Menerima kedatangan beberapa masyarakat kelas bawah yang berasal dari golongan pedagang di kediaman milik keluarga Moriarty di kota Durham, sudah menjadi rutinitas terbaru Albert sejak satu minggu belakangan ini semenjak pulang kemari. Para pedagang itu datang untuk mengambil bantuan uang yang dijanjikan oleh Albert, sebagai sumbangan untuk membantu bisnis mereka yang hancur akibat rangkaian kejadian aneh yang menimpa tempat mereka berusaha.
Tentu saja kejadian aneh itu bukan terjadi karena sebuah nasib buruk belaka. Kejadian yang mereka alami adalah buah dari keserakahan seorang bangsawan yang menginginkan lahan mereka mencari nafkah. Mereka adalah para pedagang yang biasa berjualan di wilayah tengah kota. Tepatnya di wilayah yang sempat mengalami sengketa dengan sebuah perusahaan properti besar dari London bernama Global Property. Sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis properti di Inggris.
Semenjak kematian sang pemilik, Viscount Harrington dalam sebuah kecelakaan kecil ketika ia mengunjungi sebuah pesta yang diadakan oleh bangsawan setempat. Disertai kematian istrinya yang mendadak dalam perjalanan pulang dari Durham ke London. Nasib perusahaan saat ini di rundung oleh kekacauan. Ketiadaan ahli waris, disertai dengan tak ada satupun orang yang mau menduduki posisi sebagai pemimpin perusahaan itu dan tidak ada siapapun yang berminat untuk membelinya. Membuat masa depan perusahaan itu semakin tidak jelas.
Kondisi semakin diperparah ketika sebuah skandal besar menyeruak ke masyarakat. Menurut koran yang beredar, berdasarkan penuturan seorang informan yang enggan disebutkan namanya, selama ini perusahaan yang bergerak di bidang properti itu melakukan permainan kotor dengan cara mengintimidasi warga untuk mendapatkan hak atas tanah tanah yang mereka dapatkan selama ini.
Dengan begini, tidak ada bangsawan mana pun yang mau mengasosiasikan diri mereka pada perusahaan itu. Dan jika dibiarkan lebih lama lagi, perusahaan itu akan tutup.
Oleh karena kematian sang pemilik yang dianggap sangat mendadak, diikuti oleh skandal yang menyangkut bangsawan tersebut berbuat curang kepada masyarakat kalangan bawah mencuat di publik. Semua orang dari berbagai kalangan di Negeri ini mulai mengasosiasikan kejadian ini dengan kisah 'Sang Bangsawan Kriminal', sebuah mitos belakangan ini mencuat. Sehingga hal ini menjadi sebuah topik hangat pembicaraan dimana mana, dan teorinya beberapa kali dimuat di surat kabar harian.
Tapi itulah yang -Albert yakini- William inginkan. Jika nama 'Sang Bangsawan Kriminal' semakin lama semakin melambung tinggi, diharapkan para bangsawan yang hendak berbuat semenamena kepada rakyat kecil akal berfikir dua kali untuk melakukannya, atau yang lebih baik lagi : Dengan begini rakyat Ingris akan terang- terangan menentang sistem kasta sosial yang sudah selama ini medarah daging di Negara ini.
Sehingga, dunia yang diisi oleh orang orang yang mewajarkan ketidakadilan yang menimpa orang lain atas nama kelas sosial yang mereka pegang dapat hilang seperti yang mereka harapkan.
Albert duduk di kursinya, menatap genangan teh yang dihidangkan oleh Louis, salah satu adik angkat yang dicintainya melebihi adik kandungnya sendiri. Ia mengucapkan terima kasih dan tanpa menunggu lagi meneguk cairan berwarna coklat kemerahan itu.
"Enak seperti biasa, terima kasih ya Louis." Puji Albert yang memekarkan senyuman di bibir si mata empat, "Ayo bergabung dengan ku disini. Jangan berdiri terus, tidak enak jika hanya aku yang duduk disini. Rasanya seperti seorang majikan saja."
Si pirang itu pun menurut.
Kini mereka duduk di satu meja yang sama, saling berhadapan di ruang tamu. Semula, mereka tidak mengucapkan sepatah kata apapun, selayaknya sibuk dengan pikiran masing masing. Tapi Louis tau bahwa Albert yang tampak tenang menikmati hidangan teh saat ini diam diam sedang menunggu dirinya berbicara. Oleh karena itu, Louis pun akhirnya buka mulut
KAMU SEDANG MEMBACA
Restless | Albert x OC
FanfictionWARNING : ALBERT X OC, OOC, HISTORICAL INACCURACY RE-WRITE! DISCONTINUE! Encounter and Haunted Sequel. Selayaknya jika semua ini berakhir. Dunia yang kejam dan penuh sandiwara ini tidak akan mengizinkan mereka untuk bertemu lagi. Story © Silver...