September

19 1 0
                                    

Halo,bulan september!

Semoga di bulan ini aku mendoakanmu agar sikap kamu bisa berubah tapi nyatanya sikap kamu tidak kunjung berubah, sudah memasuki bulan kesepuluh masih tetap dengan tidak adanya pertemuan dimana kamu dan aku. Aku yang merasa aneh dengan sikapmu itu yang semakin dingin, kamu sangat cuek sekali kepadaku ada apa yang sebenernya dari kamu? Apakah kamu sudah ada cowo baru disana? Atau bisa jadi ini tanda – tanda kamu mau ngejauh dari aku tapi sulit di ungkap?.

Mungkin bener kata orang memang ldr itu sangat menyakitan sedang kan aku masih menikmati ldr itu,dan sangat tidak menyangka nya aku telah menikmati luka yang aku tidak ketahui. Aku pernah bilang kedia “jika ada seseorang yang bikin kamu bahagia dan selalu ada buat kamu tolong kasih tau aku, aku gamau harus menikmati luka yang aku tidak tau itu berasal darimana.” Aku sudah merasakan apakah kamu selingkuh disana? Apakah kamu  punya seseorang yang selalu ada buat kamu? Aku sangat bener bener merasakannya karena itu akan sangat menyakitan jika kamu punya cowo lain selain aku, aku begitu takut jika aku menjaga jodohmu hanya untuk orang lain.

Pada akhir bulan september aku mengajakmu  untuk telefon karena aku rindu dengan suara kamu karena sudah beberapa hari tidak telefonan dan aku sangat merindukan suara lembut mu itu,tapi setelah aku mengajak untuk telefonan untuk malem hari kamu bilang kepadaku.

“malem ntar telefonan ya.” Kata ku

“ayo,lagian aku mau ngomong seseuatu sama kamu.”

“mau ngomong apa?.” Kata aku

“ntar pas telefonan aja ya.”

“iyaa deh.” Kata aku

Makin penasaran dengan perkataan dia yang bilang “aku mau ngomong seseuatu sama kamu.” Semakin aku merasakan kalau kamu bakal pergi dari kehidupanku. Tapi positif thinking aja mungkin bukan itu yang mau dia bicarakan saat telefonan nanti.

Saat malam untuk telefonan tiba dia mendadak tidak jadi untuk telefonan karena di rumah dia banyak orang ga enak sama yang lain, its oke telefonan pun tidak jadi dan dia yang katanya ada yang mau dia omongin pun gajadi. Setelah dia tidak jadi untuk ngomong seseuatu semakin kuat dan pikiran ku sudah memikirkn yang engga engga, aku takut dia bener bener pergi dariku, aku takut dia beneran punya cowo lain selain aku. Saking penasarannya aku memaksa dia untuk jujur sebenernya apa yang kamu omongin sampe di tunda.

“hi,sebenernya kamu mau ngomong apa sih?”

“ada,ntaran aja tunggu waktu yang tepat biar aku bisa ngomomgnya.” Kata dia

“kenapa ga sekarang aja?.”

“ya sabar dong, kamu ini ga sabaran banget sih!.” Kata dia

“iya, tapi akunya makin penasaran dengan kamu bilang tunggu waktu pas untuk ngomong nya.”

“iya,makanya sabar dong.”

Aku bisa lihat kalau dia emang bener bener mau pergi dari kehidupanku tapi aku ga memikirkan itu semua, aku hanya bisa berpikir positif tingking.

Sampai ketemu di awalan oktober!

Berujung sakit pt.2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang