01. Beginning

951 69 11
                                    

-Surat Surga-

-Surat Surga-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--☆☆☆--

Gilang lari terbirit birit, seragam sekolah nya menjadi acak acakan, tas ranselnya masih setia di punggungnya.

Gilang melihat jam tangannya yang jarum jamnya menunjukkan arah 06.45

"Yaelah! kurang 15 menit lagi! bakalan telat nih! nggak ada tumpangan lagi duh!" keluh Gilang

06.55

Setelah sekian langkah lari yang Gilang lakukan. Akhirnya sampailah dia di gedung bertingkat 2 yang menjadi tujuannya pagi ini.

"Alhamdulillah, sudah sampai sekolahan!" seru Gilang

Hatinya sangat gembira karna dia belum terlambat masuk sekolah.

Tapi Pak Abdul--seorang penjaga gerbang sekolah ingin menutup gerbang sekolah karna sebentar lagi bel masuk berbunyi.

"Eh Pak, jangan di tutup dulu lah!" seru Gilang seraya memegang gerbang sekolah yang hampir tertutup.

Pak Abdul menggelengkan kepalanya.

"Gilaang, Gilang! yaudah sana masuk! 2 menit lagi bel bunyi!" ucap Pak Abdul

"Makasih pak! Makasih pak!" ujar Gilang.

Dia berlari menuju Kelas 7A untuk mengikuti pelajaran.

"Selamet, lo Laang!" seru Ramzen yang merupakan ketua osis di sekolah.

"Oh ya dong Pak Ketos! mungkin hari ini keberuntungan memihak pada seorang Gilang Fahmi Aditama, bye bye! jangan kangen," ujar Gilang seraya melangkahkan kaki pergi menuju ke kelas 7A.

Ramzen hanya mendengus kesal melihat tingkah bocah satu itu.

------

"Akhirnya sampai di kelas tercintaaaa!"
nafas Gilang menjadi tak beraturan karna dia berlari tadi.

"Gilang, lo kemana aja?" tanya Cello yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

"Astaghfirullah! lo ngagetin gueee!" seru Gilang sambil bersedekap dada.

"Ya maap si, hehehe!" ucap Cello sambil menunjukkan 2 Jari, peace.

MARCELLO yang biasa di panggil Cello, adalah sahabat Ilham dan Gilang. Sama baiknya dengan Gilang, tapi Cello ini spesies orang terlalu santai.

"Hampir aja gue telat!" jawab Gilang dengan ketus

Cello hanya mendengus mendengar jawaban Gilang. Dasar biawak!

"Oh ya Ilham mana?" tanya Gilang.

"Dia dipanggil Pak Haris dikantor," jawab Cello

"Ooh," ucap Gilang sambil menaruh tas di bangkunya lalu duduk disana.

Surat Surga [End] (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang