"CECILIA AYRA PULAANG YUHUUUU!!"
BUGH!
Sebuah bantal sofa mendarat indah di depan wajah gadis itu, "Berisik lo, setan!" ucap sang abang
dengan jengkel ia memungut bantal yang berada tak jauh dari nya lalu melempar balik kearah sang pelempar tadi.
"KYAAAAA AWAS LO BANG-SAT!"
"ADUH!" tepat sasaran, "BUNDA, TOLONG LAH ANAK BUNDA YANG TAMPAN INI!"
"ITU APA TERIAK-TERIAK? BUNDA LAGI MASAK DI DAPUR!" jawab sang bunda.
"AYRA, SATRIA, BUNDA! BISA DIAM NGGA, AYAH LAGI SAKIT GIGI!"
"SAKIT GIGI KO IKUTAN TERIAK!" seru ketiga penghuni rumah lain nya.
Jika bukan karna orang penting bagi komplek, mungkin saja satu keluarga ini sudah diusir dari sini. keluarga yang selalu ribut tiap hari nya, keluarga yang pasti nya sangat bahagia jika dilihat dari keseharian yang mereka lakukan.
Satria sang Abang juga Cecil sang adik yang selalu bertengkar, Ayah dan Bunda yang sangat romantis, juga satu paket komplit yang pasti nya jarang ditemui di keluarga mana pun, yaitu, waktu bersama yang begitu banyak.
"Bunda, akh, Gigi ayah tambah sakit," seru ayah sambil memegang sisi kiri pipi nya yang sudah membengkak, lalu melangkahkan kaki nya ke arah dapur.
Bunda menoleh pada kedua anak nya, "Kalian sih berisik!"
"LOH KOK —"
BUGH! satu lemparan bantal lagi mampu menutup rapat mulut Cecil yang hendak berseri keras.
"Bisa bicara pelan - pelan ga?"
"Iya-iya!"
"Ngga usah ngegas gitu dong!"
"IYA SANTAI!"
"LO AJA NGGA SANTAI!
"LO DULUAN YANG MULAI!"
"ELO!"
"LO -"
"DIAAAMMM!!"
semua nya terdiam. "Ayra ganti baju ke atas, Satria bersiin PS kamu abis itu mandi, Ayah masuk kamar pakai koyo! bunda mau lanjut masak. Sempet ada ribut-ribut lagii ..."
Wanita setengah baya itu mengedarkan pandangan nya keseluruhan penjuru rumah, "Kalian berdua bunda suruh bersihin rumah selama seminggu tanpa bantuan bibi!"
"HA - ha, hehe, maap hampir aja," Cecil menutup mulut nya yang hampir saja keceplosan untuk bersuara keras lagi.
Satria memutar bola mata nya malas, "Iya bund. yaudah satria masuk dulu,"
"Iy - EH SATRIA KAMU BERSIHIN PS KAMU DULU SANA!"
"NANTI AJA BUN. GERAH, MAU MANDI!"
"TAPIKAN -"
"BUNDA JANGAN BERISIK JUGA!" seru ayah yang sudah menahan sakit giginya setengah mati.
✨✨✨
"Abang ayoooo kerumah kakeek sama nenek!"
"Ck, ngapain sih, de? lagian kakek sama nenek jam segini udah tidur. jangan ganggu mereka deh!" ucap Satria.
Cecil mengembungkan pipi nya, kesal pada Satria yang tak kunjung mau diajak berkunjung kerumah nenek. padahal dia punya misi tersendiri, dan itu hanya sang kakek yang bisa membantu.
"Bang, ayo ih. nanti gue bicara deh sama kak Antary buat maafin lo, yaa?"
Satria tampak berpikir sebentar, "Lo ngapain sih mau kerumah kakek jam segini? ini udah malem!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIORITAS
Teen FictionJika langit gelap menjadi pertanda akan datang nya hujan, maka jika ada Cecil berarti menjadi pertanda akan datang nya Arga. Arga datang bukan untuk hal yang romantis, tetapi untuk hal yang bisa dibilang begitu dramatis. menyita Make-up dan barang-b...