BERSEMI di SMA

2 0 0
                                    

"Ring.. ring..."

Terdengar suara bell sekolah Gandhi berbunyi yang menandakan kelas sudah dimulai. Aku, Leona, yang biasa dipanggil Ona, tak terasa sudah menduduki bangku SMA. Rasa senang, takut, bertanya-tanya semuanya tercampur dalam diriku.

"Kamu Leona ya? Masih inget aku ngga?" Panggil seorang gadis cantik yang sangat familiar.

Aku menengok ke arah suara panggilan tersebut. Aku mengobservasi dan bertanya-tanya kira-kira siapa dia. Aku datang dari sekolahku yang lama kesini sendirian, dan aku belum mengennal siapa-siapa disini.

"Hm, kamu siapa ya?" Tanyaku sambil mengingat kembali.

"Ih masa lupa? Aku Vanessa! Tetangga kamu waktu tinggal di Kelapa Gading!"

Seketika memori-memori ini bermunculan kembali, ternyata memang benar aku kenal dengannya. Vanessa seorang gadis cantik yang populer itu ternyata teman masa kecilku.

"E-eh iya, Ness! Aku ingat. Apa kabar? Sudah lama sekali ngga bertemu." jawabku kaku.

Tiba-tiba Vanessa dengan gembiranya membuka tangan dengan lebar dan langsung menarikku kedalam pelukannya.

"Aku kangen banget sama kamu! Selama ini aku selalu nanya sama mama kamu, kamu sekarang dimana dan ternyata kamu tinggal sama kakek nenek kamu di Sunter ya?" Tanyanya sambil memelukku.

"I-iya Nes." Jawabku kaku, namun sedikit lega karena tahu bahwa aku punya teman baru.

Semua berjalan seperti biasa, layaknya Masa Orientasi Siswa pada umumnya. Sampai tiba-tiba aku merasakan ada mata yang melihat ke arahku. Ternyata benar, Anton si anak basket itu memandangiku, entah apa maksudnya.

"Ring.. ring.."

Bel yang menandakan pulang pun sudah berbunyi. Rasa lega karena sudah melewati hari pertama ini dengan baik ditambah hari ini sudah diwarnai dengan kehadiran seorang teman lama yaitu Vanessa.

"Byeeeee Na! See you besok!" Kata Vanessa sambil melambaikan tangannya padaku dan perlahan pergi dari hadapanku.

Setekah dijemput dan pulang, aku pun langsung merebahkan tubuh ini di kasur. Sambil memainkan handphone dan mengumpulkan niat untuk mandi.

"Beep beep.."

Suara handphone ku yang berbunyi yang menandakan bahwa ada pesan dari salah satu aplikasi pengirim pesan yaitu LINE. Dan ternyata hal yang tak terduga pun terjadi.

"Hai, Leona ya? Aku Anton, teman kelasmu."

Sontak mukaku mengeluarkan ekspresi bingung, karena kita hanya berpas-pasan muka hanya sekali itu.

"Oh, hai. Iya aku tau, ada apa Jovan?" Tanyaku to the point.

"O-oh itu, hm aku cuman mau nanya, besok mau istirahat bareng?"

Melongo, aku hanya dapat melongo melihat pesan itu. Tak kusangka, Anton ternyata orang yang to the point juga.

"Tapi kalo aku ajak Vanessa gapapa?" tanyaku kembali padanya.

"Oh iya boleh kok" Jawabnya santai.

"Jadi kamu gimana hari ini?" lanjutnya dengan topik lain

Malam hari pun tak terasa karena ngobrol dengan Anton. Rasa nyaman yang muncul dengan seketika membuatku terheran-heran mengapa dengan gampangnya aku bisa menceritakan banyak hal.

Setelah hari itu, aku dan Jovan selalu menghabiskan waktu kami berdua disekolah maupun dirumah.

"Na, mau ngga kamu jadi pacarku?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bersemi di SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang