Di pagi hari tepatnya jam 6 si ibu rumah tangga merasakan matahari yang cerah mengusik tidurnya, si ibu rumah tangga terbangun, mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya
Tiba-tiba si ibu rumah tangga; Irene merasa mual dia langsung bangkit dari tidurnya, berlari ke dapur tepatnya ingin ke kamar mandi sembari memakai dasternya
Si Seulgi terusik tidurnya ia menggeram lalu mencari posisi yang nyaman buat terlelap lagi
"Huek huek"
Seulgi yang mendegar suara orang muntah langsung melek, dia ngelihat kesebelahnya sudah tidak ada istrinya dengan cepat dia bangun; memakai sarungnya lalu bajunya sembari berjalan ke kamar mandi
Dari balik pintu kamar mandi yang tertutup Seulgi mendengar orang muntah, Seulgi agak khawatir dia menempelkan telinganya di pintu lalu mengetoknya pelan
"Buk..ibuk kenapa?"
"Huek huek"
"Heh ibuk kenapa?!" Seulgi panik dia mengetok pintunya kenceng berkali kali "buk buka! Ibuk kenapa?"
"Berisik! Huek"
Seulgi malah makin kenceng gedornya "buk buka buk buka!"
Ceklek
"Apa?!" kesal Irene tiba-tiba dia seperti menahan sesuatu dari mulutnya buru-buru dia masuk ke kamar mandi diikuti Seulgi dari belakang sembari membantu Irene memegang rambutnya dan memijat tengkuk Irene pelan
"Ibuk kenapa? Masuk angin kah gara-gara semaleman ibuk gak pake baju"
Irene menoleh kebelakang dengan tatapan sinis tiba-tiba Irene mual lagi membuat Seulgi panik
Merasa sudah redahan Irene mengambil air segayung untuk membersihkan mulutnya sebelum menghadap ke Seulgi
"PAPIHH INI UDAH JAM ENEM LEBIH SEPULUH BANGUNIN ANAK-ANAK SEKARANG SURU MANDI CEPET!" ngegas Irene menunjuk pintu keluar, Seulgi cuma nangguk terus ngebirit lari buat bangunin anak-anaknya
Seulgi sama anak-anaknya sudah mandi, sudah siap berangkat mereka semua lagi duduk di meja makan nungguin sang ibuk tercintah yang lagi nyiapin makanan
"Cepetan makannya ini udah mau jam tujuh kalo gak cepet, potong uang bensin, potong uang saku" ucap Irene tegas membuat mereka bertiga takut buru-buru mereka makan telur ceplok sama nasinya
"Astagfirullah dosa apa Yeri kok bisa punya emak kek gini.."
Yeri kelar ngiket tali sepatunya, dia berdiri udah panik dia takut gerbangnya udah ditutup
"Dek cepetan dong nalinya ditinggal si Renjun sama Haechan ntar" resah Yeri
Lia yang juga panik malah sepatunya di tali mati "Kak Lia jadi salah nalinya kan"
"Haisshh ntar benerin di sekolahan, buk Pih kita berangkat dulu" Lia Yeri salaman dulu biar sopan
"Iya cepetan berangkatnya nanti gak dapat bus berabe" kata Irene
Lia mengerenyitkan dahinya saat melihat ibuknya nahan sesuatu
"Ibuk kenapa?"
"Palingan ibuk kebelet eek" tebak Yeri
Irene menggeleng "gapapa cepetan sana berangkat"
Yeri langsung aja ngegeret tangan Lia
"Ibuk itu pake dasternya kebalik!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga akang||Seulrene
HumorIrene yang punya warung dan tetangga yang demen ngebon