03. Something

565 60 7
                                    

-Surat Surga-

-Surat Surga-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--☆☆☆---

"Kita tambahin nih!" ancam Sandrinna

"Tambahin aja kalo bisa," remeh Cello

"Oke!"

"MPOK!!! SIOMAY 2, JUS MANGGA 2, BAKSO DUA MPOKKK!!!" teriak Sandrinna yang membuat semua disana refleks menutup telinga.

"Ya Allah, Neng...Neng...kan Mpok ada di depan Neng, kenapa harus teriak teriak?" tanya Mpok Nini seraya menggeleng kepala sedangkan yang di tanya hanya cengengesan saja.

"Kayaknya bentar lagi jam istirahat selesai deh," ujar Ilham

"He'em, kita cabut yok!" ajak Gilang

"Yok!"

Mereka bertiga berjalan menuju kasir untuk membayar.

"Mpok, ini saya bayar jajan kita sama yang udah di pesen mereka..." ucap Ilham sambil menunjuk Sandrinna dan Quin yang sedang duduk manis.

.... tapi yang tadi ya, Mpok," tambah Ilham dengan suara pelan.

"Iya Mpok, yang lagi mereka makan nanti biar mereka bayar sendiri," tambah Gilang

"Iya! emangnya Ilham emaknya!" ketus Cello

Mpok Nini mengangguk. "Iyaaaa,"

Usai membayar, ketiganya berjalan keluar kantin.

"Makasih ya Ham, traktirannya!" seru Sandrinna

"Ya, sama sama!" jawab Ilham yang tubuhnya menghilang di balik tembok

Hahahahah!

"Eh Neng, tadi Nak Ilham bayar yang tadi Neng pesen, bukan yang lagi Neng makan " ucap Mpok Nini yang membuat Sandrinna membelalakkan matanya.

"APA? ILHAAAAAM!!!" teriak Sandrinna yang membuat seisi kantin kini menatapnya.

"Woii bisa diam gak sih!" ujar salah seorang siswi kakak kelas.

"Maaf lagi latih vokal, Kak. Hehehe," ucap Sandrinna dengan cengengesan.

"Awas Lo, Ham!" geram Sandrinna

"Udah sabar kita bayar aja ya," ucap Quin yang mencoba menenangkan Sandrinna.

-----

"Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh! karna nanti pukul sepuluh ada rapat guru, jadi kalian di pulangkan! harap kalau pulang langsung Pulang ya? jangan keluyuran! Apalagi kalau masih pakai seragam dan atribut sekolah!" ucap Pak Kepsek melalui microfon.

"Yey! Pulpag!" seru Gilang dengan tangan yang meninju angin

Ilham tersenyum tipis, ia merasa kepalanya tiba tiba sakit sekali, rasanya seperti ingin pecah.

Surat Surga [End] (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang