✦. s a t u

1.2K 201 22
                                    

>Minggu, 12.00 WIB<

"RAKAAAA!!!" teriak mama willi.

"...."

Tak ada sahutan dari oknum yang dipanggil membuatnya kesal. dia lalu memanggil anak sulungnya.

"KAK AYAAA!!!"

"IYA!! INI KAKAK TURUN!!" sahut sei sambil menuruni anak tangga dengan malas.

"Ugh, kenapa mah?" tanyanya begitu sampai dihadapan sang mama.

"Sana ke tempat bu dara, jemput laundry-an kita" suruh mamanya.

"Hmm... jangan kakak lah ma. raka aja yang pergi jemput" tolak sei sambil mengusap lengannya.

Mama willi menaiki sebelah alisnya, "loh? kenapa?" tanyanya heran.

"Itu lho.... kakak lagi hari pertama. hehe" cengir sei menunjukkan deretan giginya yang rapi.

Sang mama mengangguk paham, "ooo yaudah. sana kamu bangunin adikmu itu. mama mau lanjut masak" ucapnya lalu kembali ke arah dapur, melanjutkan acara masaknya yang tertunda.

"Siyap!!"

.

.

.

>Kamar raka<

"Heh kebo! bangun!" ucap sei sambil menarik selimut haruto.

"Heh llama! denger kagak?!"

Sei kesal sebab adiknya tak menunjukkan tanda² bangun sama sekali.

"Bangun! atau boneka ruru sama woopy lo gue bakar?!" ancamnya.

"Eh eh! jangan! iya nih gue udah bangun"

Haruto buru² merubah posisi baringnya menjadi duduk.

"Ck! apaansih kak?! ganggu orang tidur aja lo!" kesal haruto sambil mengusap wajahnya kasar.

Sei berkacak pinggang, "itu mama nyuruh lo jemput laundry-an di tempatnya bu dara" ujarnya pada haruto.

"Yang di blok h itu?"

"Iyaa zheyenk"

"Ck! kenapa bukan lo aja sih?!" decak haruto.

"Gue lagi coming moon😊"

"Gii ligi ciming miin. alasan!" cibir haruto.

"Eh gue serius ya! nggak cayaan amat jadi adek!" balas sei tak terima.

"Yaiyalah! lo kan orangnya suka ngibul" ucap haruto memandang kakaknya malas.

"Heh! gue cubit juga lo lama²! sana jemput cepat! nggak usah ulur² waktu"

Setelah mengatakan itu, sei lalu berlalu meninggalkan kamar adiknya.

Haruto menatap kepergian kakaknya, lalu mengusap wajahnya kasar dan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi buat cuci muka sama gosok gigi.


Haruto menatap kepergian kakaknya, lalu mengusap wajahnya kasar dan beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi buat cuci muka sama gosok gigi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Buset panas beut! goreng telur di aspal bisa ni kayaknya" ujar haruto ngawur sambil mengibas hoodie bagian depannya.

"Mana masih jauh lagi ke blok h" lirihnya lalu mempercepat jalannya agar cepat sampai di tempat yang dituju.

.

Akhirnya setelah berpanas²an di jalan. haruto akhirnya sampai di tempatnya bu dara itu.

"Sampai juga akhirnya~" leganya.

Langsung aja dia buka sendalnya, lalu masuk ke dalam dimana rak² baju--terbungkus plastik-- yang sudah siap tertata rapi. rak itu dibatasi meja panjang dengan timbangan digital dan beberapa botol parfume kaca berukuran kecil di bagian sudut.

"Permisi!! mau jemput laundry-an!!" teriak haruto dengan suara low tonenya.

"....."

Tak ada sahutan dari orang yang ada di dalam.

"Permisi!! mau jemput laundry-an!!" teriaknya lagi.

"Per--"

"Eh iya om? atas nama siapa ya?"








"Eh iya om? atas nama siapa ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















Laundry ; rjwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang