"Apa sih!" Jaemin memalingkan mukanya yang sudah merah, salah tingkah dengan kelakuan laki-laki di depannya itu. "Gemes." gumam Jeno, siapa sih yang tidak gemas dengan kelakuan seorang Na Jaemin?
Keadaan menjadi sedikit canggung setelah pembicaraan mereka sebelumnya itu, apalagi ini hanyalah pembicaraan kedua mereka. Mereka belum terlalu saling mengenal satu sama lain.
Jaemin mengambil ponselnya, inilah senjatanya saat tidak tahu bagaimana mau melanjutkan pembicaraan. Ia tersenyum kala melihat beberapa foto character anime kesukaannya di pinterest.
Melihat itu, Jeno yang kepo pun sedikit mencuri-curi pandangan untuk melihat apa yang membuat laki-laki manis itu tersenyum lebar.
"Itu siapa, Na?" tanya laki-laki bermarga 'Lee' itu, "Suami Nana ini!" jawabnya sambil tersenyum bangga dan menunjukkan character anime di ponselnya itu. "Namanya Daisuke," sambungnya lagi.
"Oh, kalau yang ini?" tanyanya lagi sembari menunjuk character yang memeluk Daisuke, sedari tadi Jaemin melihat-lihat fanart. "Kalau yang ini namanya Haru, Nana nge—ship dia jadi ukenya Daisuke,"
Kening Jeno mengerut karena bingung, "Berarti suaminya bagi-bagi, dong?"
"Iya, Jen." jawabnya yang masih terpaku pada ponselnya. Pesanan mereka ternyata sudah siap, ibu kantin membawa pesanan mereka, mumpung di kantin hanya ada mereka berdua, jadi sekalian saja dilayani.
"Ini dek, pesanannya." ujar ibu kantin dengan ramah sembari menyajikan pesanannya, tak lupa ia tersenyum hangat kepada kedua laki-laki itu.
Kedua siswa itu berterima kasih kepada si ibu kantin dan juga membalas senyumannya. Mereka mulai sibuk dengan makanan masing-masing, dan tidak ada yang berbicara.
"Sunyi banget." ujar Jeno di sela-sela acara makannya, "Aku lagi fokus makan tau." jawabnya, tidak melirik laki-laki itu sedikit pun, masih lanjut makan.
"Fokus itu pas lagi belajar, Na, bukan pas lagi makan." seru laki-laki itu sambil lanjut memakan nasi gorengnya.
"Justru kalau kita fokus belajar malah bahaya, bisa stress kita nanti, kita kan termasuk generasi penerus bangsa, kalau generasi kita stress, kita bisa mati! Dan kalau kita mati, maka tidak akan ada yang bisa buat anak lagi, dan manusia akan terancam punah!"
Jeno tertawa terbahak-bahak mendengar Jaemin menjelaskan dengan panjang lebar. sampai-sampai dia tersedak nasi goreng.
"Ih, tuhkan, ketawa lagi! Kan udah keselek sekarang, minum minum minum!" ujar laki-laki itu sambil menyodorkan segelas air di depannya.
Jeno langsung mengambil gelas tersebut dan meminumnya dengan pelan, lalu tersenyum ke arah Jaemin sambil memamerkan eye smile nya.
"Makasih cantik."
"Gombal ih," Jaemin memukul bahu Jeno pelan untuk menahan rasa malunya.
"Cieee, salting aku manggilnya cantik." ia menunjuk ke arah telinga dan pipi Jaemin yang sudah sangat merah itu.
"Jeno ih udaah, dieeem!" ia menutup mukanya dengan kedua tangannya agar Jeno tidak bisa melihat wajahnya itu.
"Ya ampun, gemes banget sih kamu, Naa." ia menjauhkan tangan Jaemin dari wajahnya agar ia bisa menguyel-uyel pipi Jaemin.
"Itu yang pacaran di pojok kantin pa maksud anjir?!"
TO BE CONTINUED
sedikit pendek, but i guess it's okay. oh yeah dan gua buat cerita nomin jadi pasutri, mwuehehe, mampir sabi kali lah hyung, vomentnya juga yeeah.
KAMU SEDANG MEMBACA
cafuné || 노민, 이제노, 나재민
Fanfiction( HIATUS DI WORK INI ) (n.) running your fingers through the hair of someone you love "Rambut kamu wangi, saya suka"- 이제노 "Kalau orangnya?"- 나재민 "Suka banget malahan"- 이제노 노민 fanfiction • written in bahasa • non baku • bxb / boys love , if u're homo...