"GAK MUNGKIN, KALIAN BOHONG KAN?" seketika itu juga lututnya lemas, dengan tangan yang menarik kerah baju hitam sang Ayah, Nurin terjatuh.
"KALAU BUKAN KARENA ABANG KAK YONA JUGA GAK BAKAL PERGI, ABANG LUPA!!!" balas Andin tak kalah keras dari sang abang.
"Kalian bercanda kan? semua ini candaan kalian kan?" tak satupun menjawab.
"KALIAN BERCANDA KAN!" tanya Nurin sekali lagi dengan nada membentak.
Namun sekali lagi, tak ada satupun orang diruangan tersebut yang menjawab. Semua orang diruangan itu hanya diam. Tak ada satupun yang berniat bergerak untuk menenangkan kakak beradik tersebut. Mereka semua sama sama merasa kehilangan.
"please ... kalian bercanda kan." bulir bulir itu kini nampak semakin jelas di pelupuk mata seorang Ahmad Nurin Fatahillah.
Dengan tak ada yang menjawab pertanyaannya, kini Nurin tau. Bahwa tak ada yang namanya 'candaan' dibalik semua ini.
"Bod*h, b*do*, b**oh," maki Nurin pada dirinya sendiri.
Namun apa yang bisa diubahnya, nasi telah menjadi bubur. Manusia memang hanya bisa menyesali apa yang terjadi tanpa bisa mengubahnya kembali. Begitu juga Nurin, kini tak ada yang bisa dilakukannya selain menyesali apa yang dilakukannya.
"Bang," panggil Airin dengan nada iba dibalik suaranya
"Apa Ma?" dengan wajah tak minat Nurin pun menengok ke wajah sang mama.
"Ada surat buat kamu."
*****
Yeaayyyyy🥳🥳🥳 prolog nya dah selesai.
Makasih ya sudah baca.
Next?
Salam
XRECON_GMLY
Dipublikasikan tanggal
Jum'at, 18 Desember 2020
23:33 W.I.T.A.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M SORRY
RomanceCerita sedang direvisi mohon maaf tapi Ju sedang banyak Deadline dan urusan🙏