~ 4 ~

3.8K 307 18
                                    

Esoknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Esoknya. Taehyung  menangis, mengingat  kejadian  semalam. Dirinya  sudah  hancur  dan  kotor. Merasa  tak  pantas  untuk  hidup.

Cklek !!

Pintu  kamar  Namjoon  terbuka. Jin  masuk, membawakan  sarapan  pagi.

"Cantikku  sudah  bangun  rupanya. Hei, kau  menangis !!"

Tangan  Jin  ditepis  dengan  cepat. Jin  menghela  nafas  kasar. Meraih  semangkuk  bubur. Dan  segera  menyuapinya. Sempat  Taehyung  menolak. Namun  Jin  mengancamnya.

"Makan, atau  kejadian  semalam  terulang  lagi !!"

Dengan  terpaksa, Taehyung  pun  menurutinya. Karena  sebenarnya  pun, ia  sangat  lapar. Dari  semalam  belum  makan  apapun. Area  bawahnya  juga  sakit, akibat  digempur  enam  orang.

"Jin  hyung. Aku  berangkat  dulu !! jangan  sampai  ia  kabur  lagi !!" pamit  dan  pesan  Namjoon.

"Tenang  saja !! singa  kecil  kita, takkan  bisa  lari," balas  Jin.

Namjoon  mengecup  bibir  Taehyung, lalu  langsung  pergi. Taehyung  hanya  diam  saja, saat  Jin  mengoleskan  salep, di  area  bawah  tubuhnya.

Jin  masuk  kamar  mandi, dan  menyiapkan  air  hangat. Lalu  beralih  mengangkat  Taehyung. Melepas  seluruh  bajunya. Mendudukkan  Taehyung  pada  bathtub. Membantunya  mandi.

Taehyung  kembali  pasrah. Setelah  mandi, Jin  memakaikannya  kemeja  kebesaran, milik  Namjoon. Kemeja  berwarna  putih. Juga  celana  boxer  pendek, sebatas  paha.

"Jangan  lagi  mencoba  kabur. Karena  jika  kau  lakukan  itu, kau  takkan  bisa  lepas  dari  kami,"

Jin  segera  keluar. Meninggalkan  Taehyung  sendirian. Taehyung  memandang  kosong  kearah  luar  jendela. Pasti  kedua  adiknya  sangat  khawatir.

------>>>>>>

Karena  polisi  tak  juga  menemukan, akhirnya  Taehyung  dinyatakan  hilang. Membuat  Kim  bersaudara  menangis  histeris. Kedai  ramen  milik  Taehyung  pun, diambil  alih  oleh  Jihoon.

Ia  terpaksa  berhenti  sekolah. Biarkan  Minjae  saja, yang  meneruskan  pendidikannya. Lagipula  Jihoon  pun, suka  dengan  dunia  bisnis.

"Jihoon-ah !! benarkah, kau  sudah  berhenti  sekolah ??" tanya  Daniel, saat  mampir  ke  kedai  ramen, setelah  pulang  sekolah.

"Mau  bagaimana  lagi, Niel-ah. Taetae  hyung  dinyatakan  hilang. Sedangkan  Minjae. Ia  harus  tetap  melanjutkan  sekolah. Itu  sebabnya, aku  memilih  mundur. Dan  aku  yakin. Suatu  saat, Taetae  hyung  dapat  ditemukan  kembali," jelas  Jihoon.

"Kau  pasti  bisa  melalui  semuanya. Kau  hyung  dan  adik  terhebat, yang  pernah  kukenal," balas  Daniel.

Jihoon  hanya  tersenyum  menanggapi. Semoga  sahabatnya  ini  benar.

Tbc..

Six  HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang