"kalo lo gak suka diatur, jangan bantah!"
"hukuman itu ada untuk dilaksanakan, apalagi
kalo ngerjainnya bareng kamu. hehe.."
"sinting."
cuma tentang park sunghoon, si ketos galak kesayangan lee sera~
...
the rules still same with another book,
just...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•°•°•
vomment juseyo, yeorobun~
°•°•°
semakin mendekati hari-H seluruh anggota osis semakin sibuk, menyiapkan segalanya agar menjadi sempurna.
terlihat dari kejauhan seorang park sunghoon, si ketua osis tampan itu tengah merapikan tataan panggung agar sesuai dengan desain yang dibuatnya. iya, semua desain dia yang membuat. karena dari bagian anggota osis hanya dia yang cukup mengerti soal ini.
sungguh, sangat geram saat melihatnya masih memakai seragam lengkap, dengan dasi bertengger apik melingkari lehernya.
hei, tolong beritahukan kepada bapak ketua osis itu jika dia sedang diluar pembelajaran. dirinya sedang izin dengan alasan mempersiapkan acara sekolah. yang dimana dikerjakan didalam aula yang hampir penuh dengan barang-barang. panas.
lalu kenapa dengan bodohnya dia masih memakai seragam? bahkan dasi, disaat orang-orang disekitarnya justru sudah muak memakai kemeja putih yang sudah lusuh berbau keringat itu.
sungguh, manusia satu itu keterlaluan disiplin.
apa jika disuruh untuk push up di dalam kolam renang pun dia akan menurutinya? gila.
"pak ketu." panggilan dari salah satu anggota osis menarik atensi si pemilik nama, dan ia juga memberikan pandangan bertanya.
"dicariin sama lee sera di depan." sesungguhnya yang mengajaknya bicara ini adalah teman sekelasnya. salah satu panitia inti yang juga dipilih langsung olehnya. biar ada teman.
"bilang sibuk." katanya acuh.
"itu orangnya dibelakang lo. ngomong sendiri sana." kurang ajar. gak sopan sama ketua. padahal emang lebih tua temannya itu sih daripada sunghoon. ck.
"apa?" tanya sunghoon, ketus.
"nope, cuma mau liat, atau mungkin butuh bantuan?"
"gak perlu."
lalu hening beberapa saat, sunghoon pikir sera sudah muak dengannya lalu pergi. tapi..
"bodoh." satu kata itu, sontak membuat sunghoon berbalik dengan tatapan horor miliknya. apa katanya? bodoh? dia.dibilang.bodoh?!
"apa?"
"lo, bodoh."
"kenapa?"
"gapapa, cuma mau bilang aja kalo lo bodoh."
"pergi sana." usir sunghoon kesal.
"lo lagi izin aja harus banget pake seragam sampe dasi selengkap ini? gak sesek nafas apa." mulai sera ketika merasa tak enak terlalu lama hening. juga merasa risih melihat kemeja sunghoon yang sudah setengah basah. memperlihatkan baju dalamnya yang berwarna hitam. rasanya ingin sekali sera tarik kemeja putih itu sebab dia yang hanya melihatnya saja merasa kegerahan.
"hm."
"gak panas?"
"hm."
"tapi lo keringetan gitu, gak bisa dibuka aja itu seragam? lo pake kaos lagi juga."
"gak." oke, sera mulai kesal.
"lo gak bisa ya kalo dikasih perhatian tuh, baik-baik gitu?"
"gak minta."
"lo tau gak kalo anggota lo khawatir? lo tau gak kalo mereka selalu ngomongin lo yang gak berhenti² kerja? lo tau gak kalo gue disini juga karena gak suka liat lo kecapekan?!! i'm worried, kita semua khawatir sama lo yang gak tau kata istirahat..
dan gue tau lo belum makan apapun dari pagi, park bodoh sunghoon." mendengar itu, sunghoon kembali berbalik. lalu dirinya mendapatkan lee sera yang sudah menatapnya berkaca-kaca. tumben sekali, tidak biasanya. tidak peka.
"jangan mentang-mentang lo ketua jadi gak tau waktu dan kerja semau lo. lo punya banyak anggota buat apa? ngapain lo rekrut mereka kalo akhirnya lo juga yang susah payah kerjain ini itu?
mereka cuma gak mau di hari acaranya nanti, lo malah drop. mereka mau kalian kumpul bareng sebagai orang yang udah berpartisipasi buat acara yang mereka bikin, yang kalian siapin jauh-jauh hari dengan susah payah.
tapi disini lo malah egois, nyiksa diri lo sendiri. punya hati kan? buka. terima kalo orang lain juga bisa perhatian sama lo, seenggaknya lo tau kalo lo gak sendirian.
lo punya banyak orang lain di samping lo, park sunghoon." si ketua osis lagi-lagi terdiam mendengarnya. mencerna segalanya dengan baik. lalu setelahnya ia melihat kearah sekeliling aula dimana para anggota lainnya mulai kembali bekerja dengan giat, setelah sebelumnya terciduk memperhatikan sang ketua yang sudah membuat mereka khawatir bukan main.
bekerja selama hampir tiga minggu tanpa henti, bagaimana mereka tidak khawatir? terlebih pekerjaannya yang memang lebih berat dan lebih banyak dari mereka.
bersikap denial dan egois itu adalah awal dari sebuah kehancuran diri.
lee sera kemudian pergi meminggalkan aula, sedangakan sunghoon hanya memperhatikannya dengan pandangan yang sulit diartikan.
kkeut.. gimana? apaga dia mulai..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.