Even if I tell myself that right now, its not like before
Even if you forget me completely
Even if I am just a person that just went by
Tonight is just one night
Just like before I lost you***
Entah ke berapa kalinya Kyuhyun mengembuskan napasnya ke jendela. Ada sisa embun yang mengaburkan sedikit pemandangan Kota Seoul di depannya. Sejak tadi, Kyuhyun belum beranjak.
Anggur yang Kyuhyun minum malam ini tak ubahnya air tawar. Rasa nikmat di setiap sesapan masih gagal meredam pergolakan batin. Sangat tak menentu, Kyuhyun pun bingung dengan diri sendiri. Terus tenggelam dalam lamunan seraya menerka-nerka. Sesungguhnya, Kyuhyun hanya mengelak akan satu perasaan yang sedang menguasai hatinya.
Bernama rindu. Kyuhyun enggan mengaku namun tetap ada, setelah sekian lama. Selama ini rindu dalam dirinya tidak padam, hanya terpendam. Oleh karena itu, Kyuhyun ingin membebaskan dirinya dari rasa rindu karena mengganggu.
Kata orang, obat rindu adalah bertemu. Jika tidak ada kesempatan untuk bertemu, seseorang akan mengenang hal-hal yang telah dilalui. Dari dua pilihan tersebut, Kyuhyun memilih opsi ke dua.
Bermula dari pertemuannya dengan seseorang malam ini. Hal yang tidak pernah Kyuhyun harapkan, meskipun di mimpi terliarnya. "Kita bertemu lagi layaknya orang asing."
Halo, bagaimana kabarmu? Kapan terakhir kali kita saling menyapa?
Kyuhyun mengulangi basa-basi perempuan yang setengah mati ingin Kyuhyun lupakan.
Potongan-potongan kenangan dan rencana bersamanya. Padahal berkali-kali Kyuhyun memantapkan diri, jika harus bertemu lagi, ia akan bersikap selayaknya Kyuhyun. Bukan Kyuhyun dengan kepura-puraannya.
"Tidakkah kau merasa bahwa kegugupanku tadi...adalah karenamu?" Kyuhyun yang selalu canggung jika harus berhadapan dengannya. Bibir Kyuhyun bergetar, "Seo Joohyun. Kau benar-benar..."
Semua terjadi begitu cepat sejak terakhir kali Kyuhyun memanggil namanya.
"...hanya karena berjumpa sebentar, sandiwaraku hancur."
Hadirnya Seohyun memang selalu mencuri perhatian Kyuhyun. Seohyun dewasa yang memesona. Pembawaan anggunnya bak putri raja. Suaranya yang lembut membuai telinga Kyuhyun. Semuanya tidak berubah. Kecuali pandangan teduh yang dahulu sering Kyuhyun dapatkan tidak ada lagi.
Hanya tatapan yang membuat Kyuhyun melihat pantulan dirinya yang lama, Kyuhyun yang pengecut. Seolah Seohyun ingin menyadarkan bahwa Kyuhyun pernah membuat luka serta memupuskan asa.
Asa mereka.
"Sekarang dengan lancang mengatakan rindu. Haruskah aku juga bertanya, apakah kau juga merindukanku?"
Tidak mungkin.
"Aku pernah sangat percaya diri jika kau mencintaiku. Aku juga pernah merasa rendah diri jika aku tidak akan bisa membuatmu bahagia. Hahaha, aku tidak bisa bergerak lebih jauh untuk mendekatimu. "
Memang.
Cinta tak terungkapkan lebih menyakitkan daripada berakhirnya sebuah hubungan. Seseorang hanya bisa mengira-ira sepanjang waktu. Tidak bergerak maju atau mundur. Tak ubahnya jatuh hati pada bayangan.
Kyuhyun si pemimpi tanpa berani mewujudkannya. Tidak pernah tahu cara memulainya. Kyuhyun adalah manusia yang hidup dalam ketakutan dan kecemasan, jika semua akan berakhir menyedihkan. Kyuhyun sering dicekik oleh pemikiran bahwa dirinya akan lebih banyak melukai daripada mencintai. Suka bisa menjadi duka hanya karena dirinya.
"Jika dahulu aku menjadi pengecut karena terlalu takut memulai, kini aku tak lebih dari seseorang yang tak tahu diri. Diam-diam menyimpan perasaan untukmu. Sesuatu yang tidak pernah berubah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Save You Tonight
Ficção GeralPernah saling menunggu untuk mengatakan, sebelum saling menghindar. Di perjumpaan malam ini, masih saling menerka arti.