⑴BEAUTIFUL STRANGER [END]

- Day 2 -

Ibu bilang, aku buta.

"Permanen," Ayah menambahkan dengan suara kecil.

"Seperti spidol?"

Kurasa tidak, karena mereka hanya diam.

Lagi pula spidol permanen masih bisa dihilangkan jika kalian menambalnya dengan spidol biasa.

Namun mataku, dia tidak bisa ditambal.

"Jadi kapan aku bisa melihat lagi?"

Ibu dan Ayah tidak bilang apa-apa. Kurasa mereka sedang murung saat ini karena aku mendengar helaan napas lelah dari diri mereka masing-masing.

Tidak yakin juga sih jika mereka benar-benar murung karena akhir-akhir ini mereka selalu melakukan itu. Apa itu kebiasaan baru mereka ya?

Aku juga tidak bisa melihat wajah mereka untuk membayar rasa penasaranku karena sekarang semuanya jadi gelap.

Aku dulu takut kegelapan, tapi sekarang sepertinya biasa saja karena aku mulai terbiasa dan aku mulai mengerti bahwa monster itu tidak ada.

"Sayang, dengarkan Ayah. Dokter bilang ...."

Kedua tangan Ayah mencengkeram erat kedua bahuku yang kecil dan Ayah mulai memberitahu tentang apa yang terjadi padaku.

Aku merasa sangat bangga ketika mereka memberitahuku segalanya tanpa ada yang harus ditutup-tutupi. Umurku baru delapan tahun hari itu, dan aku merasa sangat hebat karena aku paham dengan maksud mereka.

Jadi intinya aku tidak akan bisa melihat sampai aku mendapat mata lain untuk kembali melihat.

Aku penasaran kapan aku bisa memiliki mata lain? Dan dari mana asalnya? Apa orang-orang di rumah sakit ini mencongkel mata pasien mereka dengan paksa? Atau mereka bersujud sambil memohon-mohon kepada pasien mereka agar memberikan kedua matanya secara sukarela dan kemudian mencongkelnya?

Aku tidak tahu.

Tapi yang jelas, aku hanya perlu menunggu sampai mata lain itu datang kepadaku.

ฅ^•ﻌ•^ฅ
December 21st 2020
ニャン