O2

4.7K 613 68
                                    

Note:
Bahasa Indonesia: tulisan miring.

Pagi hari berikutnya...

(Name) masih tertidur di atas kasurnya.

Shinobu, Kanao, dan semua yang ada di kediaman kupu-kupu kecuali trio kamaboko sudah berusaha membangunkan (name).

Tapi yang namanya kebo, (name) engga bangun-bangun sampai akhirnya Amane datang dan bangunin (name).

Ehem, tarik napas, buang... (NAME), BANGON CEPET DAH PAGI! KALO GA BANGUN NANTI GW SERET KE AIR TERJUN DI TEMPAT PAK GYOUMEI LOH!” Teriak Amane sekeras toa.

Anying! Kaget tau, suara lo segede toa tau ga?! Jangan seret gw weh. Air terjun tempat pak Gyoumei kan dingin, ga mau. Ntar aja pas udah latihan pillar, udah siap mental dan nyawa juga soalnya” pekik (name) kaget,lalu ia terjatuh dari atad kasurnya dengan tidak elit.

“Siapa suruh dari tadi ada yang bangunin pake cara lembut kamu ga bangun-bangun ya sudah aku yang bangunin, kebetulan tadi aku kesini nyari kamu trus Mbak Nobuk bilang kamu belum bangun ya sudah aku bangunin.” ujar Amane acuh.

“Ya saja, aku mandi dulu.”

•••

“Amane, kamu tau enggak trio kamaboko ada di mana?”

“Ada di tempat pelatihan, kenapa?”

“Hehe, pengen liat Tanjirou, dia kan husbuku juga, nonton siaran langsung kan lebih seru” cengir (name) lalu pergi ke tempat pelatihan diikuti Amane.

Setelah sampai di tempat pelatihan, (name) pun membuka pintunya lebar-lebar dengan tidak perperikepintuan.

“Ohayou minna!”

“Ohayou (name)-san” sapa trio kamaboko.

Kanao tersenyum dan menghampiri (name) lalu memeluknya, (name) pun membalas pelukan Kanao.

Kanao menarik tangan (name) dan menunjuk pintu tempat pelatihan.

(Name) pun mengikutinya dengan wajah herman—eh heran maksudnya.

“(name)-sama syukurlah kamu sudah sadar” Kanao membuka pembicaraan.

“Ya! Oh ya Kanao-chan, juga enggak perlu terlalu formal ke aku” (name) tersenyum lembut pada Kanao.

“Ha'i, k-kalau begitu bagaimana dengan (name)-chan?"

“Boleh banget, Kanao-chan ayo kita kembali, aku akan membantumu!” (name) nyengir lebar.

Kanao mengangguk lalu kembali mengenggam tangan (name).

“Yo wassap, Zenitsu, Tanjirou, dan Inosuke. Aku dan Amane disini akan membantu kalian latihan” (name) mengangkat jempol ala bapak bapak foto.

“Bukankah (name)-san baru sadar kemarin setelah pingsan selama seminggu?” Tanjirou menatap (name) khawatir.

“Jangan meremehkanku ya, aku ini kuat tau, kita mulai latihannya.”

•••

Setelah pelatihan trio kamaboko selesai, (name) dan Amane berjalan-jalan.

Awalnya (name) mau ke toko dango, tapi Amane malah mengajaknya ke kediaman Pillar Air alias kediaman Amane juga.

Ngapa sih ngajak-ngajak gw ke kediaman elo? Gw tuh pengen makan dango tau gak?!” Pekik (name) dongkol lalu ngebacot sepanjang jalan sambil diseret Amane

Amane sok cuek aja dengerin cocotan (name), walaupun dia lama-lama juga gedek dengan bacotan (name).

Heh! Jawab kek... Kacang mahal ommmm!” (name) kembali mengoceh.

Gw bukan om-om njir, masa gw yang cantik, baik, tidak sombong, rajin menabung gini disamaain sama om-om jawab Amane pada akhirnya.

Si (name) cuma bengek, akhirnya mereka sampai ke kediaman Pillar Air.

“Tadaimaaa!” Amane berkata malas.

Sret! Terdengar suara pintu digeser dan menampakan seorang gadis cantik.g alias Giyuu.

“Okae—Amane... Dia saudari kembar Shinobu-san kan?” Tanya Giyuu melihat (name) yang sedang mengoceh karena diseret Amane.

“Ohh iya nii-san aku menyeretnya dari kediaman kupu-kupu ke sini” ucap Amane sembari tersenyum seolah bangga.

Parah banget emang elo tuh, nyeret-nyeret orang yang lagi pengen ke toko dangotidak ramah, memberi dislaik” dengus (name).

Heh bersyukur lo ga gw lempar, tujuan gw nyeret lo kesini karena gw udah beli banyak dango tuh di meja makanucap Amane greget, ia menjitaki kepala (name) dengan gemas.

Lah kenapa ga bilang dari tadi gitu kan, jadi gw langsung cepet-cepet ke kediaman lo buat ngambil dangonya” ujar (name) tanpa peduli—ia langsung main masuk ke kediaman Pillar Air.

Giyuu yang melihat itu menjatuhkan rahangnya.g, sementara Amane ikut (name) makan dango di meja makan.

“Oi! Nii-san mau tetep diluar gitu, rahangnya diambil dulu itu!” ucap Amane sebelum masuk.

Giyuu segera masuk, ia melihat Amane dan (name) makan dango bersama, mereka lagi rebutan.

Merasa ada yang memperhatikannya, (name) segera menoleh dan melihat Giyuu yang memperhatikan mereka tengah berebut dango.

“Owalah, laper ya? Tomioka-san mau makan juga?” Tanya (name) nyengir.

Giyuu hanya diam, dan (name) mengangguk lalu memberi satu tusuk dango pada Giyuu.

“Kalo diam aku anggap iya, lagipula kamu kelihatan kayak orang udah gak makan setahun—lesu banget” ucap (name) lalu kembali berebut dango dengan Amane.

“Arigatou???” Ucap Giyuu pelan.

‘Ternyata dia agak berbeda dari Shinobu’ batin Giyuu. Selama ini Giyuu jarang berinteraksi sama (name) karena takut ikut dijahilin—ternyata meski agak sedeng (name) itu baik, tapi kadang kata-katanya suka agak ngadi-ngadi.

•••

[ T B C ]

Revisi: 12th April 2022

🎉 Kamu telah selesai membaca ⇘ : : ⌗𝐒𝐡𝐢𝐧𝐨𝐛𝐮'𝐬 𝐓𝐰𝐢𝐧 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫﹆꒱ 🎉
⇘ : : ⌗𝐒𝐡𝐢𝐧𝐨𝐛𝐮'𝐬 𝐓𝐰𝐢𝐧 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫﹆꒱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang