Novel World | Bab 2

15.8K 1.6K 103
                                    

Bab 2. Kelvin Orvin Medison

•••

Kevin mengecap lidahnya yang terasa masam, sepiring mangga yang dipotong dadu di depannya, ia singkirkan jauh-jauh. Bocah kecil lima tahun tersebut mencudah sebelum akhirnya berbicara dengan nada dingin. "Gak enak."

Diana Adiba Medison, wanita yang memperhatikan tingkah polah anak pertamanya tersebut terkekeh ringan. "Gak enak, Vin?"

Kelvin membuang muka, baju rajut berleher panjang yang ia kenakan terlihat cocok di wajahnya yang tampan. "Kelvin jijik."

"Gak baik ngomong jijik sama makanan begitu." Diana menghembuskan nafasnya pelan, menarik piring mangga milik anaknya, Diana mencicip. Rasanya enak, hanya sedikit masam karena memang yang ia pilih adalah mangga muda yang tidak manis.

"Bukan ke makanannya." Sahut Kelvin dingin, melirik tajam ke salah satu asisten yang tengah memasak di dapur, Kelvin menyambung kalimatnya dengan sarkas. "Tapi yang buat."

"Heh! Gak baik ngomong gitu." Diana melotot kaget, gen dingin dari Anggasta Vincent——selaku suaminya telah menurun kepada anak lelaki pertama mereka. "Siapa yang ajarin kamu kalimat gak baik gitu?"

Kelvin tak menjawab, pria dengan rahang dingin itu melangkahkan kakinya menjauh dari meja makan keluarga tersebut. Meninggalkan Diana yang menatap anaknya kesal.

"Papa ..." Kelvin mengetuk pintu kamar kerja ayahnya. Mendapat dehaman sebagai pertanda akses masuk dari sang ayah, Kelvin memasuki ruangan. "Kelvin gak suka mangga." Ujarnya singkat.

Anggasta menunduk untuk melihat anak kecil setinggi pinggangnya. Kelvin Orvin Medison, pria berwajah dingin yang sering dikenal sebagai tiruan dari dirinya, kini tengah menatapnya dengan pandangan tajam.

Anggasta tersenyum singkat, "nanti papa beresin buat Kelvin." Terdiam, kemudian mengangkat tubuh kecil berusia lima tahun tersebut ke pangkuannya. "Nanti sore Kelvin pakai baju yang bagus ya."

"Buat?"

Anggasta menunduk, melirik tumpukan dokumen yang tersusun rapi di atas meja kerjanya. "Urusan bisnis sama temen papa."

"Kenapa Kelvin harus ikut? Yang berbisnis kan Papa."

Anggasta tertawa, "kita sekalian makan malem. Temen papa juga bawa anak seumuran kamu, nanti kalian bisa temenan."

Kelvin terdiam, tak menjawab jawaban dari ayahnya. Tubuhnya yang tinggi dengan rambut ala aktor Korea tersebut merangkul ayahnya erat-erat. "Kelvin gak mau."

"Gak boleh gitu, nanti Mama juga ikut. Kamu mau di rumah sendirian?"

"Why not?" Dengan aksen anak kecil berbahasa Inggris, Kelvin menjawab sarkas.

Anggasta lagi-lagi tertawa, "anak papa sekarang udah gede ya, udah bisa bahasa Inggris. Udah bisa ngomong lancar."

Kelvin memutar kedua bola matanya jengah.

"Kelvin harus ikut, soalnya anak temen papa itu cewek loh. Kamu gak mau kenalan sama cewek?"

Kelvin memamerkan giginya yang putih, emosi yang jarang pria itu tunjukan kepada keluarganya sekalipun. "Kelvin pilih baju yang bagus dulu."

Novel WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang