Rupanya dengan siapa kita merasa nyaman juga mempengaruhi ke seberapa sering kita berkomunikasi. Setidaknya itu yang dirasakan Sky. Ia tak banyak berharap dari apa yang terjadi di hari itu dengan teman virtualnya itu.
Setelah ucapan selamat ulang tahun Sky dengan nyanyian sederhananya, percakapan berlanjut lagi dengan basa-basi perkenalan sederhana.
"Hmm.. Dari cara kamu bicara, kamu anaknya serius ya kalo diajak bercanda?" Kata Sun menanggapi sikap kaku Sky.
"Profilnya gambar bunga, kamu suka bunga?" Tanya Sun melanjutkan percakapan.
"Iya, aku hobi tanam bunga. Siapa tau nanti punya pasangan, aku tinggal metik langsung buat hadiah buket bunga, haha" Balas Sky diikuti candanya.
"Dih, bener banget, sweet banget sih. Ga perlu beli jadinya, tanpa campur tangan orang lain." Balas Sun.
"Kamu orang Bandung kan? Bisa bahasa sunda dong ya?" Lanjut Sun.
"Iya, aku orang Bandung. Sunda? Bisa" Balas Sky.
"Ajarin! Coba kamu VN perkenalan bahasa sunda, nanti aku ikutin" Balas Sun.
"Yaudah, istirahat aja dulu sekarang. Nanti siang lah ya, ga tidur-tidur kalau sekarang lanjut, haha" Balas Sky.
"Jadi nanti daring mata pelajaran bahasa sunda ya. Materinya siang, kumpulin tugasnya juga nanti" Lanjut Sky.
"Iyaa, maunya juga gitu. Nanti dikumpulin kalo materinya udah ada. Pengen aja denger bahasa sunda gitu" Balas Sun.
"Persiapan kalo punya pasangan orang sunda ya? Haha" Jawab Sky sambil bercanda.
"Dih, kode atau gimana nih? Haha, canda. Engga sih aku cuma pengen belajar aja" Jawab Sun.
"Ga salah kan mau belajar? Soalnya ga semua yang beda daerah mau ngajarin bahasa daerahnya" Lanjutnya.
"Eh, kode apaan? Iya, boleh aja. Tapi aku ajarin sebisanya aja ya" Jawab Sky.
"Canda doang ah, haha. Serius terus deh ini calon dosen. Haha." Balas Sun sambil bercanda.
"Yaa.. Siapa tau kan. Bercanda, nanti jadi beneran? Kan sering yang begitu, haha" Balas Sky.
"Omongan dan ketikan awalnya kan dari pikiran. Yang ada di pikiran kita juga bisa jadi doa loh, haha" Lanjutnya.
"Dih, maksa banget, haha. Yaudah deh, aku duluan ya. Udah cape banget. Tidur yaa" Ucap Sun.
"Oh, oke. Wilujeng wengi ya" Jawab Sky.
"Itu artinya selamat malam" Lanjutnya.----
Malam ini berbeda.
Aku menemukan sosok baru yang tak biasa.
Hanya dalam hitungan jam, aku merasa akrab.
Hal yang tak biasa bagiku.
Seolah aku bertemu dengan orang yang tepat.
Ah, sial.. Aku berpikir terlalu jauh.
Lagipula, aku baru kenal kemarin.
----"Hai, ada kelas ga kamu? Lagi apa?" Tanya Sky pada siang harinya.
"Udah tadi pagi. Sekarang lagi makan siang. Kamu ga tidur siang? Tidur gih!" Jawab Sun.
"Engga, kamu kalo mau tidur silakan ya" Balas Sky.
Setelahnya, tak ada balasan dari Sun. Sky juga tak banyak berpikir ini itu, ia pikir mungkin Sun sedang sibuk dengan tugas sekolah, atau pekerjaan rumah, atau mungkin asyik berbicara dengan temannya.
"Haha, engga dong!" Tiba-tiba Sun membalas saat sore hari.
"Oh, iya. Dari mana aja?" Tanya Sky singkat.
"Kenapa? Tumben nyariin." Balas Sun.
"Habis makan aja ke depan. Temen-temen minta traktir. Haha" Lanjutnya.
"Gimana atuh, dosennya gak profesional nih. Mana materinya? Kok telat" Lanjutnya mengalihkan topik.
"Ah, lagian mahasiswanya juga daritadi ga ada" Balas Sky dengan alasannya.
"Lah, terus aku apa dong?" Balas Sun.Merasa memiliki janji yang belum diselesaikan, Sky akhirnya merekam materi wawanohan seperti yang dijanjikannya.
"Nih, nepatin janji" Ujarnya.
Setelahnya, ia juga menjelaskan maksud dan arti dari tiap kalimat. Karena, sikap kaku dan juga pikirannya yang menanggapi Sun ingin belajar seperti seorang murid membuatnya memberi materi wawanohan itu dengan detil.
"Nanti aku coba deh. Emang paling the best gurunya aku" Kata Sun.
"Ada yang masih mau ngajarin virtual gini ya ke aku, haha. Rela nulis panjang gitu lagi" Lanjutnya.
"Terus gimana lagi, masa aku cuma kirim VN aja tanpa dijelasin. Nanti gak paham artinya dong?" Balas Sky.
Tak lama dari itu, sementara Sun mencoba untuk mengikuti apa yang diajarkan padanya, pembicaraan pun berlanjut ke obrolan sederhana seputar kehidupan pribadi masing-masing. Dan seperti biasa, Sun menghilang dari percakapan tanpa pamit.Seperti biasa Sky tak punya lawan bicara saat itu. Meskipun seringkali ditinggal di setiap percakapan, rupanya ia masih juga tak merasa kapok. Padahal, biasanya Sky sangat cuek pada orang yang tidak terlalu peduli dengannya. Ia berpikir untuk menyapa Sun kembali. Namun, tak lama setelah itu tiba-tiba ada pesan masuk untuknya.
"Aku udah bisa dooong! Hahaha" Kata Sun menyapa tiba-tiba.
"Eh, sebelumnya aku pernah VN ke kamu belum sih?" Lanjutnya.
"Belum. Kemarin di bot kita cuma share ID. Terus di chat ini juga kayanya cuma aku yang VN nyanyi HBD" Balas Sky.
"Eh, belum pernah ya? Oh, OK. Sebentar aku VN janji aku tadi" Balas Sun.Ting! Pesan masuk ke gawai Sky. Ternyata, benar saja Sun mengirim rekaman suara perkenalan dirinya seperti yang dijanjikan. Walaupun sederhana, Sky merasa dihargai saat itu. Wajar saja, ia jarang dekat dengan perempuan karena dianggap dingin dan kaku. Namun, berbeda dengan Sun. Sun adalah perempuan yang banyak bicara dan tak ragu memulai percakapan dengan laki-laki seperti Sky.
"Wah, pelafalannya udah bagus sih ini. Tinggal logatnya aja yang belum." Balas Sky menanggapi rekaman suara Sun.
"Ini sih suara-suara yang bagus kalo nyanyi. Haha" Lanjutnya dengan sedikit bercanda.Bukan Sun kalau tak mudah mencairkan suasana. Seolah ada saja tingkah dan hal yang dapat dijadikan sebagai topik pembicaraan. Begitupun hari itu, tak sadar Sky dan Sun asyik bertukar pesan hingga jam 11 malam.
"Aku tidur duluan ya, udah ngantuk" Kata Sun.
"Pesanku, tidurnya jangan senyum-senyum ya! Oh iya, selamat tidur itu bahasa sundanya apa?" Lanjutnya.
"Kamu juga jangan senyum-senyum. Haha" Balas Sky dengan canda.
"Wilujeng kulem. Kulem itu tidur. Atau, bisa juga wilujeng wengi. Wengi itu malam" Lanjutnya.
"Wilujeng kulem ya" Lanjut Sky mencontohkan dengan rekaman suara.
"Iya, duluan ya, pak." Balas Sun.
"Pokoknya, kalau aku ga pinter bahasa sunda, salahin dosennya ya" Lanjutnya.Sky hanya tersenyum membaca pesan itu. Dia tersenyum diikuti raut wajah yang penuh tanya. Seolah ada hal yang ia sembunyikan dibaliknya.
"Sial, kenapa aku harus ditakdirkan berkenalan dengannya?" Ucap Sky dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise - Call Me Sky
Teen FictionBerawal dari pertemuan Sky dengan seorang gadis di sebuah bot "Anonymous Chat" di Telegram. Lalu, kemudian Sky terpilih untuk menjadi seorang Abang Online di panggung Role Play ini. "Terlalu semu untuk menjadi nyata, Terlalu jauh untuk sebuah panggu...