Pagi ini seperti biasa aku menjalankan rutinitasku sebagai pegawai di salah satu perusahaan. Namaku Adelheid Larina Odhet dan cukup panggil aku Adel. Di umurku yang menginjak 21 tahun aku sudah berhasil membuat teman-teman sebayaku iri. Di saat mereka harus berjuang menuntut ilmu aku sudah mendapat pekerjaan di perusahaan yang bisa dibilang paling di incar. Sulit mendapatkan pekerjaan di sini, namun usahaku tidak sia-sia. Aku berusaha menyelesaikan test dengan sebaik-baiknya dan hasilnya dengan bermodalkan ijasah D3 aku berhasil masuk diperusahaan ini. Ini hari ke 6 aku masuk perusahaan ini sebagai staf administrasi. Pekerjaan yang melelahkan memang, namun aku berusaha memberikan hasil yang baik. Aku butuh pekerjaan ini karna aku adalah tulang punggung keluargaku. Aku bukan gadis kaya raya jadi aku tidak ada waktu untuk bersenang-senang.
*A*
Pagi ini seperti biasa aku datang ke kantor lebih awal. Ini karna aku malas kalau harus menghadapi kemacetan kalau aku datang mepet waktu. Lagipula dengan datang lebih awal, aku bisa menyiapkan pekerjaanku lebih awal dan artinya aku bisa pulang lebih awal walaupun aku lebih sering memilih lembur untuk tambahan uangku.
Namun untuk hari ini sepertinya aku tidak lembur karna tubuhku rasanya kurang fit. Aku yakin ini karna aku kurang istirahat. Sekali lagi, fakta yang membuatku berpikir ulang untuk istirahat. Aku tidak bisa bermanja-manja karna aku bukan orang kaya.
*A*
Saat aku pulang, seperti biasa aku melewati sebuah taman sebelum menuju halte bus. Aku menatap aneh ke arah sekelilingku karna taman ini seperti di dekor sedemikian rupa hingga berubah lebih indah. Aku melihat ada rangkaian kelopak mawar merah yang membentuk sebuah hati di tengah taman. Aku yakin akan ada sebuah lamaran di sini. Sangat beruntung wanita yang mendapatkan kejutan ini. Aku duduk di kursi dekat lokasi itu. Rasanya aku ingin sekali melihat lamaran romantis itu. Aku ingin melihat wanita yang beruntung itu. Tatapanku teralihkan saat ada yang menyentuh tanganku. Aku menatap anak kecil yang nampak lucu sekali dengan gaun putih dan rangkaian bunga dikepalanya. Dia tersenyum dan memberikan se-bucket bunga mawar merah kepadaku. Aku bingung melihatnya yang masih memamerkan senyumannya.
"Buatku?" Tanyaku kepadanya.
Anak itu mengangguk bersemangat. Aku mengambil bucket mawar itu.
"Terima kasih. Oh ya kau sendiri?" Tanyaku.
"Tidak, Chacha sama mommy," ucapnya polos.
"Oh namamu Chacha, aku Adel. Lalu mommymu ke mana?" Ucapku sambil menatap sekelilingku.
"Namaku Anastasya Lalina Ganendla. Mommyku ya kamu, Mom," ucapnya yang menatapku.
"Hah? Hm kau tersesat ya? Kakak bantu cari mommymu ya," ucapku bingung.
"Kakak? Mommy kenapa mom menyuluhku memanggilmu kakak?" Tanyanya dengan wajah bingung.
"Hah? Chacha, kau memanggilku mom?" Tanyaku juga bingung.
Chacha mengangguk riang sambil memelukku. Aku yang bingung hanya bisa membalas pelukkannya.
"Mommy ayo ikut Chacha," ucapnya menarik tanganku.
"Ke mana?"
Chacha tidak menjawabku dan memilih menarikku sampai kerangkaian mawar berbentuk hati. Aku melihat ada sosok laki- laki yang nampak seperti Dewa Yunani. Dia nampak tidak nyata dengan ketampanannya yang luar biasa. Matanya yang kelam dan tajam membuatku terpaku melihat matanya. Dia memiliki hidung yang macung dan bibir yang merah alami. Rahangnya yang tegas dan rambutnya sekelam malam membuat dia nampak sempurna. Ditambah dengan bentuk tubuh yang atletis dan aku yakin dia banyak digilai wanita. Dia masih menatapku tajam. Aku hanya bisa diam menatapnya yang mempesona. Perlahan dia mendekat. Chacha menarik rokku dan membuatku beralih menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Stuck
ChickLitSebuah cerita tentang wanita yang tiba - tiba terjebak dalam situasi yang tidak bisa dia bayangkan.... apakah dia akan bertahan? temukan jawabanya di sini.... SEDANG PROSES EDITING UNTUK DI PUBLISH KEMBALI DI SINI