Sudah beberapa bulan Sky sendiri, setelah sekitar dua tahun ditemani gadis yang kini dia sebut mantan. Hari-hari ini sudah kembali diisi oleh rutinitas pribadi saja, yang berbeda hanyalah statusnya sebagai mahasiswa baru dan seorang pekerja paruh waktu.
"Cuy, lu tahu tentang ini gak? Seru cuy, bisa ngobrol sama stranger gitu, siapa tau kan dapet kenalan?" ucap Angga sembari menunjukkan layar gawainya.
Yang dilihat Sky pada layar gawai Angga adalah aplikasi yang tak asing ia gunakan sehari-hari. Sky hanya tersenyum sambil kembali memalingkan wajahnya dari layar gawai Angga.
"Gue juga tahu lu pake aplikasi ini, tapi bukan itu. Jadi ada bot yang bisa kita pakai untuk chat sama orang asing, nih coba lihat dulu! Seru loh" ucap Angga kembali menunjukkan layar gawainya.
"Kan lu orangnya susah ngomong sama cewek, barangkali disini lu lebih gampang ngobrol. Dia kaya chatting biasa gitu, terus ga akan ketahuan lu siapa. Jadi identitas lu ga akan ketahuan juga." lanjut Angga sambil memulai percakapan di aplikasi tersebut.
Sky melihat kembali layar gawai temannya dan melihat Angga yang tampak senyum-senyum sendiri bertegur kata dengan orang asing di bot itu. Sayang, tampaknya Angga tidak begitu beruntung, hanya beberapa balasan saja sudah dilewatkan oleh orang itu.
"Haha, seru gimana? Baru aja dibales beberapa kali, terus dilewatkan, naas sekali kamu. Lagipula, menurutku paling isinya cuma orang-orang ga ada kerjaan saja." ucap Sky dengan sedikit sinis.
"Wah, liat aja lu ya, nanti gue dapet kenalan cantik pasti iri juga lu nanti." balas Angga dengan sedikit kesal.
"Yaudah lah, kayaknya memang bukan hoki gue dapet kenalan hari ini. Gue cabut dulu ya, Sky! Mau jemput cewek gue nih." ucap Angga sambil meninggalkan Sky.
"Sial memang anak ini. Dia masih punya pasangan, masih saja mencari kesenangan lain yang semu dan tidak pasti. Jika aku di posisinya, sudah cukup dengan pasanganku saja. Lagipula, buat apa mencari sesuatu dari hal yang tak pasti?" ujar Sky dalam hati.
Aktivitas sebagai mahasiswa baru dan pekerja paruh waktu cukup menguras pikiran dan energi baginya. Begitu pula hari ini, nampaknya Sky perlu sedikit hiburan untuk melepas penat.
Lalu, Sky membuka gawai sambil membuka aplikasi-aplikasi pada gawainya. Hingga akhirnya aku membuka aplikasi mengobrol yang kerap digunakannya.
Saat itu pula Sky teringat tentang bot yang Angga tunjukkan siang tadi. Disitu tertulis Anonymous Chat, sama seperti yang diperlihatkan Angga. Sepertinya menarik untuk dicoba, sekedar ingin tahu bagaimana cara kerja bot ini.
"Klik!" Sky menyentuh tulisan mulai pada bot itu.
"Looking for a partner..."
"Partner found"
Anonymous
Hai gw cwo
Sky
Gue juga cowok
Anonymous
Anjir
Your partner has stopped the dialog
Tidak hanya itu, selanjutnya juga tak kalah menyedihkan.
Anonymous
Hi, gue cewe
Sky
Hi, gue cowok
Anonymous
Akhirnya dapet juga cowok! Usia berapa? Asal kota mana?
Sky
S, 18, Bandung
Anonymous
Wah, inisial S meresahkan sekali, pasti kamu fakboi, apalagi dari Bandung.
Bye!
Your partner has stopped the dialog
Inisial namanya memang kerap kali dihubungkan dengan fuckboy, terlebih konon asal kota Sky yang juga dikenal dengan banyaknya fuckboy, duh! Padahal, untuk bicara dengan perempuan saja dia payah dan bisa tremor. Bagaimana mungkin dia layak disebut fuckboy?
Begitulah kurang lebih yang Sky alami saat bermain di bot ini. Namun, anehnya tetap saja akhirnya Sky jadi terbiasa bermain disini. Ya, dia sadar, dia termakan omongannya sendiri. Bodoh memang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise - Call Me Sky
Teen FictionBerawal dari pertemuan Sky dengan seorang gadis di sebuah bot "Anonymous Chat" di Telegram. Lalu, kemudian Sky terpilih untuk menjadi seorang Abang Online di panggung Role Play ini. "Terlalu semu untuk menjadi nyata, Terlalu jauh untuk sebuah panggu...