"Aku bisa memelukmu, meluluhkan hatimu. Tapi saingan ku berat, antara Rosario dan arah Kiblat."
*****
Kring...kring...
Alarm ku berbunyi tepat saat adzan subuh. Aku segera bergegas mandi dan bersiap-siap untuk sholat. Setelah selesai sholat, tak lupa untuk sarapan pagi. Aku memanaskan air untuk membuat segelas susu coklat dan tak lupa ditemani roti selai strawberry kesukaan ku. Kemudian akupun bersiap-siap sembari menunggu pukul 08:00.
Hari ini hari minggu, Hari teristimewa buatku. David ngajak jalan. Duh nggak bisa bayangi bisa-bisa nanti malah mati kutu pas jalan sama dia, atau nggak malah gemetaran lagi. Astaga kenapa aku jadi nggak fokus gini. Pokoknya hari ini aku harus tampil cantik.
Tepat jam 08:00 aku sudah selesai siap-siap. David pun pas-pas an baru sampe. Duh jadi gemetaran gini. Tenang Zahra tenang. David bawa motor lagi. Bisa gemetaran nanti dibonceng dia.
"Zahra, ni pake dulu helmnya." ujar David sambil menyerahkan helmnya.
"Iya vid." jawabku.
Singkat cerita kami pun berangkat. Dan disepanjang jalan kami hanya terdiam. Mungkin ini pertama kalinya kita jalan jadi masih canggung gitu. Tujuan kami adalah ke mall. Sesampainya di mall kami makan dulu setelah itu kami nonton. Kebetulan film yang kami tonton itu film horror. Jadi sepanjang film aku megangin tangan David. *Modus banget*
"Ra, kamu takut ya." tanya David.
"Iyaa ni, setannya serem banget." jawabku sambil tetap memegang tangan David.
"Kalau kamu takut, harusnya kita tadi jangan nonton film ini, aku takutnya nanti kamu jadi kebawa mimpi lagi." jawab David.
"Gpp kok. Lagian aku juga suka film horror, tapi yang ini setannya serem banget." ucapku.
Setelah satu setengah jam. Akhirnya film selesai dan aku bisa bernapas lega.
"Ra, kamu mau langsung pulang atau mau jalan-jalan dulu?" tanya David.
"Langsung pulang aja vid, besok kuliah pagi." jawabku.
"Oke deh." ucap David.
*****
Akhirnya aku dan David keluar dari mall dan menuju parkiran. Ternyata cuaca diluar mendung. David pun menyuruhku untuk mempercepat langkahku, karena takut hujan.
"Ra, cepetan yuk jalannya, takut ujan ni." ucap David.
"Iyaa vid." jawabku.
Akhirnya kami buru-buru keluar dari parkiran. Baru setengah jalan menuju pulang kos-an, hujan deras turun. David pun memutuskan untuk menepi. Dan kami menepi diwarung sate. (te sateeeee).
"Ra, pake jaketku ni, aku lihat kamu kedinginan." ucap David sembari memberikan jaketnya.
Selang beberapa menit, hujan pun mulai reda. Dan kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan David pun mencairkan suasana. Dia selalu membuka topik pembicaraan sampai tak sadar kami sudah didepan kos-ku. Aku menawarkan David untuk mampir. Kebetulan depan kos ku ada kursi dan meja, tempat singgah kalo ada tamu. Jadi nggak ada tu yang namanya gosip-gosip tetangga.
"Vid, mau mampir dulu nggak." tanyaku.
"Gak usah deh gpp. Udah mau malem juga." jawab David.
"Oh yaudah, kalo gitu hati-hati ya." ucapku.
"Yaaa, Makasih ya untuk hari ini." ucap David dengan tersenyum manis. dahhh. David pun melambaikan tangan dan pergi meninggalkan ku.
Akhirnya David pun pulang dan aku pun langsung bergegas masuk dan mandi karena tadi habis kena hujan. Hari ini, hujan yang menjadi saksi untuk sebuah jumpa yang menbuatku begitu bahagia. Makin hari aku makin memikirkan David. Semakin aku membuang jauh-jauh rasa ini semakin aku tidak bisa mengendalikannya. Ya tuhan, kenapa begini?. Kenapa ini harus terjadi ?. Udah Zahra stop mendingan siap-siap untuk sholat daripada mikirin David terus menerus, ucapku pada diri sendiri.
Malam pun menghampiri. Setelah Selesai mandi, aku memutuskan untuk sholat. Setelah selesai sholat aku membaca-baca buku novel kesayanganku. Aku teringat mayra dan langsung meghubunginya. Kebetulan Mayra yang saat itu tengah online.
"Eh si jomblo belom tidur." ejekku.
"Sesama jomblo nggak boleh gitu. Kamu ini berdosa banget." jawab Mayra.
"Tidurrr woiii. Ngapain online terus. Emang ada temen chat, eh lupa kan nggak ada doi? ." ejekku.
"Yaelah dasar singkong rebus ngejekk terussssss. Btw yang ngomong emang ada? " ucap Mayra.
"Ada kok, masih dirahasiakan oleh yang maha kuasa." ucapku.
"Jangan-jangan , itu jodoh masih dalam perut lagi." ejek Mayra.
"Huu dasar jomblo akut." ucap ku.
"sombong banget yang lagi pdkt, gimana tadi lancar pdktnya?" tanya Mayra.
"Apaasih may. Dah ah mau lanjut baca buku bye." ucapku.
"Yaudah sana. Awas ntar tidur kebawa mimpi lagi." Mayra mengejek ku lagi.
"Terserah." balasku.
*****
Malam kian larut, aku membaca buku dengan keadaan ngantuk. Mataku merem melek. Aku pun memutuskan untuk tidur karena besok ada kuliah pagi....
Bersambung.....
Hai guys, jumpa lagi yaa hehe:)
Udah seminggu nggak upload. Dari mulai nggak ada ide sampai drama sariawan yang buat author nggak mood. Sekian dulu ya. Jgn lupa vote dan coment. Makasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Keyakinan (ON GOING)
Teen FictionHubungan cinta beda agama memang suatu perkara yang penuh ujian. Kamu justru terpikat pada dia yang berbeda keyakinan denganmu. Sekeras apapun kamu mengelak, faktanya hatimu memang berlabuh padanya. Namun, Jika kamu memutuskan untuk mencoba bersama...