windra dirgantara(2)

9 3 3
                                    


Selepas sholat dari mesjid kami melihat ada dua orang yang sedang menunggu di dekat gazebo asrama,dan kukira itu adalah orang tua dari akira langsung saja aku,aida dan dinda menghampiri mereka.

"permisi apakah bapak dan ibuk orang tua dari kak akira"ucapku sopan yang dibalas senyuman oleh orang tuanya akira.

"iya nak,bisa panggilkan akiranya"ucap orang tua akira.

Aku merasa ragu memberitahu tentang keadaan yang sebenarnya,apakah mereka akan menerimanya.

"hmm sebelumnya kami minta maaf karena tidak bisa memanggilkan kak akira,tapi sebelumnya kak akira berpesan untuk member ini pada kalian"ucap aida sembari memberikan sebuah surat yang sebelumnya telah ditulis akira yang merasuki tubuh aida.

"kak akira juga berpesan untuk merelakan kepergiannya,dan membantu kami untuk memberitahu dan melaporkan ini kepada pihak sekolah dan juga pihak kepolisian karena pihak sekolah dan pihak kepolisian tidak akan percaya dengan kami"ucapku kepada orang tua akira yang sedari tadi telah menangis melihat surat terakhir dari akira.

"baiklah nak kami akan mencoba untuk mengikhlaskan akira tapi apa kalian telah mendapatkan bukti bukti bahwa akira dibunuh dan dibuly?"Tanya ayah akira pada kami

"kak akira telah memberitahu kami dan kami akan mengambil bukti bukti itu besok di gudang asrama saat minggu bersih dan kami harap bapak dan ibuk bisa kesini lagi untuk menyerahkan bukti bukti itu pada pihak yang berwajib dan memberitahu pihak sekolah setelah melaporkannya pada pihak yang berwajib.

***

Keeskokannya dihari minggu Pembina asrama memanggil beberapa orang perwakilan kamar untuk mengambil pembagian tugas minggu bersih, ya meskipun kami tau bagian mana yang akan kami dapatkan karena calista akan membantu kami agar mendapatkan bagian membersihkan gudang.

Setelah mendapatkan tugas kami segera pergi menuju gudang,gudang di asrama ini sangat gelap dan pantas saja anak asrama sini gak mau dapat tugas membersihkan gudang karena saat masuk saja hawanya sudah mengerikan.

"aida kok hawanya serem ya disini" ucap dinda yang bulu kuduknya telah berdiri sejak kami masuk gudang ini.

"yaiyalah hawanya serem disini tu ada calista,ada akira,ada cewe yang wajahnya berdarah,ada yang kepala kepotong,ada yang ter..."

"udah udah gak usah lanjutin mending sekarang kita ambil barang buktinya,beresin bentar trus keluar" ucap dinda memotong ucapan aida yang akan menyebutkan semua hantu yang ada disini,bener ya kata orang hantu itu suka tempat yang gelap,yang kumuh dan lembab kayak gudang ini.

Dan untungnya sekarang aku tidak diganggu oleh hantu hantu di gudang ini karena ada calista dan akira yang menakut nakuti hantu hantu itu dan mereka diancam oleh calista kalau ganggu kita calista akan menendang mereka ke neraka,aku dan aida yang melihat bagaimana hantu hantu itu takut akan ancaman calista pu menghilang dari tempat itu.

"ternyata hantu bisa takut ya sama hantu" ucapku cengengesan yang dibalas tertawa oleh aida,lain halnya dengan dinda yang bingung maksud perkataanku dan malah memasang wajah blanknya.

"itu lo si calista dia lindungin kita agar gak diganggu sama hantu hantu digudang ini dan lo tau hantu hantu itu takut setelah diancam akan ditendang calista ke neraka dan langsung menghilang"ucapku dibarengi oleh tawa oleh aida

"hah apa hantu bisa takut hantu,eh btw calista itu hantu cewe cowo sih dia umur berapa?" Tanya dinda kepo

"calista itu hantu anak kecil yang imut"jawab aida

"ha hantu anak kecil mereka takut sama hantu anak kecil?"

"iya mereka takut karena diancam di masukin neraka sama calista,karena calista bisa tending hantu lain langsung masuk ke neraka"

"wih kuat juga ya"jawab dinda sambil manggu mangut.

Kami pun mulai mencari barang barang bukti itu di tumpukan tumpukan barang barang dan kardus kardus,dan akhirnya aku mendapatkan sebuah pisau yang sudah berkarat dan sudah dibungkus oleh plastic,dipisau tersebut masih ada bekas darahnya akira,tidak hanya itu kami juga menemukan beberapa potong kayu yang juga berdarah,dan bukti bukti lainnya.

Setelah mendapatkan bukti bukti tersebut kami langsung membawanya keluar,agar tidak diketahui oleh siapa siapa kami pura pura membuang barang barang itu ke tong sampah dan membungkus semua nya dengan kresek hitam.

Setelah merasa tak ada yang melihat kami mengambil kembali dan memberikannya pada orang tua akira.

" gimana kalian mendapatkannya?" Tanya ibu akira padaku yang ku jawab dengan anggukan.

Dinda menyerahkan semua barang bukti tersebut dan meminta agar kasus ini ditangani oleh pihak yang berwajib agar akira tenang disana.

"makasih ya nak kalian udah mau membantu tante dan om tentang kasus ini dan tante janji akan merelakan kepergian akira,tolong beritahu akira bahwa tante dan om udah rela dia pergi,yang tenang ya disana karena sebentar lagi pelakunya akan terungkap" ucap ibu akira yang sedari tadi menahan tangisnya.

" iya tante sama sama,kak akira bilang tante dan om gak usah kawatirin dia lagi karena kak akira akan tenang jika semuanya sudah terungkap dan kata kak akira lagi tante jangan lupa makan yang teratur agar magnya gak kambuh dan om jaga selalu kesehatannya " ucapku yang menyampaikan apa yang disampaikan akira.

***

Setelah beberapa minggu kemudian kasus dari pembunuhan dan pembulyan akira terungkap,pelakunya memang benar adalah kakak sekamar dari akira dulu mereka iri akan prestasi yang akira miliki dan ingin mendapatkan semua pujian yang akira dapatkan,yang berakhir dengan pembunuhan dan pembulyan pada akira.sekolah menyembunyikan semua ini karena pelakunya adalah anak dari komite sekolah.

Setelah terungkapnya kasus ini aku dan aida tidak lagi melihat akira,kurasa dia telah tenang disana. Aku juga mendapatkan sebuah surat yang terletak diatas meja didalam kamarku yang berisi ucapan terima kasih dari akira karena telah membantunya dan bilang bahwa aka nada yang mengisi ranjangnya yang kosong.

Selang beberapa bulan terungkapnya kasus akira ada anak baru yang masuk dan menepati kamar kami dan mengisi ranjang yang kosong tersebut yang kata pembina akan datang hari ini.

saat aku,aida dan dinda berjalan di depan asrama kami melihat ada mobil sedan hitam yang berhenti didepan asrama dan membawa seperti perlengkapan anak asrama,aku berpikir apakah itu anak baru yang akan mengisi ranjang akira.

saat dia keluar mobil dan "AKIRA"ucapku dan aida serentak yang dibalas senyum oleh gadis itu.

 apakah dia benar benar akira tapikan akira udah pergi apa bener renkanasi itu ada jika iya berarti dia benar benar akira,tapi apa dia ingat kita eh tapi kalau dia bukan akira gimana eh bentar apa ada ya orang semirip itu ah sudahlah aku bingung.

" win gue gak salah liatkan dia akira bukan,tapi dia bukan hantu dinda lo juga lihat kan?"tanya aida yang bingung.

"lihat siapa dia,yaiyalah gue lihat dia bukan hantu ai dia manusia dia itu teman kamar baru kita dia pindahan dari asrama di semarang hmm itu sih yang gue tau"jawab dinda sembari berjalan menemui anak baru yang telah selesai berpamitan dengan orang tuanya.aku dan aida pun segera menyusul dinda yang sudah pergi duluan dia kelihatan sangat girang karena akhirnya lengkap sudah anggota kamar kami.

"hai kenalin gue dinda temen sekamar " ucap dinda pada anak baru yang bener bener mirip dengan akira.

" hai namaku akira alexandria"balasnya.dan lihat namanya nya saja sama akira oke fiks dia rengkarnasinya akira.

"dan kamu .....

***

halo reader semua sesuai janji aku 

aku udah double up ya

jangan lupa vote and comment ya 


Padang,14 desember 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indigo Ghost In My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang