GET STUCK 2

24.1K 684 11
                                    

Aku hampir gila saat mimpiku selalu tentang Marcel. Aku wanita jalang yang tiba-tiba mendambakan sentuhannya ditubuhku. Oh, jangan kira aku memiliki pengalaman tentang hubungan intim. Aku masih perawan dan belum pernah berhubungan dengan laki-laki manapun. Ini pertama kalinya aku begitu mendambakan seorang pria. Damn! Mengapa aku bisa begini karna orang asing itu. Entahlah kenapa aku seperti ini. Aku mungkin terlalu terpukau pada pesona Marcel. Dia memang tampan dan gagah. Tapi demi Tuhan, kami baru bertemu dan tiba-tiba aku menginginkannya! Itu bukan gayaku. Tadi malam setelah makan malam dia dengan jantan menemui kedua orang tuaku dan melamarku secara resmi. Anehnya orang tuaku menyetujui lamarannya dan menerima Chacha dengan baik. Aku merasa ini seperti mimpi saat melihat orang tuaku dengan santai menerima Marcel yang notabennya seorang duda anak satu untuk menjadi calon suami anaknya. Aku meminta waktu untuk melaksanakan pernikahan. Aku tidak mau terlalu terburu-buru karna aku belum mengenalnya. Aku tidak ingin menyesal nantinya. Biar bagaimanapun ini bukan hanya masalah biologis, tapi masa depanku. Mungkin baginya tidak akan ada masalah menikah dengan secara tiba - tiba. Tapi tidak denganku. Aku tidak ingin menyesal dengan keputusanku. Ini tidak main - main karna aku hanya ingin menikah sekali dan tidak ingin mengalami kegagalan.


*A*


Aku hampir berteriak kaget saat melihatnya di depan rumahku. Aku belum siap sama sekali untuk menghadapinya hari ini. Dia tidak bersama Chacha. Dia menghampiriku dan tiba - tiba mencium keningku. Aku hanya diam terpaku menerima kecupan itu. Marcel langsung menarikku memasuki mobil tanpa bicara apapun, namun aku berhenti saat dia membuka pintu mobilnya untukku. Aku tidak berfikir kita akan pergi bersama.

"Tunggu aku tidak bisa ikut dengan anda. Hmm aku harus ..."

"Panggil aku honey, sayang, atau apapun yang kamu mau. Jangan bersikap kaku seperti itu kepada calon suamimu, sayang. Kita memang akan ke kantor," ucapnya tenang.


Aku menahan nafas saat dia menyebutku dengan sebutan SAYANG.

"Tapi ..."

"Aku pemilik perusahaannya," ucapnya sambil menatapku.

Aku termenung mencerna kata - kata Marcel yang seperti mengatakan kata - kata dengan bahasa asing. mendadak mataku melotot saat menyadari kata - kata Marcel.

"APA!" Sontak aku menutup mulutku yang tanpa sengaja mengeluarkan pekikkan memalukan.

Marcel terkekeh saat mendengar pekikkanku. Aku terpesona saat dia melakukan itu. Aku tidak mengerti mengapa dia bisa sesempurna ini.

"Iya, Sayang," ucapnya lembut.

Pipiku merona dan pangkal pahaku berdenyut ... sial. Aku harus berhati - hati kepadanya karna dia bisa membuatku dalam bahaya. Bahaya karna aku bisa terhanyut semakin dalam karna gairah sialan ini.

"Hmm ... jangan memanggilku seperti itu," ucapku gugup.

"Terbiasalah karna aku akan memanggilmu begitu mulai sekarang," ucapnya tak terbantahkan.

Aku hanya mengangguk sambil mengigit bibirku. Tiba-tiba dia mencium bibirku. Aku merasa dia melumat bibirku lembut.

"Jangan mengigit bibirmu," ucap Marcel di depan bibirku.

Aku masih diam menatapnya yang menatapku dengan seringai yang makin membuatnya menawan. Ah rasanya aku ingin menggigit bibirnya dengan gemas. Sial fikiranku benar - benar sudah teracuni hingga hanya muncul adegan erotis berasa Marcel.

"Masuklah," ucapnya sambil membukakan pintu mobil untukku.

Aku mengangguk patuh. Tidak ada pilihan lain untukku jadi aku tidak mau membuang waktuku dan tenagaku untuk berusaha menolaknya.

Get StuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang