[44]- Filosofi Berjuang

369 35 28
                                    


Hallo apakabar kalian?
Ada yang tau lagu di drama apa nih diatas? Enak banget ya.

Oh iya, sebelum baca jangan lupa follow adellaae24 supaya kalian gak ketinggalan update an dari gue.

Sorry telat update. Ada kendala sedikit. Masih nunggu lanjutan nya?

Happy reading ❤️🤗

Berjuang itu bukan cuma ngejar doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjuang itu bukan cuma ngejar doang. Tapi yakinin perasaan Lo. Siap nggak buat tanggung konsekuensi yang Lo dapet setelah dia ngelirik usaha Lo itu.

Semesta kadang sejahat itu bro.
***


"Assalamualaikum, Tante".

Revan menyalami mamah Shilla. Wanita itu tersenyum saat melihat Revan datang pagi-pagi sekali.

"Eh Revan? Waalaikumsalam. Cari Shilla ya?".

Revan mengangguk, "iya Tante,Shilla nya ada?".

"Ada kok. Lagi siap-siap diatas. Bentar ya Tante samperin dulu anaknya".

Revan tersenyum lalu mengangguk. Wanita itu pergi keatas hendak menemui Shilla. Revan meminum segelas air putih yang tadi dihidangkan untuknya. Menatap kembali rumah Shilla. Sudah lama ia tak mengunjungi tempat ini. Padahal rumahnya sangat dekat.

Revan mengecek jam tangannya. Masih setengah jam lagi sekolahnya ditutup. Lalu ia menatap kearah wanita yang barusaja turun dari lantai atas. Cowok itu berdiri hendak menghampiri mamah Shilla.

"Anaknya nggak mau, katanya ada janji sama Cindy buat berangkat bareng. Maaf ya van".

Revan tersenyum lalu mengangguk.

"Nggak papa kok Tan, kalau gitu Revan duluan ya tan, Assalamualaikum".

"Waalaikumsalaam".

Revan menyalami punggung tangan Wanita di depannya. Clara jadi merasa bersalah. Tidak biasanya Shilla menolak ajakan Revan. Biasanya gadis itu langsung antusias kalo Revan menjemputnya. Sekarang senyum pun tidak diberikan sama sekali.

Revan berbalik berniat berangkat. Namun panggilan Clara menghentikan langkahnya. Cowok itu berbalik lalu menatap Clara kembali.

Clara menghampiri cowok itu lalu memegang pundaknya.

"Tante nggak tau ada apa diantara kalian. Tapi Tante minta cepat selesaikan baik-baik ya".

"Iya Tan, semua salah Revan. Revan akan perbaiki semuanya".

Clara tersenyum lalu mengangguk. Cowok itu pamit dan menghampiri motornya.

Shilla melihat Revan menaiki motornya dari balkon kamarnya. Tangannya mengusap air mata yang barusaja keluar dari kedua matanya tanpa izin. Gadis itu meremas roknya agar suara tangisnya tidak terdengar oleh siapapun.

[WPS#1] Shillavand [REVISI]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang