SIJAKE BOLKA?! O MO!!
Hari berlalu begitu cepat. Bahkan pagi kini telah kembali menyapa. Jungwoo dengan wajah lesunya akibat tidur terlambat semalam sekarang tengah berdiri kini di depan pintu penthouse milik Jaehyun.
Dengan penuh pertimbangan dan keraguan, tangannya terulur untuk menempelkan access card pada pintu masuk.
"Siapa kau?" Suara seorang perempuan itu membuat Jungwoo berbalik untuk menemukannya. "Ah, Kim Jungwoo-ssi?!"
"J-joy Nuna"
"Sedang apa kau di sini, sepagi ini? Ada keperluan dengan Jaehyun?"
Jungwoo hanya menggeleng, bibirnya kelu untuk menjawab. Rasa bersalah atas ucapannya semalam masih menghantui.
"Kalau begitu ayo masuk saja dulu."
Joy sudah bersiap untuk membuka pintu menggunakan access card yang lain namun Jungwoo menahannya.
"Tidak Nuna! A-aku tidak perlu masuk. Aku akan pergi lebih dulu."
"Oh? Kenapa cepat sekali? Kau yakin? tidak ada yang ingin di sampaikan?"
"Tidak ada. Aku permisi Nuna."
Jungwoo segera pergi dari sana. Di dalam lift ia melamun dan menertawakan dirinya sendiri. Genggaman tangannya mengerat pada sebuah paper bag yang selalu ia bawa setiap pagi ke tempat ini. Diangkatnya paper bag itu dan ia menatapnya dengan tatapan sendu.
"Sadarlah, Kim Jungwoo."
•
•
•
"Chagiya~" Joy membuka pintu kamar milik Jaehyun dan secara perlahan masuk ke dalamnya. Mendekat dan duduk di samping kasur Jaehyun sepelan mungkin agar tak mengusik tidur pacarnya itu.
Ditatapnya wajah tampan Jaehyun yang sedang tertidur itu lamat-lamat. Tangannya terulur untuk menyingkirkan rambut Jaehyun yang menutupi matanya dan mengelus kening Jaehyun lembut. "Bangun chagi~"
Mata Joy menyipit seiring dengan senyumnya yang terbit melihat Jaehyun tersenyum kecil di bawah sana.
"Aku tahu kau sudah-"
"Hmmm, biarkan aku tidur sepuluh menit lagi, woo~"
"Woo?"
Jaehyun refleks membuka matanya dan menemukan sosok yang berbeda dari apa yang ia mimpikan.
Sontak ia bangun dan menepis kasar tangan Joy yang masih bertengger di dahinya.
"Joy? Apa yang kau lakukan di sini??" Tanyanya terkejut.
Siapa yang kau harapkan Jaehyun?
Joy segera mengontrol ekspresinya.
"Aku datang untuk membangunkan kekasihku sendiri, apa itu salah?"Jaehyun mendengus wajah terkejutnya tergantikan dengan wajah datar nan kesalnya. "Keluar!"
"Baiklah, aku menunggumu di meja makan kita sarapan bersama."
Joy sudah tak terkejut lagi mendengar nada ketus Jaehyun, karena Jaehyun mempunyai pribadi yang tak bisa ia tebak. Walaupun satu hal yang ia tahu dengan pasti
Bahwa Jaehyun akan memperlakukannya dengan manis di depan keluarga Jung.
Itu saja sudah cukup untuknya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CACHER - Jaewoo
FanfictionCacher dalam bahasa Perancis berarti menyembunyikan. "Sebenarnya apa yang mereka sembunyikan di balik kata 'rekan kerja' yang menjadi tameng mereka saat di tanya apa tentang hubungan di antara mereka? Rekan kerja seperti apa mereka? Apa mereka bena...