Cecil memutar mata nya malas, buaya jantan di depan nya ini tak kunjung mau memberikan jalan pada nya untuk ke kantin, sedangkan kinara dan Mila sudah lebih dulu dia lepaskan.
"Mau lo apa si?" tanya Cacil.
"Lo. gimana?"
Cacil mengubah ekspresi wajah nya menjadi datar, "Dua ratus ribu, minggat dari depan gue!" gadis itu mengeluarkan dua lembar uang seratusan dan memberikan nya pada Buaya didepan nya ini.
"Lo pikir gue miskin, Cil? Bapak gue tambang batu bara, Emak gua pengusaha. disogok segini ga bakal mempan, maaf."
nama nya Egi, Egino Galmalik nama panjang nya. Cowo perusuh yang punya hobi 'mengganggu Cecil'. Dosa apa Cecil sampai-sampai di dekati oleh laki-laki seperti Egi.
"Iya, bokap lo yang jadi kuli batu bara nya, Nyokap lo pengusaha, pengusaha Cilok tapi," ucap Cecil. "Sekarang Kasih gue jalan! Awas!"
Cecil mendorong Dada Egi, melewati laki-laki buaya didepan nya ini setelah memberikan tatapan sinis nya.
"Astagfirullah, itu cewe mulut nya berbisa juga ya? tau-tau aja kalau bapak gue cuma kuli, emak gue dagang cilok." Egi mengusap dada nya pelan.
beberapa menit kemudian ia teringat sesuatu, ia berbalik mengejar dan meneriaki nama Cecil, "WOI CECIL! UANG DUA RATUS RIBU NYA MANA KAMPRET?"
👁️👄👁️
"Dua mangkok bakso, tiga esteh, satu salad buah, tiga pentol," hitung Kinara.
"Masih kurang?" tanya Cecil pada laki-laki disampingnya.
"Masih!"
"Apa lagiiii?"
"Uang dua ratus ribu nya, lah!"
"WHAT?! LO LAPER APA GA TAHU DIRI SIH SEBENERNYA?"
"Wih, santai dong. yang bayarin ini kan calon istri gue, kenapa malah babu nya yang ga terima?" jawab Egi pada Mila.
Mila yang mendengar itu langsung mengambil semangkok baso dan bersiap-siap mengguyurkan nya pada laki-laki yang tidak tahu diri di depan nya ini.
"Etdah," Egi menahan mangkok tersebut.
Mila mendengus, "Gue bukan babu nya Cecil ya! gue sahabat nya! sa-ha-bat-nya!"
"Bodo!"
"Lo! -"
"Boleh gue duduk disini?"
Cecil dan Kinara memutar mata nya malas, urusan dengan Egi belum juga selesai. sekarang malah ada Dimas yang sebentar lagi akan menimbulkan masalah baru.
"Boleh ko! iyakan kinaraaa?" goda Mila.
"Ga!"
Kinara beranjak dari duduk nya, tidak ada Kinara jika ada Dimas. itu prinsip nya. Ia juga menarik tangan Cecil untuk menjauh, sayang nya tangan Cecil ditarik paksa oleh Egi yang mengakibatkan Cecil hilang keseimbangan dan jatuh disambutan -
"Arga?"
Bruukk! Arga melepaskan sambutan nya.
"What the? Cecilia Ayra ebeb gue!" teriak Egi heboh. "Heh! lo biadab banget jadi cowo, udah tahu dia nenek peyot, lo jatuhin gitu ya tambah peyot dong dia nya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENIORITAS
Novela JuvenilJika langit gelap menjadi pertanda akan datang nya hujan, maka jika ada Cecil berarti menjadi pertanda akan datang nya Arga. Arga datang bukan untuk hal yang romantis, tetapi untuk hal yang bisa dibilang begitu dramatis. menyita Make-up dan barang-b...