bagian kosong

5 2 2
                                    

"Lagu ini, saya persembahkan kepada dia, dan juga seluruh warga SMA Galaksi yang sedang berbahagia hari ini."

Riuh seluruh siswa terdengar ketika Elizabeth akan memulai aksinya diatas panggung ditengah lapangan sekolah tersebut.

Setelah selesai mengucapkan kata pembuka, Elizabeth berjalan menuju piano yang telah menunggu untuk dimainkan.

Perlahan namun pasti, jari-jari Zabeth bergerak menekan tuts tersebut dengan penuh penghayatan.

Dentingan piano terdengar semakin nyaring, tatkala tuts hitam putih tersebut ditekan semakin cepat dan menimbulkan alunan melodi yang indah.

Sambil memainkan piano tersebut, Elizabeth menahan tangisnya, kepingan-kepingan masalalunya mulai hadir kembali dan menari-nari di ingatannya. Sekuat mungkin ia menahan, agar bulir-bulir bening tersebut tidak berseluncur bebas melewati pipinya yang putih mulus. Sesegera mungkin juga ia menyelesaikan kegiatan yang menurutnya hal itu membuka kembali kenangan yang dulu ia tutup rapat.

Tuts terakhir, dan selesai...

Tepuk tangan riuh terdengar di seluruh penjuru SMA Galaksi, mulai dari kelas sepuluh, sebelas, duabelas, para guru dan staf karyawan, sampai mamang tukang kebun dan penjaga kantin pun ikut menyoraki dan meneriaki penampilan dari Elizabeth.

Alunan melodi yang sangat indah, dan juga pas, membuat semua yang mendengarnya akan langsung terbuai. Apalagi yang membawakannya adalah sosok siswi cantik yang juga multitalent ini?

Tak disangka juga, penampilan Elizabeth pada pensi di sekolahnya inilah yang akan membuat hari-hari kedepannya menjadi penuh dengan warna dan cerita.

Selesai menunjukkan kebolehannya dalam bermain piano, gadis tersebut berjalan kedepan, membungkukkan badan sebagai tanda hormat, lalu setelahnya berjalan pergi meninggalkan panggung tersebut untuk bergabung dengan teman lainnya.

"El, lo gapapa kan?" Tanya Victory ketika Elizabeth sudah duduk dipinggir lapangan, disamping Victory dan berada diantara sahabatnya.

"Iya nihh, lo aman kan? Are you okay?" Sambung Rachel mengkhawatirkan kondisi Elizabeth.

"Heyy, gue gapapa. Aman kok, gue juga santai-santai aja tadi. Akhirnya gue bisa mainin lagu tadi, setelah sekian lama gue diem dan berusaha ngelupain semuanya."

"Halah, santai apaan, orang kita tadi liat lo kaya ngempet nangis gitu waktu di atas sana, yakan Vic?"

"Hooh, bener kata Rachel, lo kaya nahan gitu. Sekarang mumpung lo udah disini, sama kita, lo keluarin aja apa yang lo rasain tadi El. Ga selamanya yang terlihat kuat bakal terus kuat."
Ucap Victory sambil mengelus bahu Elizabeth yang perlahan mulai bergetar.

Cukup lama mereka berdiam diri. akhirnya Elizabeth membuka suara.

"Gue... Keinget lagi sama dia." Ujarnya lirih, sambil menghembuskan nafas dengan berat.

GOVHINDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang