Connie's Story

309 23 3
                                    

Part 1 - Kehidupan Connie

Connie Roxel adalah gadis sederhana yang tinggal di tepi hutan. Umurnya kini sudah mulai menginjak 12 tahun. Connie diurus oleh neneknya, Neneknya bercerita bahwa orangtua Connie sudah meninggal. Tetapi beberapa bulan yang lalu, neneknya meninggal. Kini Connie tinggal sendiri, tak ada lagi yang menemani hari-harinya.

Tetapi Connie terus berusaha untuk menghidupi dirinya sendiri. Connie mencari makan ke dalam hutan sendirian, dan saat malam tiba, ia harus cepat-cepat tidur karena keadaan akan gelap gulita. Ya, di rumah Connie tidak ada listrik ataupun penerang lainnya. Sebenarnya Connie sangat kesepian, tapi ia tetap tegar menjalani hari-harinya.

Part 2 - Pertemuan dengan topi

“Lalalala…” Connie bernyanyi sambil mencari makanan di hutan. Connie tidak pernah takut akan binatang-binatang buas yang suatu saat bisa memakannya. Connie justru bersahabat dengan binatang-binatang yang ada di hutan. Bruk!… Tiba-tiba Connie terjatuh karena tersandung suatu barang. Hmmm… barang apa ya itu? “Aduh… aku menyandung apa ya, sampai terjatuh seperti ini?” katanya sambil memegangi kakinya yang berdarah. Connie pun menghadap ke belakang untuk melihat apa yang ia sandung tadi. Ia melihat sebuah topi, topi itu mirip dengan topi pesulap. “Hmmm… hanya sebuah topi yang aku sandung tadi, tapi kok aku sampai terjatuh?” kata Connie.

Connie yang heran mulai menghampiri topi itu. Tiba-tiba topi itu bergerak sendiri! Ia melompat kesana-kemari seperti meghindar dari Connie. Ia pun mengejar topi itu, dan berkali-kali Connie sampai terjatuh. “Hei tunggu!” kata Connie yang mulai kelelahan. Topi itu terus meloncat, hingga sampai ke rumah Connie.

Napasnya terengah-engah karena mengejar topi itu. Saat sampai di depan rumah Connie, topi itu terdiam. Connie pun dengan segera menghampiri topi itu. “kok… kak… kik… kuk? (Ini rumah kamu?)” kata topi itu. “Umm… ya betul, memang kenapa?” kata Connie. Connie yang sudah terbiasa dengan bahasa binatang, ia mengerti juga bahasa topi itu.

Tiba-tiba topi itu melompat sangat-sangat tinggi dan mengeluarkan banyak barang. Bluk! … ada sebuah kantong kecil jatuh ke tangan Connie. “Topi, kantong ini untuk apa?” kata Connie bertanya dengan sangat ramah. “Kak… kik… (Coba buka),” kata topi itu. Ia pun membuka kantong itu dengan perlahan-lahan.

Di dalam kantong itu, ia menemukan sebuah buku kecil berwarna biru muda, dan juga terdapat sebuah pensil kecil. “Untuk apa buku dan pensil ini?” kata Connie. “Kak… Kok… Kuk.. Kik! (Coba kamu tulis apa yang kamu ingin ketahui!)” kata topi itu. “Apa ya?” kata Connie. Ia pun berpikir sejenak. “Aha! Aku tahu!” katanya. Connie pun mulai menulis di buku itu. Ya, Connie diajari membaca dan menulis oleh neneknya. Nenek Connie memang benar-benar sayang pada Connie cucu satu-satunya itu. Connie menulis: Apa sebabnya mama dan papa meninggal?. Tiba-tiba dari buku itu keluar tulisan: Orangtuamu tidak meninggal, nak. “Apa?!” Connie terkejut ketika melihat jawaban dari buku itu. Connie pun kembali menulis: Apa buktinya?. Buktinya, lihat sendiri nanti, jawab buku itu. Tiba-tiba buku itu pun menghilang entah kemana. “Aduh! Apa maksud buku itu?” kata Connie yang mulai tidak sabar. “Kuk? (Connie?)” kata topi. “Ya?” “Kek… kik… kuk! (Jalan-jalan ke hutan yuk!)” ajak si topi. “Hmmm… Ayo!” kata Connie.

Topi dan Connie pun berjalan-jalan ke hutan, tapi mereka tidak sadar bahwa sebentar lagi adalah ujung hutan. Ngekk!… “Bunyi apa itu topi?” tanya Connie. “Kak? (Apa ya?)” jawab si topi. Connie dan topi pun berjalan ke arah sumber suara yang sepertinya ada di ujung hutan

Connie's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang