setelah beberapa menit berlalu,
Kini Ruilin sudah bangun dan tengah membaca buku ilmu pengetahuan sejarahnya.
Tak heran, Ruilin merupakan siswi yang menempati juara 2 berturut turut dikelasnya.
Juara satu tentu saja ditempati oleh Dianjia, mantan pacarnya itu.
Xinlong yang berada di sampingnya itu pun memanggilnya dengan bisikan,
"pstt pstt ruiiii, ini xinlong"
Ruilin yang merasa terpanggil itu pun meletakkan bukunya sejenak dan menatap ke sebelah kanan bangkunya.
"kenapa?" tanya Ruilin to the point.
"emm anu, i-itu. gue belum punya buku, bagi bagi dong" Pinta Xinlong yang agak sedikit gugup karena ditatap tajam oleh sang empu.
ruilin yang tengah membaca buku sejarahnya itu menghela nafas.
"lo baca aja, gue mau tidur." ungkap Ruilin sambil melemparkan buku sejarahnya tadi ke arah Xinlong.
dengan sigap, Xinlong pun menangkapnya. namun nihil. ia malah menjadi menepuk kedua tangannya dan bukunya malah terlempar diwajahnya.
"apes sekali yah cogan ini, bisa rusak reputasi gue sebagai idol" ucap xinlong sambil menghela nafas dan mulai membaca buku tersebut.
sedangkan zeyu yang duduk didepannya itu hanya menyimak,
"ternyata dia orangnya dingin ya..." gumamnya pelan.
