PROMISE.

775 92 9
                                    

Beberapa tahun telah berlalu. Seperti biasa Jaehyun mendapatkan jadwal yang padat sebagai seorang model yang bekerja untuk beberapa produk dan iklan. Jaehyun pun menyanggupinya dan berangkat untuk melaksanakan pemotretan.

Setelah Jaehyun menyelesaikan pemotretan, ia mendapat sebuah panggilan masuk di ponselnya.

"Halo? Siapa di sana?" ucap Jaehyun dengan meletakkan ponsel di telinganya.

"Aku Joy, cepatlah datang ke sini. Aku ada sesuatu untukmu, jangan telat," ucap perempuan yang ada di seberang telepon dan menutup teleponnya.

Setelah Jaehyun mendapat telepon dari Joy, ia langsung bergegas pergi ke kantor Joy bekerja. Perjalanan Jaehyun ke tempat Joy membutuhkan waktu tiga puluh menit akan tetapi jalanan macet dan membutuhkan waktu selama, empat puluh lima menit.

Sesampainya di kantor, Jaehyun mulai masuk ke dalam ruangan Joy. Joy pun sudah menunggunya di dalam ruangan tersebut dan berkata pada Jaehyun,

"Lamban, aku menunggumu di sini selama satu jam dan kamu datang setelah empat puluh lima menit. Aku tidak ada waktu untuk menunggumu, tuan Jung," berdiri dan memberikan sebuah kaset kepada Jaehyun.

"Ini kenang-kenangan dari ayahmu dan ibumu sebelum mereka meninggal dan mereka membawa seseorang untukmu," imbuhnya dan membukakan pintu.

Jaehyun pun terlihat bingung dan melihat ke arah Joy.

"Dia adalah Jeno, adik ketigamu yang tinggal bersama papamu di San Francisco. Ia kemari karena keingannya sendiri, jagalah anak ini dengan baik," Joy pun pergi meninggalkan Jaehyun dan Jeno di dalam ruangannya.

"Jo-Joy," Jaehyun memanggilnya dengan ragu-ragu. Namun Joy sudah tidak terlihat lagi.

"Jaehyun, apakah kamu melupakanku?" tanya Jeno dengan berdiri di depannya.

Jaehyun hanya menggaruk kepalanya kebingungan.

"Ayo kita pulang," seru Jaehyun mengajak Jeno pulang.

"Kamu harus menjawab pertanyaanku dulu, Jaehyun," ucap Jeno.

Tiba-tiba Jaehyun memegang kedua pundak Jeno dan menatapnya seram dan berkata,

"Kamu adalah adik laki-lakiku," ucapnya.

"Hanya itu? Aku pikir kamu akan menepati janjimu itu, apakah kamu akan tinggal bersamaku dalam waktu lama?" tanya Jeno lagi.

"Tentu saja! Sudah aku bilang, kamu adalah adik laki-lakiku. Aku akan tinggal bersamamu, ayo kita pulang sekarang," ucap Jaehyun dan menarik tangan Jeno.

Jeno yang diam dan menuruti apa kata Jaehyun dan mengikutinya pulang sampai rumah. Sesampainya di rumah dan Jeno melihat seisi rumah. Lalu berkata kepada Jaehyun,

"Apa ini yang kamu sebut rumah?" tanyanya sambil melihat ke arah Jaehyun.

"Kecil, kotor, bau, tidak terawat," lanjutnya dan memasang wajah datar.

Jaehyun yang mendengar perkataan Jeno langsung merubah wajahnya menjadi murung dan berkata dalam hati,

"Dasar anak nakal,"

"Oke baiklah! Supaya tempat ini menjadi nyaman, mari kita bersihkan bersama-sama dan mandi bersama. Apa kamu mau, Jeno?" lanjut Jaehyun dan membujuk Jeno agar mau membantunya.

Saat Jeno ingin menjawab ajakkan Jaehyun, bel rumah pun berbunyi.

Dingdong.... Dingdong...

"Kak Jaehyun, cepat bukalah pintumu. Kamu ada Janji bersama Aku dan Mark. Kau akan membelikan kamu makanan bukan?" terdengar suara seorang laki-laki dari depan pintu rumah Jaehyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BROTHER, I LOVE YOU : JENO.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang