Sunghoon - Pacar

741 71 2
                                    

"Huhh.."aku menghela napas kesal lagi dan lagi.

Aku sedang duduk disebuah cafe, menunggu seseorang yang tak kunjung datang.

Cklekk

Sontak aku menolehkan kepala mendapatkan seseorang yang telah kutunggu sekitar 1 jam 30 menit yang lalu, senyum ku mengembang seketika melihat nya.

Ia berjalan menuju arahku dengan cepat aku merubah raut wajahku menjadi datar.

"Maaf"singkatnya sembari menarik kursi di depanku lalu duduk, aku berdengus kesal.

"Kakak dari mana sih, kok lama banget"ucapku cemberut.

"Gue ada urusan tadi"ucapnya meminum minuman yang telah ku pesan tadi.

"Urusan apa? Penting banget ya? Kenapa ga kabarin dulu?"tanyaku berturut-turut, ia menatap ku melas seakan tak mau menjawab pertanyaanku lalu memalingkan pandangan kearah luar cafe.

"Gausah baperan gue cuman telat bentar."ucapnya membuat hatiku mencetos, bagaimana tidak dia Park Sunghoon pria yang sedang disandang dengan status pacar ku kurang lebih 2 bulan ini berkata seakan disini aku yang salah.

"Tapi.."aku sudah tidak tau lagi harus berkata apa, mulutku yang biasanya mengoceh ini seakan tidak mau terbuka mengeluarkan sepatah kata pun.

"Buruan gue masih ada urusan"apa yang membuatnya begitu ingin pergi dari sini?

Cklek

Bunyi pintu cafe terbuka tapi tidak membuat pandanganku beralih aku hanya menunduk menatap lantai cafe yang biasanya aku dan kak Sunghoon datangi.

"Kak Sunghoon"Mendengar suara seseorang membuatku menileh kearah suara tersebut. Gadis?

Gadis itu berjalan cepat kearah ku dan-tidak ia berajalan kearah sunghoon lalu ia menggandeng tangan Sunghoon-yang berstatus pacarku. hei! Apa-apaan ini aku yang apcarnya saja tidak berani menggandengnya dan dia..

"Kak Sunghoon lama banget sih, pengap tau didalem mobil"ucapnya melirikku.

"Oh! Hai temennya kak sunghoon ya? Kenalin Safina tunangannya kak Sunghoon"ujarnya menjulurkan tangan kepadaku.

Sakit.

Aku meremas kuat ujung bajuku menahan tangis yang bisa saja pecah. oh ayolah jangan sekarang.

"Ma-maksudnya?"tidak aku tak bisa menahan nya lagi.

"Gu-gue bisa jelasin..."ujar kak Sunghoon gugup.

Menghembuskan napas kasar aku beralih menatap kak sunghoon. "Oh...jadi ini urusan yang kakak bilang, penting ya?"ucapku tertawa garing."Iyalah. kan tunangan berarti calon istri dong? Wahh selamat ya untuk kalian semoga langgeng sampe maut memisahkan".ujarku melangkahkan kaki keluar dari cafe.

"Maaf.."samar-samar aku mendengar kak sunghoon bicara pelan bahkan aku hampir tak mendengarnya.

o0o

"Hiks...te-tega banget sih sama gue, kalo dari awal ga niat ga usah nembak gue kali..hiks.."

Gledar!!

Suara petir dihuyur hujan yang mulai menghuyur badanku, tapi..aku tak merasakan air setetes pun mengenaiku.

Mendongakan kepala kedua mataku mendapatkan sepasang mata  yang sangat aku kenal bahkan aku selalu membayangkan kedua manik mata ini disaat sang pemilik tak berada didekatku.

Park Sunghoon.

Untuk apa dia disini? Apa yang dia lakukan?

Ia mendekap tubuhku membawaku kedalam pelukankan membiarkan payung yang ia bawa melindungiku terjatuh dan baru terasa air hujan itu mengenai tubuhku. tapi yang ku rasakan adalah sebuah kehangatan.

"Maaf...maaf buat lo lagi-lagi kecewa sama gue"ucapnya masih memeluk tubuhku, bahkan ia mengeratkan pelukannya seakan tak membiarkan aku pergi dari nya.

"Sebenernya ini semua bukan kemauan gue, gue terpaksa kalo bukan karna perusahaan papa gue bangkrut gue gaakan mau dijodohin kayak gini, jadi dingin kayak gini sama lo, cuekin lo, bentak lo...."

"Tapi...lo harus tau satu hal yang pasti ga akan pernah berubah rasa sayang gue ke lo."

"Jangan pergi, gue ga siap...."

Aku hanya terdiam menyimak semua ucapan yang ia lontarkan.

_ENHYPEN_
-AS-

_ENHYPEN_-AS-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Si pacar-


Hai..
Cuma mau bilang,gue yg ngetik
gue yang baper woi!!

Dah.

ENHYPEN A$Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang