Chapter 7

3K 279 10
                                    

   Tak berapa lama setelah Draco mengalahkan ketiga orang yang menyerangnya, beberapa penyihir dari devisi penegakkan hukum sihir tiba dan mulai mengamankan area itu.

Setelah diinvetigasi, dikonfirmasi kalau ternyata mereka adalah anak-anak dari mantan pelahap maut dan salah seorang dari mereka adalah manusia serigala.

Draco hendak pergi, namun seorang dari mereka meminta keterangan darinya. Namun sepertinya apa yang mereka sebut 'meminta keterangan' lebih menjurus pada sebuah tuduhan.

"Apa kau salah satu dari mereka?.."

Draco menyeringai kesal, hanya karena ia mantan pelahap maut bukan berarti ia akan tetap menjadi pelahap maut. Draco sudah bertobat sekarang dan mereka semua malah memandangnya seperti ia masih adalah seorang penjahat.

Apa sebaiknya dia kembali menjadi penjahat dan menghabisi mereka semua??

Jika Harry mempersilahkannya untuk melakukan ide itu, maka Draco dengan senang hati akan melakukan nya sekarang.

"Apa kau buta?? Jika aku salah satu dari mereka maka aku sudah pasti juga mati. Mereka menyerangku dan aku berusaha untuk membela diriku dengan menghabisi mereka!" Ujar Draco dengan sangat kesal.

"Pak! Salah satu dari mereka masih hidup!" Ujar salah seorang dari mereka.

Draco mengangkat sebelas  alisnya dengan heran kemudian ikut melihat. Ia juga penasaran siapa sebenarnya mereka? Tidak mungkin mereka menyerang nya hanya untuk alasan dendam masa lalu kan?

Seorang dari  devisi penegakkan hukum sihir  memaksa penyerang yang masih hidup untuk membuka mulutnya dan mengatakan untuk siapa mereka bekerja. Namun sebelum orang itu berkata apapun, seseorang tiba-tiba datang dengan tergesa-gesa dan menghampiri Draco Malfoy.

"Draco! Apa kau terluka??" Tanya Harry yang baru saja sampai.

"Harry?? "

Begitu mendengar berita penyerangan Draco dari salah satu rekan kerjanya, Harry langsung meninggalkan pesta pernikahan Ron dan Hermione dan bergegas menuju ke lokasi kejadian.

Hermione mengerti dan mengijinkan sahabatnya untuk pergi meskipun Ron sedikit risih dengan itu.

Semua orang yang menghadiri pesta pernikahan Ron dan Hermione, menyadari betapa pentingnya Draco Malfoy bagi Harry Potter ketika menyaksikan reaksi Harry ketika mendengar kabar itu.

Ada yang masih menghakimi hubungan mereka dan ada yang sudah memaklumi dan mendukung cinta Harry.

 Ginny menatap Ron yang sedang menggerutu kepada Hermione karena mengijinkan Harry pergi begitu saja padahal Harry sudah berjanji kalau ia akan tetap bersama mereka hingga pesta pernikahannya berakhir. Ini adalah hari penting bagi Ron dan Hermione.

Ginny sungguh berharap kalau Ron bisa membuka hatinya dan menyadari betapa Harry sungguh mencintai Draco Malfoy. Namun ia juga mengerti perasaan Ron. Kenapa juga si brengsek pirang itu mendapat drama malam ini? Kenapa tidak kemarin atau besok?

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Draco  yang heran melihat kehadiran Harry. Kekasihnya itu tampak lebih berantakan darinya. Draco mendekati Harry untuk membawanya ke area yang lebih privasi karena para penyihir dari devisi penegakkan hukum sihir masih ada disitu.

"Kau tidak apa-apa? Kau terluka? Apa yang mereka lakukan padamu? " Tanya Harry dengan khawatir.

Namun sayangnya seorang dari mereka menghentikan Draco dan memulai aksi 'cari muka' kepada Auror paling berpengaruh di Inggris.

"Tn. Potter! Senang melihatmu disini! Apa kau kesini untuk melihat mereka?" Tanya penyihir tersebut sambil menunjuk ke arah ketiga orang yang menyerang Draco. "Atau Tn. Malfoy?..." Sambung penyihir tersebut dengan hati-hati sambil tersenyum palsu.

The Most Powerful MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang