𝐗𝐋𝐈. 𝐖𝐘𝐋𝐋𝐓 𝐈𝐃𝐄𝐍𝐓𝐈𝐓𝐘 ༉‧₊

1K 139 36
                                    

Eleanor Wyllt;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Eleanor Wyllt;

Sudah berminggu-minggu lamanya keadaan tidak sama lagi. Aku tidak pernah berbicara dengan Dad setelah kejadian itu. Aku tidak lagi makan bersama kedua orang tuaku saat waktunya makan malam. Meenie-lah yang mengantarkan makananku ke kamarku. Mum juga sudah sering sekali mengajakku untuk berbicara empat mata dengannya, tetapi aku pasti akan selalu menolaknya. Hanya waktu untuk berpikir sendiri yang paling kubutuhkan sekarang.

Teriakan Dad saat itu membuatku dua kali lebih terpuruk. Aku akan pindah ke Ilvermorny ucapnya. Sekarang, aku sangat menyesali semua perkataanku ketika aku bilang aku ingin pindah saja ke Ilvermorny. Kali ini keinginanku berbeda. Aku ingin tetap bersekolah di Hogwarts. Aku ingin tetap bersama Draco dan menyemangatinya. Namun Dad tidak memberiku pilihan. Dia akan menyakiti Draco jika aku tak pergi.

Aku sedang memainkan cincin pemberian Draco di bawah penerangan lampu kamarku. Bersama senyuman samar, aku masih bingung dengan apa yang spesial dari cincin ini. Bisa saja Draco hanya melebih-lebihkan hal tersebut, karena itulah keahliannya. Bagaimana caranya agar dia mau menunjukkan hal spesial itu? Apa aku harus menggunakan sebuah mantra agar dia mau menunjukkan keistimewaannya?

Tetapi belum sempat aku mengambil tongkat sihirku, bunyi ketukan pintu yang cukup halus langsung bergema di telingaku. Aku menoleh dengan malas, berpikir itu pasti Mum yang masih berusaha membujukku untuk berbicara dengannya.

"Come in."

Seorang wanita masuk secara perlahan dengan senyuman manisnya. Benar itu adalah Mum. Ia beranjak mendekatiku dengan langkah kecilnya. Kali ini, dia tidak membawa apa-apa. Karena biasanya jika dia ingin membujukku, dia akan membawa manisan atau pakaian baru untukku.

"Halo, little pie," sapanya masih tersenyum. "Kau sedang apa?"

"Tidak sedang apa-apa. Lalu, ada urusan apa Mum ke sini? Jika masih ingin mengajakku berbicara, lebih baik Mum pergi. Karena aku tak akan mau."

"Eleanor, tolong jangan seperti ini. Saat itu ayahmu sedang sangat stres. Dia tidak berpikir sebelum mengatakan sesuatu."

"Dia terlihat baik-baik saja bagiku," balasku, berbalik memandang ke arah meja belajar.

Mum masih mempertahankan senyumannya. Dia bukanlah wanita yang mudah menyerah. Ia menyisir rambut pirangku dengan jari-jarinya yang kurus.

"Tidak apa-apa jika kau masih marah, little pie. Aku mengerti itu," Mum berkata, memutar tubuhku agar aku bisa menatap matanya. "Mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama jika kekasihku diejek oleh seseorang. Tetapi terkadang, kau harus mengerti bahwa pasti ada maksud tertentu di dalamnya.

"Ayahmu menyayangimu lebih dari apa pun itu, El. Dia takut anak satu-satunya akan hilang dari hadapannya. Kau harus tahu bagaimana ekspresinya saat kau datang ke dunia ini. Aku tidak pernah melihatnya sebahagia itu. Dia hanya ingin kau aman dan baik-baik saja. Tapi aku juga tahu bahwa caranya memberitahumu itu salah. Daniel bisa menjadi seperti itu terkadang, jadi jangan terlalu memikirkannya.

𝐌𝐄𝐑𝐋𝐈𝐍 𝐆𝐈𝐑𝐋 | 𝘥𝘳𝘢𝘤𝘰 𝘮𝘢𝘭𝘧𝘰𝘺.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang