✦. d u a

914 180 7
                                    


"Eh iya om, atas nama siapa ya?" ucap seseorang yang baru keluar.

'Njer! dipanggil om" dong gue'- batin haruto

Karna pertanyaannya tak dijawab oleh oknum yang ditanya. seseorang itu mengulangi pertanyaannya. lagi.

"Ekhm! om? atas nama siapa ya?"

Haruto tersentak dari acara batin membatinnya. "e-eh! atas nama bu willi" jawabnya cepat.

Orang yang bertanya tadi mengangguk, lalu membalikkan badannya berjalan ke arah jejeran rak yang berisi baju² yang sudah siap di laundry.

Mengecek satu persatu kertas bon yang ada di dalam plastik baju² itu. tapi, tak ada satupun tertera nama 'bu willi' yang dimaksud.

Dia pun mengerutkan dahinya bingung. lalu berbalik ke tempat orang yang dia panggil om tadi.

"Tunggu bentar ya om" ujarnya seraya berlari masuk ke dalam rumah.

.

.

.

"BUN!! BUNDAAA!!!"

"IYAA!! SEBENTAR!!!"

Tak lama orang yang dipanggil datang menghampirinya.

"Iya achel? kenapa manggil bunda?" tanya wanita berumur 36 tahun itu pada anaknya.

Iya, orang yang manggil haruto om tadi itu si rachel -read:jeongwoo- atau kerap dipanggil achel di rumah.

"Itu bun, ada om² mau jemput laundry-annya. tapi tadi achel lihat di rak nggak ada baju atas nama yang dicari. makanya achel manggil bunda" jelasnya.

"Emang atas nama siapa?"

"Atas nama bu willi"

"Owalah jeng willi toh. bajunya baru aja selesai bunda packing. sini kamu bantuin bunda angkatin laundry-annya ke luar" ujar bunda dara sambil menarik lengan anak bungsunya.

"Ini om, laundry-an bu willi nya" ucap Jeongwoo yang baru tiba di area laundry dengan tangan menenteng 2 kantong plastik berwarna hitam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini om, laundry-an bu willi nya" ucap Jeongwoo yang baru tiba di area laundry dengan tangan menenteng 2 kantong plastik berwarna hitam. dia lalu meletakkan kantong itu di atas meja.

"Eh iyaa" balas haruto

"LHO? nak raka kan?" tanya bunda dara yang baru sampai dengan 1 kantong plastik hitam ditangannya.

"Iya buk, saya raka. hehe" jawab haruto canggung.

"Lho, raka kan seumuran sama kamu achel. kenapa kamu manggilnya om?" tanya bunda dara heran pada anaknya.

"Ha? masa sih?" kaget jeongwoo.

Bunda dara tergelak mendengar jawaban polos dari sang anak. "haha,,, iyaa. kamu ini" ucapnya.

Jeongwoo yang mendengar itu menundukkan kepalanya malu karna salah manggil.

"Kamu kesini sendirian aja raka? bajunya lumayan banyak lho" tanya bunda dara sambil noleh kebelakang haruto. penasaran haruto kesini dengan orang lain atau tidak.

Haruto merutuki dirinya yang menolak tawaran sang mama untuk bawa motor ke sini tadi.

<flashback>

"Kamu kesananya bawa motor aja ya raka" kata mama willi.

"Nggak usah ma, raka jalan kaki aja" tolak haruto yang lagi ngebuka kunci pagar rumah.

"Tapi hari panas loh ini. biar cepat sampai" ucap mamanya.

"Nggak apalah" balas haruto yang sudah diluar pagar.

"Terserah kamu ajalah. hati² di jalan" ujar mama willi lalu kembali masuk ke dalam rumah.

Tak di balas karena haruto sudah jauh.

<flashback end>

"Gimana? bisa nggak kamu bawa sendiri?" tanya bunda dara pada haruto.

"Hehe,,, enggak buk" cengir haruto.

"Yaudah, kalo gitu kamu achel bantuin raka bawa laundry-annya ini ya" ucap bunda dara pada jeongwoo.

"Naik motor boleh nggak bun? biar cepat sampai. soalnya cuaca panas banget ini" tanya jeongwoo ke bundanya.

"Iyaa boleh"

"Okee"

.

.

.

"Rumah kamu dimana raka?" tanya jeongwoo pada haruto yang ada di jok belakang motor dia.

"Nggak usah kaku² gitu lah. kita kan seumuran" ucap haruto.

"Oooh oke². rumah lo dimana?" tanya jeongwoo lagi. tapi kali ini nggak pake bahasa kaku.

"Di blok b rumah nomor 16, yang pagarnya warna abu²" jawab haruto.

"Siip"

.

"Thanks ya udah bantuin sama nganterin gue" ucap haruto sambil turun dari motornya jeongwoo.

"Iyaa. eh! btw kita belum kenalan. nama gue rachel putra chandrawinta panggil aja achel" jeongwoo ulurin tangannya ke arah haruto.

"Gue limas raka zayansyah panggil aja raka" haruto ngebalas uluran tangan jeongwoo.

"Salken yaa, maaf tadi gue manggil lo pake embel² om" kata jeongwoo sambil ngusap tengkuknya nggak enak.

"Ahaha, santai. nggak apa kok, malah gue ngakak dipanggil om" jawab haruto. 'walau rada kesel sih' lanjutnya dalam hati.

"Hmm, makasih ya. kalo gitu gue cabut dulu. dadah raka" jeongwoo ngelambaiin tangannya lalu ngejalanin motornya ninggalin area rumah haruto.




 dadah raka" jeongwoo ngelambaiin tangannya lalu ngejalanin motornya ninggalin area rumah haruto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

: senang banget ternyata ada yang baca, vote, sama comment 😭 terima kasih banyak 🙏  luv" 💙




















Laundry ; rjwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang