Prolog
Hai, saya penggemar berat Naruto. Saya menonton Anime Naeuto berulang kali setiap kali saya punya waktu luang. Saya menyukai semua kekuatan dunia naruto dan jutsu terutama. Saya tahu sebagian besar tanda tangan yang diperlukan untuk jutsu favorit saya. Saya sangat bosan dengan dunia ini dan saya selalu bermimpi berada di dunia naruto ketika saya tidur.
Saya berumur 25 tahun sekarang dan hari ini virus COVID-19 mulai menyebar ke seluruh dunia. Saya kehilangan pekerjaan karena lockdown dan penurunan ekonomi. Saya sendirian.Ayah saya meninggal ketika saya masih kuliah. Ibuku meninggal 2 tahun yang lalu. Saya tidak memiliki hubungan yang baik dengan kerabat saya juga, saya tidak punya banyak teman dan juga tidak punya pacar.
Suatu hari duduk di rumah saya berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya dan mulai meneliti Mitologi Hindu tentang Orang Bijak ketika saya terkunci dan tidak ada lagi yang harus dilakukan. Kemudian saya memutuskan untuk mengakhiri hidup yang membosankan ini dan menjual semua properti saya dan memulai perjalanan saya ke Himalaya di mana saya dapat mencapai Pencerahan menurut sejarah.
Begitu sampai di Himalaya, saya berhasil menemukan sebuah gua ketika saya membaca bahwa orang bijak sering tinggal di gua dan bermeditasi dan akhirnya setelah mencapai pencerahan bertemu dengan dewa dan memenuhi keinginan mereka. Ketika saya pertama kali membaca itu saya berpikir tentang DRAGON BALLS (serius yang berharap dan semacamnya).
Saya pergi ke gua dengan berani. Gua itu kecil dan hanya memiliki ruangan untuk paling banyak 2 orang. Saya membongkar semua barang yang saya bawa yang sebagian besar adalah makanan, beberapa jatah militer, lilin, buku, dan barang-barang normal yang diperlukan untuk menjauh dari peradaban. Itu sangat dingin biasanya membekukan tetapi saya bertekad untuk mencapai pencerahan dan tidak pernah saya ragu bahwa itu tidak mungkin.
Saya mulai membaca buku-buku tentang Weda dan Bhagavadgita yang saya beli dan mulai bermeditasi. Seminggu berlalu dan tidak ada yang terjadi. Saya bermeditasi sepanjang waktu saya bisa.Saya tidak tahu cuaca. Saya bermeditasi benar atau salah, saya hanya melakukan apa yang saya baca di buku. Kemudian sebulan berlalu dan saya hampir semua makanan yang saya bawa tetapi masih tidak ada yang terjadi tetapi saya masih tidak ragu dengan saya.
Suatu hari saya bangun di pagi hari dan mulai bermeditasi ketika saya mendengar dentuman keras. Saya tidak ingin menghentikan meditasi saya sehingga saya tidak membuka mata dan terus bermeditasi selama saya bisa tanpa memedulikan suaranya. Saat saya membuka mata, sekelilingnya gelap.
Saya menyalakan lilin dan terkejut melihat pintu masuk gua tertutup dan ketika saya mencoba untuk menggali, saya tidak bisa. Saat itulah saya berpikir bahwa saya FCKD banyak waktu karena saya hampir kehabisan makanan dan air.Saya mencoba semua cara untuk keluar tetapi tidak bisa karena saya mungkin terkubur di dalam gua di bawah longsoran salju.
Saya berbaring di dalam gua dan mulai berpikir. Berjam-jam berlalu dan akhirnya saya bisa menerima diri sendiri.Saya berpikir bahwa alih-alih mati karena virus, saya akan mati mencoba mengejar impian saya dan dengan demikian berhenti merasa tidak berdaya.Saya menyalakan lilin lagi dan kemudian saya perhatikan bahwa gua itu menjadi jauh lebih besar.
Dengan lilin di tangan saya, saya mulai menjelajahi gua dan sepertinya gua itu tidak ada habisnya. Saya mulai berjalan di dalam gua di jalan baru yang saya temukan dan biarkan saya memberi tahu Anda, itu tidak pernah berakhir karena saya berjalan selama berjam-jam tanpa akhir. Kemudian setelah beberapa jam saya menemukan sesuatu seperti jalan setapak menuju ke sebuah ruangan.
Saya berjalan melalui jalan setapak dan merasa takut ketika saya melihat seorang pria duduk di dalam ruangan.Saya mengambil lilin di dekat pria itu untuk melihat wajahnya, tetapi yang saya lihat hanyalah kerangka mengenakan pakaian biksu yang sudah rusak. Saya melihatnya memegangi beberapa lebah dan ada beberapa daun palem dengan sesuatu yang tertulis di atasnya diikat dan ditempatkan di pangkuan kerangka biarawan.
Saya pergi dan mengambil daun-daun itu dan melihat sesuatu yang tertulis dalam bahasa yang tidak dikenal di dalamnya. Saya membalik daun dan mulai melihat sampai saya melihat gambar seseorang dengan wajah bercahaya menyerahkan beberapa lebah kepada seseorang yang duduk di bawah.Saya menghubungkan titik-titik dan mengambil lebah dari bhikkhu itu dan duduk dan mengambil daun di tangan saya dan tiba-tiba .......
