[A Jaeyong Story]
***
ADYA baru saja duduk di kursi kerjanya beberapa menit lalu setelah mengcopy beberapa dokumen dan menyerahkannya pada pimpinan bagian, ketika sebuah panggilan masuk melalui sambungan internal kantor. Ia disuruh ke ruangan direktur. Sekarang juga.
Adya mendengus, ke ruangan direktur berarti dia harus menemui Ardanu. Ia tidak habis pikir, untuk apa Ardanu memanggilnya? Padahal ia bukan bawahannya langsung. Namun akhirnya wanita bertubuh mungil itu menuruti perintah itu.
Yah, aku nggak bisa membantah kan? Batin Adya sambil melangkahkan kaki meninggalkan ruangannya.
Tok tok tok!
"Masuk!" Sebuah suara menjawab dari dalam ruangan. Suara yang sangat amat Adya kenal.
"Bapak manggil saya?" Ucap Adya ketika sudah berada di dalam ruangan sang pimpinan. Ia berusaha bersikap seformal mungkin.
Ardanu berdehem sejenak, ia meninggalkan urusan dengan dokumen yang sedang ia tanda tangani untuk mendekat ke arah wanita yang masih ia anggap sebagai kekasihnya.
"Nggak usah terlalu kaku gitu Dy. Sini duduk," ajak Danu ke kursi sofa tempat dia biasa menemui tamu rekanan bisnisnya.
Adya menurut, ia mengambil tempat yang berseberangan dengan Danu. Membuat sosok pria tampan dengan stelan jas hitam itu menghela napas.
Danu akhirnya pindah tempat duduk di sebelah Adya.
"Dy, kemarin aku lihat kamu dijemput sama Jay. Apa kalian bener pacaran?" Danu to the point.
"Maaf Mas, aku nggak mau ngomongin masalah pribadi di kantor.."
"Oke kalo gitu ayo kita keluar, kamu mau kemana? Ke tempat makan favorit kita dulu?" Sahut Danu cepat sebelum Adya sempat menyelesaikan ucapannya.
"Nggak Mas, nanti jadi omongan orang. Apa kata mereka nanti kalo lihat aku jalan bareng sama Direktur KS Corp. Calonnya Mas Danu pasti marah, bukan begitu?"
"Dy, please... Biarkan aku jelasin semuanya,"
"Mas, udah nggak ada yang harus dijelasin. Aku udah anggep antara kita udah selesai."
"Kenapa? Karena sekarang kamu udah sama Jay?" Danu mengeraskan rahang ketika menyebut nama sepupu dari sahabat karibnya.
Adya menatap tepat pada kedua mata mantan kekasihnya, lalu mengangguk.
Danu mengepalkan tangan, ia tampak begitu emosi melihat wanita yang masih ia cintai mengakui telah bersama pria lain. Terlebih orang itu adalah sosok yang selama ini sudah ia anggap seperti adik sendiri.
"Sejak kapan Dy? Aku sempat dengar dari beberapa orang, tadinya aku nggak mau percaya. Jay nggak mungkin merebut pacarku, tapi kemarin sore aku lihat sendiri kalian boncengan dan kamu memeluknya Dy." Ada sorot kecewa pada mata sang direktur muda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(✓) Aku Pilih Kamu!
Nouvelles"No Way Back" Jaeyong Lokal AU #genderswitch #jaeyong