Flashback On
6 bulan yang lalu
"Semua jadwal anda sudah saya reschedule,Pak"
"Hmm, kau bisa kembali bekerja" Sekretaris Park mengangguk dan berjalan menuju pintu keluar ruang direktur utama.
Saat pintu tertutup Laki laki yang baru saja Sekretaris Park panggil Pak itu menghela nafas lelah. Ia melonggarkan ikatan dasinya dan membuka dua kancing atas kemejanya.
Drrt drrt
Ponsel Taehyung bergetar, saat tahu siapa yang menelepon raut wajah Taehyung berubah marah.
"Datanglah untuk makan malam" ujar orang diseberang sana.
Taehyung mengepal tangannya kuat, rahang pria itu mengeras karna menahan marah.
"Sayang sekali hari ini saya sibuk Daepyeo-nim" Ujar Taehyung formal.
"Yeon soo-yya, Kau dengarkan. Putraku ini sangat membenciku. Apa kau bisa bujuk dia, kau kan ibu sambung anak itu"
Nada bicaranya membuat Taehyung muak, bicara dengan nada bercanda seakan akan semuanya sudah terhapus begitu saja. Taehyung sudah kehilangan banyak hal. Dia sudah tidak punya apa apa, dia hanya ingin bebas tanpa di usik oleh ayahnya sendiri.
" Aku sudah melakukan apapun yang Ayah mau, permintaanku hanya satu jangan usik aku" Taehyung menutup sambungannya sepihak.
Tubuh laki laki itu bergetar hebat, Taehyung membuka laci meja kantor dengan terburu buru, nafas pria itu mulai sesak.
"Dimana aku menaruhnya?" Tanya Taehyung saat tidak menemukan benda yang dia cari.
"Anda mencari ini?"
Taehyung langsung mengambil botol obat itu, membukanya dan menelan satu pil obat dengan bantuan air. Beberapa saat kemudian,nafas Taehyung perlahan normal. Lalu, ia menjatuhkan dirinya ke kursi kerja sambil memejamkan mata.
" Sejak kapan kau tau aku seperti ini, Park Jimin"
Jimin gelagapan, sebenarnya ia sudah tau sejak hari pertama menjadi sekretaris Taehyung. Saat itu Taehyung menyuruh Jimin untuk mengambil berkas yang tertinggal di kantor Taehyung. Jimin tak sengaja melihat botol obat di meja sang direktur. Dia pikir hanya vitamin, Jimin mengambil botol itu karna ia rasa itu penting. Tapi saat membaca tulisan yang ada di botol, nama vitamin itu terdengar aneh. Jimin menanyakan perihal vitamin itu pada teman lamanya yang saat ini berkerja sebagai dokter. Sejak tahu kebenaran obat itu, Jimin sengaja menyembunyikannya dan mengawasi Taehyung secara diam diam.
"Sejak hari pertama saya menjadi sekretaris anda, Pak"
"Kau mengawasiku?" Taehyung bertanya dengan tatapan dingin. Saat Jimin mengangguk Taehyung mengalihkan perhatiannya pada komputer dihadapannya.
"Kau mengasihaniku? Aku terlihat menyedihkan, bukan?" Tanya Taehyung sambil tertawa jenaka. Jimin hanya diam ia tidak tahu apa yang lucu dari perkataan Taehyung.
Baru saja Jimin melihat sang Direktur tertawa, wajah Taehyung berubah menjadi sangat menyeramkan. Laki laki itu marah, Jimin tahu itu.
"Saya tidak mengasihani anda, Pak. Menjaga privasi anda adalah tugas saya karna saya pegawai anda,Pak."
Taehyung menundukan kepalanya, dan mengepal tangannya kuat.
"Aku benci dikasihani kau tau itu kan?"
"Ya,saya tau,Pak"
"Apa aku bisa percaya padamu, Sekretaris Park" Tanya Taehyung pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAST
FanfictionJung Eunbi murid populer saat masih bersekolah di SMA Daegang. Lucu, ceria, dan ramah adalah ciri khas gadis itu. Tapi entah karna alasan apa sejak liburan musim panas, gadis itu terlihat berbeda. Hingga 3 tahun pun berlalu begitu cepat. Jung Eunbi...