O9. Besok

1.1K 109 0
                                    

24 December

"Mom, Kak Mark kok tidur lama banget ya?"

Ten yang sedang menyiapkan makanan untuk Hendery langsung melihat ke anak bungsunya.

Ia masih setia menemani Mark yang 'tertidur pulas', sementara itu Hendery telah bangun dari subuh tadi.

Sebagai seorang Ibu, Ten tau yang di rasakan anaknya.

"Coba aja kakak ga suruh jemput. Harusnya kakak pakai taxi aja" sesal Hendery.

Haechan menggeleng.

"Udah takdir kak. Tuhan udah buat skenario buat hidup. Jadi ga bisa di ubah"

Ucapan Haechan membuat Ten serta Hendery tersenyum pahit.

Haechan menggenggam tangan Mark.

"Kak.. Besok natal loh, Jangan tidur terus.."

Ceklek

Taeyong membuka pintu kamar rumah sakit.

"Belum bangun?" Tanyanya.

Haechan hanya menggeleng pelan.

Taeyong menghela nafas panjang.

"Der, ada pacar mu di luar" ucap Taeyong.

Hendery mengernyitkan dahinya.

"Xiaojun? Kok--"

Pintu terbuka lagi dan munculah lelaki manis yang tersenyum ke Dery.

Hendery mengalihkan pandangannya ke tembok depan.

Xiaojun menghampiri Hendery.

"S-sorry"

Hendery melihat sekilas.

Dadanya sakit saat melihat Xiaojun menangis.

Namun ia tetap melihat tembok.

"Maaf--"

"--Maaf udah nuduh kamu yang engga engga"

"Baru percaya?" Tanya Hendery dengan nada dingin.

Ten sedikit menjauh dari mereka.

Xiaojun mengangguk.

"Ya.. Yang yang udah jelasin semuanya" gumamnya yang masih bisa di dengar oleh Hendery.

"K-kalo kamu ga mau perbaikin hubungan kita, aku gapapa kok. Aku tau aku salah"

Xiaojun langsung mengelap pipinya.

Ia langsung pergi ke arah pintu keluar. Dia tau, pasti dia tidak akan di maafkan.

Salah karena dia terlalu posesif.

"Tunggu!"

Xiaojun berhenti.

"Jangan pergi lagi"

Di saat itu juga Xiaojun berlari memeluk Hendery.

Hanya kata maaf yang bisa dia ucapkan.

"Kak.. MOM PANGGIL DOKTER!!!" Teriak Haechan yang panik karena Mark terlihat menggigil.

Taeyong langsung menekan bel di samping Ranjang Mark.

Dokter langsung masuk. Dan menyuruh mereka semua keluar kecuali Hendery.

Hendery diam dan berdoa agar kebahagiaan adiknya itu selamat.

Namun doa dia tadi terlambat.

"Kritis" hanya kata itu yang dapat Hendery dengar.

Dokter membuka pintu dan menjelaskan semuanya kepada orang yang di luar.

Hancur sudah harapan Haechan.

***

Hay..

Ehek

Kalo ada saran komen yaa:>

-CMZ-
16/12/2020

Natal | | Markhyuck✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang