Queensha's Life Story || 1

49 26 23
                                    

"Apa yang kalian sembunyikan, aku sudah terlebih tau, aku tau apa yang kau rahasiakan dan aku bahkan tau apa yang sedang kau pikirkan."

~Queensha Aurora Candace~

🔥🔥🔥🔥🔥

"QUEEN, AWAS YAA..."

"QUEEN, JANGAN LARI..."

"QUEEN, KEMBALIKAN POTONGAN PUZZLENYA..."

"PRINCESS DON'T RUN..."

Seruan dari para abangnya dan para kedua pasang orang tua, tak luput memenuhi suara keributan yang berada di taman kediaman keluarga Candace. Dan Queen hanya menghiraukan tanpa mau mengikuti seruan mereka semua, Ares dan Leon yang tak jauh dari jangkauan adiknya segera menghadangnya, agar adiknya berhenti.
Dan benar saja adiknya berhenti dan segera bersembunyi dibalik punggung kedua abangnya dengan nafas yang memburu.

"Princess don't run, you will fall." Ares dan Leon memperingati adiknya dengan berkata tegas dan lembut secara bersamaan dan dibalas anggukan dan senyuman manis oleh Queen. Ketika Ares dan Leon ingin melontarkan sebuah pertanyaan, sudah ada sahutan dari arah lain menuju mereka berdua.

"Queen kembalikan potongan puzzlenya." ucap ke-empat anak kecil dengan nada lembut.
Sedangkan Ares dan Leon beserta kedua pasang orangtua bingung dengan apa yang mereka bahas.

"Ada apa?" Bang Leon mewakili kebingungan mereka semua.

"Queen kak, menyembunyikan potongan puzzle milik kita." adunya ke-empat bocah pada kakaknya, dan mereka merespon dengan gelengan kecil dan ada yang terkekeh kecil.

Sambil mengusap puncak kepala Queen, Ares bertanya, "Kenapa Queen menyembunyikan potongan puzzlenya?"
Queen yang diberi pertanyaan oleh Ares pun, menatap kesal kepada ke-empat kakaknya sambil mengerucutkan bibirnya. Mereka semua menatap ekspresi Queen yang seperti itu, membuat mereka semua gemas sendiri.

Lihatlah ekspresinya, membuatku ingin mengurungnya saja.

Terlalu menggemaskan, sampai inginku sembunyikan agar tak ada orang yang melihatnya.

Oh my God, princess you very cute.

Seruan batin mereka berseru, saat melihat ekspresi princess satu-satunya di keluarga Candace.

"Salah mereka sendiri bang." Queen menjawabnya dengan acuh.

"Memang mereka berempat, salah apa?" tanya mom-nya kepada putri kecilnya.

"Mereka berempat terlalu sibuk dan mengacuhkan Queen dengan mainan itu, padahal Queen dari tadi ingin mengajak Abang main dengan Queen. Namun malah terlalu asik dengan mainan itu." jawab Queen pada mom nya dengan mata yang berkaca-kaca.

Mereka semua yang melihat Queen ingin menangis, menatap garang kepada empat anak yang tak lain para Abang Queen. Dan mereka semua tak ada yang menyadari, terkecuali dengan 1 orang. Jika langit yang tadinya cerah sekarang mendung secara mendadak.
Sedangkan ke-empat anak yang ditatap seperti itu hanya meringis kecil karena mendapatkan wajah garang dari semua orang dan mereka ber-empat gelagapan sendiri, saat melihat wajah sedih dan ingin menangis pada little princess nya.

"Queen, maafkan kita ya." mohonnya pada Queen, yang tak lain adalah kakak sepupunya yang bernama Azka dan Reno.

"Iya... princess do not be sad." Alvin dan Arvin pun juga angkat suara untuk membujuk princess-nya.

"Please, maafin kita yahh... Nanti abang turuti keinginan Queen." ucap mereka ber-empat dengan sungguh-sungguh, dan Queen yang mendengar ucapan terakhir keempat abangnya menjadi ceria lagi. Seperti langit saat ini, yang tadinya mendung sekarang menjadi cerah lagi. Dan mereka semua baru menyadari keadaan aneh alam tadi.

Queensha's Life Story [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang