imbasㅡ
Salice: Next.
Ray: El!!! Itu orang lagi ngomong!
Salice: Next.
Ray: Astaga. Benci banget aku sama ini orang.
Artha: ...
Salice: Artha?
Artha: Nggak paham. Lagi baca buku geografi.
Narendra: Mas, itu terbalik bukunya.
Artha: ...
Narendra: ...
Artha: ...
Narendra: ... Maaf, Mas. Malu, ya?
Artha: Gapapa, gapapa. Santai. Saya yang nggak enak kalau kamu nggak nyaman. Saya biasa aja, kok.
Narendra: Maaf Mas kalau jadi malu.
Artha: S-saya nggak malu.
Narendra: Ah, gitu... Sori sekali lagi.
Artha: Kalau kamu ngomong gitu nanti saya yang beneran malu.
Narendra: Iya, maaf. Kebiasaan ngoreksi temen kecil saya.
Artha: Wah, jangan-jangan punya nama kecil juga?
Narendra: Iya, dibikinin sama teman kecil saya, Ryu. Saya dipanggilnya Nana. Nana dari Na-rendra Jeremia Pradha-na.
Narendra: Kalau Mas-nya gimana?
Artha: Saya Timo-chan. Dari nama tengah saya Timotius dan marga keluarga, Chandra. Dibikinkan nenek.
Narendra: Wah, dekat sama nenek, ya?
Artha: Yes.
Narendra: Saya sangat dekat sama kakek saya jugaaa~
Artha: Wow. I think we will have a good chemistry ahead!
Narendra: Mau ngeteh, nggak, Mas? Saya bikinin. Sekaligus ngobrol-ngobrol.
Ray: Misi?
Ray: Halo? Pulici?
Ray: Kenapa sih gue jadi nyamuk dimana-mana?
Ray: Halo? Kenapa lo berdua pergi, mohon maaf?
Ray: Heh! Artha Timotius Chandra! Balik! Astaga, Tuhan.
Salice: Oke. Selesai wawancara hari ini.
Ray: Kak, ini tuh tujuannya apa?!
Salice: Saya pengen aja, Ray. Udah lama nggak bikin kamu jadi nyamuk. Kamu belakangan ini kayaknya terlalu bahagia.
Ray: ...
Ray: ...
Ray: ...
Ray: *mau marah tapi nggak bisa*
Ray: *ingin resign dari Semesta Elisa*
Ray: 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
____
Yap. As usual. Abang Raymond anak bullyan kesayangan kita semua. 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
#SEMESTAELISA the Playground
Fanficcontains all characters of #SEMESTAELISA and #SALICEVERSE in certain imagine/situation/AU. ㅡa CANON alternate universe of #SEMESTAELISA 🍀 (((NOT A GUIDANCE BOOK!!!)))