❣ LEE YU-BI POV ❣
Aku terduduk diam di halte. Bagaimana mungkin orang itu harus muncul lagi di kehidupanku? Moodbreaker! Hanya gara-gara kemunculannya aku tidak bernafsu lagi masuk kuliah. Lebih baik aku ke toko musik. Kali ini aku memutar lagu di playlist ponselku, jika kalau tidak, wajahnya yang menyebalkan itu akan tersangkut di otakku.
Ya Kyungsoo-ya! Wajahmu yang mendadak tampan itu, menyebalkan! Padahal dulu saat bersamaku, kamu adalah sosok paling aneh dan cupu. Tapi aku bersyukur, kecupuanmu itulah yang membuatku mengenal sosokmu yang lebih menganggumkan.
Bagaimana keadaanmu sekarang? Bagaimana rasanya dikelilingi banyak orang yang mengenal dan mengangumi? Pasti sangat menyenangkan, apalagi dibandingkan dengan kehidupanmu dulu saat bersamaku, dunia gila kita.
Aku tersenyum mengingat kenanganku bersamanya.
Bagaimana mungkin kenangan kita bisa terlihat begitu indah sekarang? Padahal itu adalah masa-masa paling abnormal yang pernah aku alami. Tapi mengingat dirimu bersamaku, seakan semua terlihat begitu bewarna.
Air mataku menetes.
Kyungsoo-ya... aku merindukanmu.
Aku menangis isak dalam kesepianku. Dua tahun kehidupan yang aku jalani tanpa kehadirannya, memberikan kehampaan yang saat dalam pada diriku. Mengapa aku baru menyadarinya sekarang?
Terdengar suara rintik hujan mengiringi tangisku yang sebentar lagi akan terlepas, seakan ingin menutupi jejak kepedihanku. Perfect! Aku bisa menangis sepuasnya sekarang tanpa takut dipandang gila oleh orang lain.
Pada saat bersamaan, terdengar suara Blaine Glee menyanyikan lagu Againts All Odds. Ya Tuhan! Aku seperti sedang memerankan sebuah drama saat ini. Terimakasih, dan maafkan aku yang terlihat menyedihkan ini. Untuk kali ini saja, aku ingin menangis, menikmati kepedihan ini, agar bisa melepasnya, dan kembali menjalani kehidupanku yang normal. Kumohon.
~And you're coming back to me is against the odds, and that's what I've gotta face
***ღღ***
FLASHBACK - Akhir Mei 2012
"Lee Yu-bi!" terlihat seseorang menggunakan hoodie bewarna abu-abu berlari ke arahku.
Kyungsoo? Aku tersenyum menatapnya. Dia membalas senyumku, nafasnya tersengal-sengal karena belari menghampiriku.
"Ya! Kemana saja kau selama ini, hah?" tanpa basa-basi aku langsung memukulnya.
"Ya! Ya! Kenapa kau memukulku, ya! Hentikan!" dia menahan pukulanku yang bertubi-tubi dengan tangannya. Bukannya berhenti aku malah mempercepat gerakan pukulanku supaya mengenainya, gemas karena tidak puas memukulnya, aku pun mencubit lengannya.
"Aaargh!" dia menepis tanganku kasar dan merintih kesakitan, kulitnya menjadi merah karena cubitanku
"Ah mianhe" aku terdiam, menyesali perbuatanku padanya.
"Ya! Ada apa denganmu?!" terlihat jelas dimukanya kalau dia kesal sekali padaku. Aku tidak mempedulikan bentakannya, mataku tertuju pada kulitnya yang memerah. Dengan hati-hati aku menyentuh lengannya lembut. "Aaah, appo!"
"Mianhe. Aku tidak bermaksud untuk mencubitmu separah ini" Aku menatapnya dengan wajah bersalah.
"Kwenchana" terlihat raut mukanya yang masih menunjukkan kesakitan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happiness
FanfictionLee Yu-bi seorang fangirl yang telah meninggalkan kehidupan dunia mayanya karena kepergian seseorang terpenting dalam hidupnya. Dua tahun sudah dia jalani kehidupannya dengan normal. Kini dia harus kembali menghadapi dunia maya itu, dengan sudut pan...