"Oops, sorry...."
"VIO...!! Sialan! JADI ORANG KO JAHAT KALI NYA....! dasar penyihir, nenek lampir. ku sumpahin kualat baru tau rasa lo!"
"apa kata lo...?!" Gadis cantik dengan rambut semampai terlihat mendelik kesal pada orang yang sudah berani mengejeknya bahkan menyebutnya dengan nama penyihir. Tentu saja gadis itu tak terima, masa iya! gadis se-cantik dirinya harus diberi julukan seperti itu. "Berani Lo ngatain gue, ha...! Hei..! Lo itu siapa disini? Cuman Upik abu yang dapat beasiswa aja dah bangga." ejek gadis itu yang tidak lain adalah Vio Agruda Rasyam, putri satu-satunya sekaligus pewaris utama dari keluarga Rasyam salah satu penguasa yang menguasai pasar se-Indonesia.
Kekuasaan dari Vio tidak pernah membuat gadis itu dalam masalah, bahkan meski banyak dari guru yang ingin memberikan hukuman pada Vio nyatanya keesokan harinya guru itu akan menghilang tanpa sebab.
"Cukup Vio! Sekarang kalian semua nya bubar!" lerai ketua OSIS yang baru saja tiba. Dirinya sudah tak heran lagi dengan tingkah Vio yang setiap hari buat heboh satu sekolah. Bahkan karena Vio, sekolah yang menjadi amanah buat bertugas dapat masalah dari beberapa sekolah lain.
"Cupu banget sih loh..! dikit dikit bubar. Ngak ada bahasa lain apa?!" Sentak Vio yang cabut sama teman lainnya.
******
"Minggir semua..!" Bentak Dea ke salah satu meja yang diduduki orang lain.
Dea Ananda Putri teman dekat Vio, kelakuan nya ngak ada bedanya sama Vio. Cuman Vio lebih sadis dari Dea. Selain Dea ada juga temannya Manda Aulia yang lebih kalem dari keduanya, Vio segera duduk di salah satu bangku yang kosong dengan wajah di tekuk "resek banget tuh cupu. Muka aja sok polos, tapi kelakuan nya kaya bangsat"
"Apa yang ingin Lo lakuin Vi?"
"Gue mau Lo pada buat cupu keluar dari beasiswa. Buat dia bertekuk lutut di hadapan gue!" seringai Vio seakan yang diucapkan adalah sesuatu yang ditunggunya.
*****
"ngapain lo pada kemari...? Woy bubar..! Ini basecamp anak black Vi.....!"
"ck. Nih anak. Asal lo tau. Ini tuh tempat umum, jadi Suka suka gue lah...! " seringai seseorang dengan smirk yang menyeramkan.
"woy...! Lo punya mata ngak nih, atau jangan jangan lo memang katarak. Jelas-jelas disini tertera untuk anak basecamp vi.... " pedas Vio yang menatap cowok berandalan. Jangan salah, Vio tak pernah liat kelamin seseorang buat cari masalah. Buktinya inilah yang terjadi.
"cewek barbar. Cewek siluman ular kayak lo. Berani lawan kita...!? " balas salah satu teman geng cowok yang ada sifat kecewekan.
"sialan nih cowok jadi jadian. Lo gak usah ikut campur disini" balas Dea dengan jijik.
"kalen mau cabut atau kami gunakan kekerasan? " balas Manda dengan mata tajamnya.
"lo semuanya sadar, lo itu bertiga. Sedang kita ber enam-Lo itu cewek...!" celetuk mereka diiringi tawa mereka
"udahlah. Lo bertiga main sama kita, Kita ngak macam macam ko... " goda mereka dengan tatapan menjijikan.
"BANGSAT KALIAN!? " maki vio yang langsung ambil kursi kayu dan menembak ke salah satu pemimpin mereka.
Perkelahian pun mulai terjadi, vio dengan lincah memukul mereka.begitu pun dea dengan manda yang tak segan segan mematahkan tubuh mereka..
*****
"shit!? Sialan mereka... Berani kali ganggu black vi.." umpat vio dengan tangan yang masih setia mengobati bibir nya yang biru. Dea dan manda juga tak kalah mengenaskan.
"lo mau kemana vi..? " tanya dea saat vio udah beranjak dari kursinya.
"gabut gue... "
****
Vio dengan kencang nya membawa mobil sport di area sepi. Tanpa sengaja dirinya melihat buku berwarna pink bertulis Butterfly. Buku dengan manisnya berada di kursi sampingnya. Sebuah kerutan aneh muncul di dahi Vio, karena menurut Vio. Dirinya bukanlah tipe pembaca novel romance.
Karena terlalu sibuk berpikir, Vio baru sadar akan ada mobil pengangkut minyak dengan kecepatan tinggi melaju ke arahnya.
BRUKK
CIIIITTTTTTT
DUARRRRRR
Mobil Vio terbalik dengan keadaan Vio yang masih setengah sadar menatap novel yang bersimbah darahnya. Perlahan mata Vio kembali tertutup.
"permainan dimulai vio agruda rasyam"
____
KAMU SEDANG MEMBACA
Butterfly
FantasyVio Agruda Rasyam tak pernah menyangka bila kematiannya bukanlah akhir dari perjalanan hidup, seharusnya Vio mati saat tabrakan dengan truck lalu mengapa dirinya berada didalam tubuh Viora Letta Sanjera salah satu pemeran antagonis yang akan mati me...