Latte

1K 119 38
                                    

Buat yang baru baca cerita ini, kalian bisa baca Cerita aku yang Matca Latte terlebih dahulu yaa biar gak bingung 💛💛 Tetapi kalau mau baca langsung gapapa nanti akan ada beberapa flashback 💛💛

Enjoyyy 🙆

---------------------------------------


L

atte Ardanka adalah pria dingin yang tidak pernah tersentuh sama sekali. Semenjak kehilangan kekasihnya yang bernama "Acha Putri Anugrah" Latte berubah sangat dingin, dia mati rasa dengan semuanya. Sudah tidak ada lagi senyuman dari wajah Latte, hanya wajah datar yang selalu ia tunjukan meskipun begitu dia tetap terlihat tampan. Dia tidak ingin lagi mengenal cinta semenjak kekasihnya pergi meninggalkannya menemui tuhan terlebih dahulu, hatinya sudah terbawa mati juga.

"Woiii" Ucap Rey sahabat Latte

"Besok promnight nih, gimana kita pakai kemeja yang sama kayanya mantap tuh" Ucap Jevan yang juga sahabat dari Latte

"Boleh, gimana Latte?" Ucap Rey

"Gak minat" Ucap Latte

"Ini itu acara perpisahan kita masa lo gak mau dateng sih, yang bener aja lo" Ucap Jevan

"Mau sampe kapan lo kaya gini? Sudah berbulan-bulan Acha pergi tapi lo masih kaya gini? Lo gak inget pesen dia buat bahagia walau tanpa dia?" Ucap Rey

Tanpa menjawab Latte langsung pergi meninggalkan teman-temannya karena menurutnya kebahagiaannya sudah tidak ada, warna dalam hidupnya sekarang sudah berubah menjadi gelap. Rasanya dia ingin mengakhiri hidupnya dan menyusul kekasihnya itu tetapi itu adalah hal bodoh.

Latte sekarang berada di tempat dimana terakhir dia menatap mata indah gadisnya dengan senyum yang sangat indah yaitu di tepi danau, di sini lah dia sekarang berada. Dia tak pernah membayangkan bahwasannya hari indah itu akan berakhir untuk melihat kekasihnya tak bernafas, dia begitu terpukul dengan kepergian kekasihnya itu, sebenarnya dia sudah mengikhlaskan kekasihnya tetapi dia tak bisa melepas perasaan yang dia punya untuk ke kasihnya itu.

Hari-hari yang di lalui Latte tanpa adanya pasangan kekasih membuat hari-hari Latte hambar dan tak berwarna, dia hanya pergi ke sekolah, lalu pulang dan hanya sesekali dia akan mengikuti teman-temannya nongkrong tetapi dia lebih suka menghabiskan waktunya di danau dan di makam Acha, menurutnya itu tempat favoritnya.

Latte sekarang sedang berada di kamarnya sambil memandang foto Acha

"Latte" Ucap Mama Latte yang langsung duduk di samping Latte, mamanya sangat mengenal Latte yang selalu saja memandang foto Acha yang di kenalnya sebagai kekasih anaknya itu, belum sempat mengenal lebih jauh tuhan lebih menyayangi gadis itu.

"Ada apa Ma?" Ucap Latte

"Mama sudah daftarin kamu ke sekolah ke LA, di sana kamu bisa memulai hidup yang baru Latte, jangan kaya gini terus, mama sedih melihat kamu kaya gini dan pasti Acha juga sedih melihat kamu kaya gini Latte" Ucap Mama Latte

"Kenapa Mama gak ngobrolin ini semua ke Latte? Latte gak mau" Ucap Latte

"Kenapa?" Ucap Mama Latte

"Latte gak mau ninggalin semua kenangan sama Acha Ma, Latte gak mau jauh jauh dari semua tentang Acha" Ucap Latte

"Latte sejauh apapun kamu pergi Acha akan selalu ada di dalam hati kamu, dia tidak akan kemana-kemana jadi bunda mohon ya kamu mau ke Jerman, di sana kamu bisa dapat pandangan baru, hidup baru, dan memulai semuanya yang abru di sana Latte" Ucap Mama Latte

"Kalau ini sudah keputusan final Mama kenapa tanya Latte lagi" Ucap Latte yang langsung pergi meninggalkan bundanya keluar kamar

Latte pergi ke makam Acha, di sana dia membawa mawar putih yang selalu dia berikan kepada Acha semasa hidupnya

"Hai sayang, kamu lagi apa di sana? Kamu bahagia di sana? hidup ku sudah tidak arti lagi tanpa kamu di sini Cha, Abang kangen sama kamu, kenapa tuhan tidak merustui hubungan kita? Kenapa kamu harus pergi Cha? Cha sampai kapanpun aku masih berharap ini semua adalah mimpi buruk bagiku Cha, aku masih berharap kamu ada di sisiku sampai kapan pun, aku gak bisa tanpa kamu Cha, perpisahan ini membuat ku membenci semuanya Cha, tolong Cha" Ucap Latte yang seakan meluapkan apa yang dia rasakan terhadap makam Acha, dia benar-benar depresi dengan kepergian Acha, perempuan istimewanya telah pergi dan rasanya dia sangat malas untuk membuka hatinya lagi, hatinya untuk Acha dan selamanya akan seperti itu.

Hari sudah sore dan Latte memutuskan untuk pulang, saat sampai rumah bundanya memberikan tiket kenerangkatannya ke Jerman setelah acara promnightnya selesai yaitu besok lusa, Latte yang tadinya menolak dengan keras sekarang berusaha menerima karena benar yang di katakan bundanya dia harus memulai hidup baru walau dia tidak bisa membuka hatinya untuk orang lain, janjinya akan tetap janji dia tidak akan membuka hatinya lagi.

Itu rencana Latte, yang tidak akan membuka hatinya kembali. Tetapi kita semua tidak tahu takdir yang di berikan oleh tuhan, jadi kita lihat saja bagaimana alur hidup Latte yang sudah di atur oleh tuhan.

🌼🌼🌼

HAI INI SEQUEL DARI MATCA LATTE SEMOGA KALIAN MENYUKAINNYA 🌼🙂 SEKARANG KITA AKAN MENYELAM KEDUNIA LATTE YAA 😂

SEE YOU NEXT CHAPTER

SALAM, LENN ☁️

LatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang