Prolog

35 9 3
                                    

"Awal yang pahit untuk kisah yang pelik"
------------------

Tawa itu terdengar menyebalkan, seorang gadis tampak pasrah saat kepalanya ditenggelamkan dalam wastafel dengan air meluap.

Beberapa orang didepannya tampak mencerca dengan segala macam umpatan. Kepala gadis itu kembali diangkat, kepalanya nampak basah kuyup.

"SMK Brigantara itu bukan sekolah sembarangan. Lo pikir, dengan IQ pas-pasan Lo itu Lo pantes sekolah disini?gue heran,apa jangan-jangan Lo masuk kesini lewat orang dalem ya?"

Gadis itu menggeleng lemas.

"Alah gausah sok naif Lo,udah jadi rahasia umum kali kalo Lo Deket sama salah satu most wanted anak kesenian. Lo sengaja kan manfaatin ketenarannya buat kepuasan pribadi Lo?"

Gadis itu didorong hingga tersungkur ke pojok kamar mandi. Ia mendongak,dan mendapati orang yang tadi membully sudah jongkok dihadapannya. Tangannya tampak menengadah ke atas seperti sedang meminta sesuatu, yang ternyata adalah sebuah spidol.

"Lagian,Lo anak agribisnis kan?"katanya sambil membuka tutup spidol,lantas mencoret-coret wajah gadis itu"jalan kalian bersimpangan"

Setelah dirasa puas,gadis yang tadi membully itu melemparkan spidol nya tepat di dahi gadis itu, meninggalkan luka memar disana. Setelahnya,ia memberi instruksi pada teman-teman nya untuk meninggalkan kamar mandi.

"Huaaaa bang sat!"

Duk....

Seorang gadis bangun dengan posisi tengkurap dan wajah yg mencium lantai, meninggalkan memar merah di dahinya. Ia duduk diatas ranjang sambil mengusap-usap dahinya.

"Sad banget si hidup gue,di mimpi ngenes di dunia nyata apalagi"

Ia menguap lebar,lalu melirik jam Beker yang ada di nakas. Matanya seketika membulat begitu mengetahui jarum jam menunjukkan pukul 6 tepat.

"Aaaaaa bisa-bisa nggak kebagian jatah sarapan lagi nih gue"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AdaptasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang