Keysa yang baru saja sampai ke rumah sehabis pulang sekolah,langkahnya terhenti tepat didepan pintu rumah saat mendengar suara orang-orang yang tengah berdebat.Keysa sedikit mengitip saat melihat bahwa disana sedang ada papa dan mamanya yang tengah berdebat.Keysa bisa mendengar bahwa kedua orang tuanya melontarkan cacian satu sama lain yang tak pantas diucapkan.
"Saya akan menikah sebentar lagi dan setelah itu saya akan meminta cerai."Tegas Maryam-mamanya.
Deg...
"Kamu sungguh keterlaluan Maryam,jika kamu meminta cerai bagaimana dengan perasaan putri kita."bentak Anton-papanya.
"Saya tidak peduli,saya sudah tidak kuat hidup sama kamu mas."lanjut Maryam.
"Apa kamu mempunyai laki-laki lain,maryam?"tanya Anton.
Maryam mengangguk membenarkan apa yang dikatakan suaminya itu,"Ya,saya mempunyai laki-laki lain."
"Kamu keterlaluan Maryam.Bagaimana bisa kamu mempunyai laki-laki lain saat kamu masih istri saya."
"Karena aku capek mas,hidup miskin terus.Pekerjaan aja kamu tidak pasti,memberikan barang-barang yang aku mau pun kamu belum tentu mampu.Apa salah aku jika mencari laki-laki yang bisa memenuhi semua kebutuhanku."
"Kenapa kamu tidak menungguku dan bersabar sedikit lagi,Maryam."
"17 tahun saya menunggumu untuk menghasilkan uang yang banyak.Tapi apa hasilnya,tidak ada."
"Saya berjanji akan menghasilkan uang yang banyak untuk kamu dan putri kita.Tapi,jangan ceraikan saya."
Maryam menggeleng cepat."Tidak mas.Keputusan saya sudah bulat."
Sudah cukup Keysa mendengarkan pertengkaran kedua orang tuanya yang membuat hatinya sakit.Keysa meninggalkan halaman rumah dalam keadaan menangis.Yang terpenting sekarang Laura butuh tempat untuk menangis.Keysa tiba-tiba berada ditaman yang tak jauh dari rumahnya,Keysa menangis kencang saat mendengarkan pertengkaran ke dua orangtuanya tadi.
"Kenapa!"keysa menepuk dadanya berkali-kali mencoba menghilangkan rasa sakit yang menghempit di dadanya.Keysa menangis tersedu-sedu saat mengingat bagaimana mamanya meminta cerai hanya karena masalah uang.
Semua kenangan berputar dikepalanya,saat mengingat kenangan yang indah bersama keluarganya dulu.
Sesak itu menggumpal semakin besar,sedih yang selalu Keysa rasakan membuat dia mempertanyakan.Apa semudah itu mamanya meninggalkannya.
Tanpa terasa,hampir dua jam ia terduduk sambil menangis.Matanya mendongak melihat kearah langit yang ikut-ikutan muram seolah mewakili hatinya yang sedang bersedih.Tak ingin membuang waktu,Keysa bergegas pulang.
Di perjalanan pulang,handpone yang sedari tadi Keysa taruh disaku celananya bergetar.Ia mengambil dan menemukan nama Calista tertera diatas layar.
"Halo,"sapa Keysa.
"Lo jadi nggak ke rumah gue."kata Calista diseberang sana,kelihatan tak mau berbasa-basi.
"Jadi."Balas Keysa mengontrol suaranya agar tidak ketahuan sedang menangis.
Tut..
Belum selesai ia menjawab,panggilan sudah terputus terlebih dahulu.Tapi samar-samar senyum Keysa terbit.Sekalipun keluarganya hancur.Setidaknya selalu ada sahabat-sahabatnya selalu menguatkan.
ALL ABOUT US
Suasana hening dan sepi menyambut Keysa saat tiba dirumah besar bak istana ini.Awal masuk ia disuguhi ruangan yang berinterior emas.Meskipun ia hampir kesini tiap minggu.Tapi,ia tidak bosan-bosan dengan suasana rumah sahabatnya ini.
"Ngapain kesini?"
Keysa sontak menoleh,lalu menghentikan langkahnya saat pada anak tangga terakhir.Betapa terkejutnya saat melihat laki-laki itu berada disini.
Kenzo menghampiri Keysa.Berhenti tepat didepan Keysa."Ngapain malam-malam kesini?"tanyanya,dengan nada lembut.Keysa selalu merasa bahwa Kenzo selalu memberi perhatian kepadanya atau ia saja yang terlalu percaya diri.Keysa takut ia salah mengartikan perhatian Kenzo yang ia berikan kepadanya.
"biasa,Ken,"balas Keysa singkat.
Kenzo manggut-manggut tanda bahwa ia paham.
"Gue keatas dulu,"ujarnya.
"Oke."
ALL ABOUT US
Keysa,Ranjana,Calista sudah selesai menonton film.Calista mengambil minum untuk mereka berdua dibantu oleh bi Sum.Keysa dan Ranjana sibuk mengobrol.
"Ran gue mau tanya?"
"Tanya apa,Key."
"Lo tahu ada hubungan apa Kenzo sama Calista?soalnya gue tadi ketemu Kenzo dibawah."
"Oh itu...Mereka kan--"ucap Ranjana terpotong kala Calista datang bersama bi Sum membawa 3 gelas berisi sirup.
Calista dan bi Sum meletakkan sirup di atas meja.Bi Sum pergi ke dapur lagi dan Calista duduk diantara kedua sahabatnya.
"Ni minum.Gue buatin pakek hati."
Keysa dan Ranjana langsung meminum tanpa mendengar ocehan Calista.
"Eh,Cal,gue numpang kamar manding dong."
"Lo lurus aja ke arah dapur,habis itu belok kiri."ucap Calista menunjukkan.Ranjana hanya mengangguk dan langsung mengacir ke kamar mandi.
Keysa dan Calista asik mengobrol lagi diruang tamu sedangkan Ranjana sudah selesai dari kamar mandi.
Mereka berdua berdiri dan berpamitan ke Calista.
"Cal,kita pamit pulang dulu,"ucap Keysa.
"Iya."
"See u besok di sekolah."ucap Ranjana,berjalan ke luar rumah Calista dan melambaikan tangan pada Calista.Calista hanya mengangguk dan membalas lambaian tangan Ranjana.
Calista masih berdiri didepan pintu utama rumahnya sampai kedua sahabatnya itu benar-benar pulang.Ranjana dijemput papanya dan Keysa pulang memesan taxi.
*******
Gimana part ini?
Jangan lupa vote and coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT US
Teen Fiction"Perjuanganku untuk mendapatkanmu seperti labirin yang sulit untuk menemukan titik terang dalam sekejap."