Alarm jam berbunyi menunjukan pukul 07.30. aku meraba-raba nakas ku untuk mematikan alarm yang berbunyi.
Jika di Indonesia sekarang masih malam hari. Aku mengusap-usap mataku sambil berjalan kearah kamar mandi. Aku bersiap siap untuk turun dan sarapan.
Aku menuruni beberapa anak tangga yang panjang untuk bisa sampai ke ruang makan keluarga.
Dari kejauhan aku mendengar beberapa orang berbicara yang aku yakin bukan suara kak Gevan dan grandpa.
Sampai akhirnya aku sampai di ruang makan dan mereka semua melihat ke arah ku. Seorang orang yang posisinya sedang duduk makan berhadapan denganku tampak kaget.
Disana bukan hanya ada ayahku yang bajingan tetapi kak Alex, kak Jojo, kak Varo, dan kak Mykle mereka semua kaget membulatkan matanya merasa tidak yakin jika aku ada di hadapan mereka sekarang.
Aku tersenyum tipis sambil memutar bola mataku.
"Wellcome, Home sweet home." Kataku sambil menggerakkan jari seperti melambaikan tangan. Lalu aku berjalan menuju kursi tempat aku makan.Aku kembali melontarkan senyum ku yang mungkin menurut mereka sangat menyebalkan.
"Kapan kau datang?" Tanya ayahku tanpa melihat kearahku sedikitpun.
"Tidak penting untuk kau tau." Kataku sambil meneguk jus jeruk digelasku.
"Bisa kau bicara dengan sopan dan hargai ayahmu sendiri?" Kata kak Alex.
"Hey bro. Aku beri kau satu pertanyaan, apa aku harus menghargai orang yang tidak pernah menghargai orang lain?" Kataku sambil tersenyum menunjukan gigiku.
"Hmmm! Siapa yang menyuruhmu kembali?" Katanya mulai dengan sedikit emosi.
"Aku yang menyuruhnya kembali." Suara kakek terdengar dari depan ruang makan. Dapat dilihat dari sini di belakangnya ada kak Gevan dengan dengan stelan jas berwarna abu-abu.
"Aku juga yang menyuruh mereka semua kembali." Kata kakekku sambil menarik kursi tempat ia duduk untuk makan. Aku melontarkan senyum penuh bahagia ku.
"dalam rangka apa ayah mengumpulkan mereka semua." Kata ayahku yang bajingan itu. Kakekku hanya membalas dengan tersenyum.
Kakek duduk lalu beberapa pelayan memberinya soup almond, termasuk juga ke semua anggota keluarga yang ada di ruang makan.
"Almond soup." Kataku sambil memegangi sendok dan garpu.
"Sepertinya hari ini sangat special untuk seseorang." Kata kak Jojo yang masih dengan seragam pilotnya. Dia baru sampai pagi tadi bahkan kopernya kerjanya pun masih terletak di sebelah dia duduk.
"Happy birthday kak gev." Kataku penuh semangat sambil mengedipkan sebelah mataku.
"Hey brother. Sebaiknya kau buat permohonan agar mahluk jahat disekitar sini tidak akan melakukan hal buruk padamu." Kata kak Mykle sembari melirik sekilas kearah ayahku.
"Lyn, aku dengar kau menyelesaikan studi kuliah mu hanya dalam kurun waktu 6tahun untuk dapat gelar sarjana, magister, dan Doktor." Kata kak Alex seperti mengalihkan topik.
Aku melihat ke arahnya, sambil melahap sup almond ku. Aku hanya melontarkan senyum yang menandakan yang dia katakan adalah benar.
"Bukan hanya cepat menyelesaikan pendidikan, tapi dia juga mendapatkan gelar cumlaude." Kata kak Varo yang dimulutnya dipenuhi dengan sup almond sambil tepuk tangan.
"Hey gagak hitam. setidaknya telanlah dulu apa yang ada di dalam mulutmu itu." Kata kak Mykle sambil menodongkan garpunya ke arah kak Varo.
"Dasar kau Cecunguk putih, hidup mu memang dipenuhi kerasisan!" Katanya sambil mengunyah kacang almond yang ada di mulutnya.
"Untung saja adik ku tidak memiliki otak dangkal seperti kau." Gerutunya lagi dengan nada yang diperkecil.
"quaeso uti cerebrum paulo" kata kak Alex sambil menelan makanannya.
Aku terdiam, karena aku pernah mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan kak Alex.
"Hyung, aku pernah melihat tulisan kalimat yang baru kau ucapkan." Kata kak Jojo sambil membersihkan mulutnya
"Dimana kau melihatnya?" Kata kak Alex bertanya.
"Buku Difficult stranger, ntahlah aku tidak ingat pasti." Kata kak Jojo.
"Ah kalian ini sangat membosankan. Bagaimana kalau kita dengar adik kecil kita ini bercerita." Kata kak Gevan.
"Right. Terakhir kali aku dan jocellyne bertemu lebih kurang 10tahun yang lalu." Kata kak Mykle sambil meneguk segelas minuman berwarna merah gelap digelasnya.
"Ceritakan bagaimana kau bersekolah disana, apa kau sudah punya pacar? Jika ada kau harus mengenalkannya pada ku!" Kata kak Varo sedikit berteriak.
Aku ingat ketika kau terjatuh dari sepeda roda dua milik kak Alex dulu, aku menangis tidak berhenti sampai kelima kakak ku harus dimarahi dan dijewer oleh kakek ku.
"Kalian tau di Indonesia aku sangat bahagia sejujurnya. Aku bisa bebas melakukan apapun tanpa sedikit beban." Kataku sambil tersenyum tidak lebih tepatnya hanya fake smile.
"Kalau begitu kau hidup bebas di Indonesia?" Kata kak Gevan.
"No, hanya saja aku bisa melakukan apa yang aku mau dalam artian tidak ada yg mengendalikan ku layaknya sebuah robot." Kataku sambil menaruh sendok ku. Aku telah selesai menghabiskan sup almond ku.
"Terkadang kebebasan seseorang mempengaruhi kebebasan otaknya berpikir." Kataku sambil melihat ayahku yang bajingan itu.
Sejujurnya ayah ku itu adalah orang yang obsesi. Dia terobsesi untuk semua hal termasuk menjadi pewaris perusahaan kakek ku. Perusahaan kakekku bergerak di segala bidang pendidikan, hukum &politik, Entertainment, bahkan yayasan amal.
"Baiklah nikmati Family time kalian yang hilang, grandpa akan segera pergi ke kantor pusat." Kata grandpa sambil berdiri dan pergi meninggalkan ruang makan.
Tak lama kemudian ayahku juga berdiri dan meninggalkan ruang makan dengan arah yang berlawanan dengan kakekku.
"Grandpa tergolong kakek kakek gaul yang sehat rupanya." Kata kak Mykle sambil meneguk minuman terakhirnya.
"Aku harap beliau akan terus sehat seperti itu." Kata kak Jojo sambil berdiri.
"Permisi tuan muda dan Nona pimpinan senior memberikan ini untuk kalian." Kata seorang pelayan sambil berdiri disamping meja makan yang diikuti beberapa pelayan dibelakangnya.
Pelayan pelayan itu memberikan sebuah kunci mobil dan satu koper tangan berisikan uang.
"Grandpa benar benar menabjukan." Kata kak Gevan.
"Selama aku di Prancis aku hanya membaca lewat berita tentang betapa kayanya keluarga ini." Kata kak Mykle sambil membulatkan matanya.
"Tapi tidak sekarang aku tau betapa kayanya keluarga ini." Katanya lagi sambil membuka isi koper.
"Apa sebaiknya hari ini kita jalan jalan?" Kata kak Gevan.
"Sepertinya bermain game online bersama akan lebih seru. Kecuali kau beban sebaiknya kau tidak ikut." Kata kak Varo sambil melihat kak Mykle
"Kau tau aku pernah juara satu lomba esport. Dasar Cecunguk gosong." Balas kak Mykle.
"Pem-bualan macam apa yang kau lakukan?" Kata kak Alex sambil menghidupkan ponselnya.
"Tidak, aku rasa itu benar adanya. Benar ada didalam mimpinya" kata kak Jojo sambil tertawa penuh kemenangan. Diikuti dengan ketawa kak Gevan, kak Varo, dan Kak Alex
"Ingin pergi ke museum A Group?" Tanyaku yang di iyakan serentak oleh mereka.
"Ya.!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Degenerate : Evil Home
Teen Fiction"tidak ada anak yang harus dihukum atas kesalahan orantuanya." - Jocellyne Andrea