Four

2.1K 351 18
                                    

"Hyuuga!"

Seketika mereka menoleh ke belakang. Seorang gadis dengan surai berwarna pirang pucat, berjalan mendekati Hinata dan Matsuri.

"Shion-san?" ya dia adalah Miku Shion, seorang Dokter Forensik di Kepolisian. Wanita cantik dengan make up yang pas di wajah cantiknya, serta selalu mengenakan pakaian yang dapat dikatakan cukup sexy, menjadikannya primadona di Kepolisian Tokyo.

Dia merupakan wanita yang juga diketahui berusaha mendekati Naruto, tapi mungkin caranya lebih 'berkelas' dibandingkan Hinata. Bahkan banyak Polisi yang mengatakan bahwa Naruto dan Shion adalah pasangan yang serasi.

Hinata dan Shion selalu berperang dingin, Shion selalu menganggap bahwa Hinata adalah Polisi yang tidak tahu malu. Tapi Hinata juga selalu menanggapi dengan santai intimidasi dari Shion. Ia tahu jika Naruto juga tidak menanggapi Shion sama seperti dirinya. Ya, secara sadar mereka mengibarkan bendera persaingan. Namun, karena Rumah Sakit Kepolisian Tokyo berada di lokasi yang sama dengan Kantor Kepolisian Pusat Tokyo, Shion jadi lebih diuntungkan.

Shion tersenyum miring, "Jadi.. kau sudah melancarkan usahamu?"

"Usaha?" tanya Hinata kebingungan.

Shion mendengus dan menatap remeh Hinata. "Berpura-pura melihat pelaku, dan mencoba bersaksi agar bisa dekat dengan Naruto. Woah.. ternyata kau bisa licik juga. Kau tahu, kau bisa dituntut karena memberikan kesaksian palsu!" beberapa Polisi yang ada di sana menatap mereka bertiga, tatapan tidak suka mereka layangkan pada Hinata. Mereka jadi termakan omongan Shion, benar juga. Bisa saja Hinata berbohong agar bisa bertemu dengan Naruto.

Matsuri terbakar emosi mendengar tuduhan Shion, "Jaga mulutmu! Kau-" Hinata menahan pundak Matsuri lalu menggeleng pelan.

Kini Hinata menatap Shion sembari tersenyum, "Maaf Shion-san, aku rasa aku tidak perlu memberikan pembelaan terhadap tuduhanmu, bagaimanpun kau tidak akan mempercayainya bukan?" ujar Hinata mempertahankan senyumnya, "tapi Shion-san, walau bagaimana pun aku ini Polisi. Aku bukanlah orang yang berfikiran kotor dan licik hanya karena aku jatuh cinta. Bukankah kita harus besaing secara adil Shion-san?"

Shion mendecih, ketika ia akan membuka suara, Hinata kembali menginstrupsi, "dan Shion-san.." ia mendekati Shion terlihat seperti akan berbisik, "ada sesuatu yang terselip di gigimu!" Bukan, itu bukan bisikan! Semua orang di lobi Kantor Kepolisian bisa mendengar pernyataan Hinata dan berusaha menahan agar tidak tertawa. Sontak Shion mengeluarkan sebuah bedak dengan cermin dan memeriksakannya. Ia rapatkan giginya dan tersenyum lebar, tidak ada apapun di sana.

Ketika ia sadar bahwa Hinata mengerjainya, ia memandang Hinata yang sudah pergi dari hadapannya sembari tertawa bersama Matsuri.

"Hyuuga!! Sialan kau?!" Shion memandang tajam ke arah para Polisi yang memandanginya, terutama mereka yang menahan tawanya. "Apa yang kalian lihat? Tidak ada yang lucu di sini." Ia pun pergi dengan kesal.

***

"Sebelumnya, kami meminta maaf karena sudah menggannggu waktu anda Nagato-san." Naruto bersama dengan Shikamaru kini tengah berada di sebuah apartemen mewah milik seseorang yang kini terlihat cukup kacau. Dengan rambut berantakan, lingkaran hitam yang terlihat jelas, menandakan bahwa pria ini tengah mengalami insomnia. Tatapan seperti orang yang ketakutan juga memperburuk penampilannya.

"Jadi, ada keperluan penting apa sampai Polisi terkenal Tokyo menghampiriku kesini?" meskipun ia mencoba bersikap tenang, tetapi tidak menutupi perasaan gugup yang terlihat jelas. Nagato, merupakan pemilik dance club red eyes. Setelah sempat menolak panggilan Kepolisian untuk memberikan kesaksian, akhirnya Naruto memutuskan untuk mendatangi tempat tinggalnya. Nagato yang awalnya menolak, akhirnya menyetujui dengan batas waktu pertemuan yang ditentukan.

Caught Your Heart (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang