chap 3

12.9K 1.1K 59
                                    

Revisi : 28 / 12 / 2021
Happy reading 🥰
.
.
.

"PERHATIAN SEMUANYA" ucap Kevin kepada seluruh peserta MOS setelah sampai di indor dengan Eja dibelakangnya.

Para peserta MOS yang awalnya sedang berunding dengan regunya masing-masing langsung mengalihkan perhatian kedepan, tepatnya kearah kevin dan Eja.

Kevin itu ketua osis sedangkan Arsen itu wakilnya, Kevin sama Arsen juga sahabatan dan ada satu lagi

"Ada apaan Vin??" Tanya osis lainnya Fabiano Erlando alias Ano, sahabat Arsen dan Kevin yang dimaksud tadi, Ano ini jadi bendahara osis mereka bertiga selalu bareng terus

"Saya bawa siswa yang telat nih" ucap Kevin keras kepada seluruh peserta MOS membuat keadaan menjadi gaduh sedangkan Eja menundukkan kepalanya malu, tapi didalam hati ia terus mengumpati ketua osis yang dengan seenak jidatnya malu-maluin Eja, padahal kan itu salahnya sendiri

"Enaknya diapain ya??" Tanya Kevin membuat keadaan semakin gaduh, para peserta MOS langsung mengucapkan saran-saran mereka, ada yang minta suruh nyanyi lah, joget, ngelawak, kayang, dan masih banyak hal gajelas lainnya.

"Gimana kalo suruh nyanyi sambil joget aja kak" itu ucap Arsen, dia memang senang menjahili adiknya itu, gak dirumah gak disekolah sama aja.

Ucapan Arsen sontak membuat Eja langsung menatap tajam Arsen didalam hatinya terus mengumpati Abang laknatnya itu.

Sedangkan Arsen yang ditatap hanya tersenyum jahil tanpa ada rasa takut karena Eja sangat lucu sekarang matanya yang mencoba mengintimidasi dengan mimik muka yang dibuat menyeramkan malah terlihat sangat menggemaskan, ah Arsen pengen cubit pipi gembul adiknya sekarang.

"Boleh juga tuh kak, adeknya suruh nyanyi sambil joget aja" ucap Ano memanas-manasi dibalas seruan setuju oleh seluruh peserta MOS.

"Oke jadi nama kamu tadi siapa??" Tanya Kevin sambil menatap kearah Eja

"Alfareza Antariksa kak" jawab Eja lirih karena menahan malu, Eja pengen nangis aja sekarang mukanya udah merah kayak nahan nangis tapi gak keliatan karena dari Eja lagi nunduk.

"YANG KERAS DONG GAK DENGER NIH" Sentak Kevin keras membuat Eja terlonjak kaget dan reflek menjawab dengan berteriak

"ALFAREZA ANTARIKSA KAK" teriak Eja membuat semuanya langsung tertawa keras bahkan ada yang sampe kejengkang karena tertawa terlalu keras

"Baik sekarang kamu nyanyi lagu anak-anak terserah mau apa sambil joget dan harus yang heboh, inget suaranya harus keras" ucap Kevin kepada Eja dengan salah satu tangannya menjulurkan mic kearah Eja yang pastinya langsung diterima oleh Eja

Sudah sekitar satu menitan tapi Eja nya tetep nunduk sambil kedua tangannya meremas mic tanda Eja sangat gugup, sedangkan yang lain masih terus menatap Eja menunggu aksi Eja yang akan bernyanyi sambil berjoget membuat Eja semakin gugup.

Setelah tiga menit menunggu terdengar isakan kecil membuat seluruh anggota osis langsung membulatkan matanya terkejut karena Eja menangis, sedangkan para peserta MOS juga tak kalah terkejutnya karena mereka juga bisa mendengar isakan Eja ditambah indor yang sepi karena semua diam membuat semua dipastikan bisa mendengar isakan Eja

Kevin yang tepat disamping Eja langsung menunduk melihat kearah Eja yang menangis kecil

"Eh eh dek kok malah nangis" ucap Kevin gelagapan dengan sebelah tangan yang menepuk-nepuk punggung Eja berusaha menenangkan, Eja yang ditanya Kevin malah mengeraskan tangisannya membuat para osis semakin kelabakan dan mendekat kearah Eja dan Kevin

Eja nangis karena sangat malu sekaligus gugup ditatap sama semua orang, jadi saking malunya dia sampe nangis karena bingung harus ngapain.

Arsen yang lihat adek kecilnya nangis berlari kearah Eja yang masih menunduk dan langsung mendekap Eja sambil mengelus punggungnya supaya Eja bisa tenang

"Udah dong dek nangisnya nggak malu apa diliatin yang lain" ucap Arsen lirih tapi masih bisa didengar oleh Kevin dan Ano yang memang berada disebelahnya membuat kedua sahabat itu langsung terkejut karena tidak mengetahui fakta bahwa Eja si kecil adalah adik dari sahabat dekat mereka.

Kevin dan Ano memang tida tahu-menahu tentang Eja karena mereka bertiga kenal saat memasuki bangku SMP sampai sekarang ditambah Eja yang selama ini tinggal dirumah sang kakek dan nenek membuat mereka tidak mengetahui seperti apa adik dari Arsen, mereka hanya tahu bahwa Arsen punya adik dan tidak tinggal bersama Arsen dan sang ayah.

Tak berselang lama isakan Eja mulai berhenti, Arsen yang sudah tak mendengar isakan sang adik hendak melepaskan pelukannya tapi Eja terus meluk Arsenal gamau dilepas karena masih malu.

"Lepas dong dek, hukumannya gak jadi deh" ucap Arsenal membuat Eja terpaksa melepas pelukannya dan menatap kearah sekelilingnya membuat seluruh peserta MOS dan para osis memekik tertahan menahan gemas melihat muka menggemaskan Eja

Kalian kalo liat juga pasti gitu sih, gimana enggak coba muka Eja sekarang merah banget dengan sedikit air mata yang masih ada dipipi tembamnya dan mulut mengerucut lucu dan juga sedikit genangan air dipelupuk matanya, yang lihat jadi pengen culik Eja terus dikurung dikamar kalo gak dipajang dirumahnya aja buat konsumsi sendiri.

Indor yang tadinya sepi karena tangisan Eja sekarang jadi langsung rame juga karena muka gemes eja juga

"DIAM" teriak Kevin membuat indor yang mulanya rame itu langsung senyap seketika bahkan Eja yang disampingnya langsung terlonjak kaget, untung dia tak sampai berteriak karena saking kagetnya mendengar suara Kevin.

"Sekarang Eja balik ke kelompok kamu, tanya kamu masuk kelompok mana ke kak Ano dan semuanya lanjutkan kegiatan tadi yang sempat tertunda" ucap tegas Kevin membuat mereka semua kembali membentuk ke kelompok masing-masing dan mengerjakan tugas mereka

Dan akibat kejadian itu eja jadi dikenal oleh seluruh angkatan sebagai bayiknya SMA Antariksa


Alfareza ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang